Alarmku berbunyi, mereka teman2 sekelasku yg berbunyi nyaring ketika pagi datang. Menyebalkan.
"Putri tidur sudah bangun, semalam cinderella melakukan beronde ronde"
Lalu suara tawa yg nyaring seketika memenuhi ruangan kelas ini.Aku menatap kearahnya, seorang murid laki-laki pendek nan putih yg bergabung bersama ketiga teman wanitanya yg berdandan tebal.
Bukankah mereka lebih terlihat seperti yg mereka katakan? Lucu sekali.
Aku hanya menatap remeh dan mengabaikan 4 sekawan itu. Kau pikir aku anak lemah yg takut oleh segerombol pembully? Kau bukan tandinganku
"Bau badan dia aneh deh, kaya apa yaa. Asem gitu."
"Iya gua juga nyium kalau deket dia"
"Jangan deket deket ih takut nular"
"Ga pernah mandi kali dia ya"
Lidah memang lebih tajam daripada mata pisau. Aku abaikan mereka, toh aku tidak seperti itu.
Kau lihat lah dia, wanita yg menonjol dari ke 4 kurcaci itu terus memandangku, senyum yg mengejek seolah olah dia yg paling hebat.
Aku menghampirinya
"Jalang" aku bisikan kata itu ketika melewatinya. Akupun bisa menjadi jahat.
Dan setelah itu pertempuran antara dua wanita menjadi tontonan yg paling heboh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Terbuka Untuk Sepi
Fiction généraleAkan aku ceritakan dari sudutku. Akan ia ceritakan dari sudutnya. Agar kamu bisa melihat dari segala arah.