Memories 1

1K 89 94
                                    

Indo terbangun di rumah sakit, dia melihat ke sekelilingnya. Asean dan saudara saudara nya tertidur di samping kasur Indo.

Indo kebingungan dengan apa yang terjadi padanya, dia mencoba untuk duduk, namun tiba tiba Asean terbangun dan langsung memeluknya.

"E eh, pa?" Indo bertanya tanya kenapa Asean tiba tiba memeluk dirinya sembari membalas pelukannya.

Asean melepaskan pelukannya dan. "Kau baik baik saja? Ada yang terluka? Masih pusing?" Baru saja Indo bangun langsung di beri pertanyaan beruntun.

"A ah... aku gpp kok, emang tadi aku kenapa?" Tanya Indo.

Asean mengehela nafasnya. "Semalam kau pingsan di atas bukit yang sering kau kunjungi, dan badan mu panas sekitar 39 derajat" jawab Asean.

"39 derajat?" Indo tak menyangka bisa demam setinggi itu.

"Kau juga pingsan cukup lama, 2 hari (itu dibilang koma apa pingsan sih? ;-;)"

Indo hanya terdiam kebingungan, dia hanya mengingat saat dia berada di bukit itu (enak nya nama bukitnya apa?), dan tidak tau apa yang terjadi selanjutnya.

"aku akan memanggil dokter, kau tunggu di sini" kata Asean sambil melangkah keluar. Indo pun mengangguk, dan dia melihat saudara saudara nya yang tertidur di sebelah kasur Indo. Dia tersenyum bahagia karena memiliki keluarga yang peduli kepadanya (helep kenapa aku terhura sendiri si).

'Hangat' Itulah yang ada di pikiran Indo.

Dia pun mengingat saat pertama kali mereka semua bertemu.

Flashback on

Asean keluar dari kantornya dan berjalan menuju mobilnya, cuaca saat itu sedang hujan dan cukup gelap.

Saat di perjalanan, dia melihat gang kecil yang sangat gelap dan terdapat bercak merah. Karena khawatir terjadi sesuatu, Asean pun mengambil payungnya dan keluar dari mobil lalu menuju gang itu.

Dia sangat terkejut melihat seorang anak kecil yang duduk dan berlumuran darah, tak lain ia adalah Indo kecil.

Hampir semua bajunya di lumuri darah, wajahnya pucat, dan tatapannya kosong. "Nak? Apa yang terjadi?" Tanya Asean khawatir.

Indo pun menatap Asean dengan tatapan yang cukup menyeramkan. "Bukan aku" kata Indo pelan.

Asean melihat ke sekelilingnya, banyak bercak darah. Asean pun menatap Indo.

"Apa kau mau menceritakan  apa yang terjadi?" Tanya Asean dengan senyumnya yang berdamage.

Indo hanya terdiam, Asean pun mengelus kepala Indo perlahan. Tatapannya yang kosong perlahan mulai menghilang, dan dia teringat pernah merasakan elusan tangan yang lembut ini.

Indo pun tiba tiba memeluk Asean. Tentu saja Asean kebingungan, namun karena Indo memeluk dengan cukup erat, dia membalas pelukannya itu.

'Hangat' batin Indo yang masih berada di pelukan Asean (to cute- aaa-).

Asean pun melepas pelukannya dan berdiri dan berjalan ke arah mobil untuk mengambil sesuatu. Indo menarik pelan jas milik Asean dan menatapnya seperti tidak ingin di tinggal. "Aku hanya pergi sebentar, aku akan kembali" ucap Asean.

Asean pun keluar dari mobilnya dan membawa jaket lalu memakaikannya kepada Indo.

Dia menggendong Indo dan melihat ke sekelilingnya, agar tidak ada orang yang melihatnya dan mengira bahwa dia menculik anak anak.

Di dalam mobil

"Siapa namamu?" Tanya Asean sambil menyetir mobilnya.
"Indonesia" jawabnya.
"Indonesia? Nama yang bagus, aku Asean" jawab Asean sambil tersenyum.

He's back [Countryhuman Indonesia &asean] HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang