Shadow 2-8

708 115 9
                                    

~•~ Happy Reading ~•~

❄️❄️❄️

Hotel Oriental Lander.

Di dalam kamar hotel, Xiao Zhan merapikan sebagian bajunya ke dalam tas kecil termasuk baju yang baru dibelikan Zhang Bin. Dia pun menyimpan tas di bawah lemari paling bawah.

Sesaat menarik nafas panjang, berharap semoga keputusannya tidak salah. Bagaimanapun dia sudah masuk jadi bagian dari misi. Sudah saatnya dia menyelesaikan apa yang menjadi tugasnya.

Setelah beberapa saat lalu Xiao Zhan menimbang-nimbang akhirnya ia memutuskan untuk mengabari bos mafia itu esok harinya. Dia berharap semuanya cepat selesai dan dirinya bisa sesegera mungkin kembali ke Shanghai.

Sambil melangkah menuju kamar mandi, dia hanya bisa menyerahkan semuanya pada nasib. Dia hanya harus mempunyai keyakinan kalau apapun yang dilakukannya semua demi kepentingan keamanan negara.

Xiao Zhan mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil seraya melangkah keluar dari kamar mandi. Tapi langkahnya berhenti saat melihat sosok yang ada di depannya, membuat matanya melebar serta dadanya berdebar kencang.

Sosok tampan yang dirindukannya terlihat berdiri di dekat jendela kaca, menatap ke arahnya, mengulas senyuman memikat yang membuat wajah itu semakin tampan.

"Yibo?" getaran dalam suaranya hampir tak bisa disembunyikan.

"Zhan.."

Wang Yibo melangkah mendekat dan meraih tubuh ramping itu dalam pelukannya. Mendekapnya erat seakan ingin meremukkan tulang belulang dalam tubuh kekasihnya, hingga tubuh ramping itu tenggelam sepenuhnya dalam rengkuhan lengannya.

Sementara Xiao Zhan hanya bisa membalas rengkuhan hangat itu dengan kedua tangannya yang melingkar erat. Merasakan arus nyaman yang diberikan oleh kekasihnya.

"Aku merindukanmu," bisik Yibo sambil mengendus leher Xiao Zhan yang menguarkan wangi sabun mandi.

"Aku juga merindukanmu.."

Wang Yibo sesaat melepas pelukannya dan menangkup pipi Xiao Zhan. Memupus jarak diantara mereka, membiarkan kedua bibir lembut itu saling bertemu. Perlahan melumat bibir pink yang sudah lama ia rindukan.

Xiao Zhan memejamkan mata seraya melingkarkan kedua lengan pada punggung Wang Yibo. Tenggelam dalam rasa yang selalu membuatnya mabuk kepayang. Membiarkan kekasihnya itu menguasai ciuman sampai terasa panas hingga membuat darahnya berdesir. Menimbulkan hasrat yang seakan sudah berbulan-bulan tidak mereka raih bersama.

Ciuman itu semakin dalam dan lama, seakan tidak terpuaskan. Hanya bisa kembali bertaut setelah sekian detik menghirup nafas.

Wang Yibo meremas lembut leher belakang Xiao Zhan, perlahan melepaskan ciuman dan menyatukan kedua dahi mereka. Nafasnya sedikit memburu, tangannya mengelus pipi putih Xiao Zhan, mengusap bibirnya yang basah dan merah.

"Buka bajumu," bisiknya terengah.

"Hah - ?"

"Bukankah kau terluka?"

"Tidak apa-apa, Yibo. Hanya luka kecil," Zhan tersenyum seraya menjauhkan wajah.

Sesaat menatap wajah yang entah kenapa semakin terlihat tampan di matanya. Pelan mengusap cambang halus di dagu dan rahangnya. Memainkan rambut belakangnya yang menyentuh pertengahan leher.

"Kau semakin tampan," godanya sambil menyingkirkan surai yang menutupi kening. Matanya mengerling manis.

Wang Yibo memasang senyuman lebar lantas menarik kaos putih yang terpasang di tubuh kekasihnya.

𝐁𝐥𝐚𝐜𝐤 𝐒𝐡𝐚𝐝𝐨𝐰 𝟐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang