Setelah baku hantam dengan Kela, beberapa orang dengan terang terangan berbisik di depanku.
Kata aneh akhir akhir ini lebih sering aku dengar.
Hei, kenapa hanya aku saja yg dapat perlakuan tidak baik atas tindakan kami berdua. Bukan kah pelaku yg memulai semua ini adalah nenek sihir Kela.
Hanya karna dia populer dan memiliki banyak sekutu bukan berarti dia mendapatkan kebenaran.
Lihat lah dia, duduk dikelilingi orang-orang yg mengkhawatirkan keadaannya seperti korban. Membuat banyak mata tajam memandangku.
"Apalo" aku ucapkan kata itu tanpa suara pada segerombol manusia di sana.
"Lu ada masalah apa sih? Cari gara-gara mulu." Salah satu kacung Kela menghampiriku, dia Jess.
"Bilangin majikan lu, jangan suka cari gara gara sama gue. Gue ga tertarik sama dia." Ucapku acuh tak acuh.
"Cewe sinting, lu duluan yg cari masalah"
"Udah Jess, biarin aja. Dia emang sinting" aku bisa melihat senyum iblisnyaa dibalik topeng itu.
"Eh lu kalau ada masalah coba ngomong langsung sama gue, gausah ngomong di belakang kek pengecut. Ada masalah apa lu sama gue ha?" Emosiku benar benar memuncak, aku cengkram kerah seragamnya.
Bisa ku lihat perubahan ekspresi wajahnya yg menjadi ketakutan. Tapi tiba-tiba dia mengeluarkan sandiwaranya. Dia menangis. Dan semua orang di sana mendorongku menjauh dari Kela yg membuat aku terjatuh.
"AARRGHH" Aku berteriak kesetanan, manusia iblis itu Kela. Kenapa aku yg mendapatkan perlakuan seperti ini.
Aku bangkit dengan emosi, akan ku balas wanita itu. Emosi berkumpul di tangan kananku, ku arahkan telapak tangan ini kepada Kela. Tapi seseorang menahan tanganku.
"Kamu gapapa? Ada yg luka?" Bersamaan dengan pertanyaan itu, emosiku perlahan mereda.
![](https://img.wattpad.com/cover/243771820-288-k231171.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Terbuka Untuk Sepi
General FictionAkan aku ceritakan dari sudutku. Akan ia ceritakan dari sudutnya. Agar kamu bisa melihat dari segala arah.