chapter 6.3 ⚠️eksplisit⚠️

350 10 3
                                    

Starting for this chapter I will translate it myself from Mandarin to Indonesian, jadi... pasti  ada perbedaan pembawaan penulisan dari chapter sebelumnnya dengan chapter selanjutnya.

dan ingat, I am not a fluent Chinese , but I do enjoy Mandarin novels.

I hope you guys enjoy my translate

please Do-not Report

Ransel yang berat itu secara acak diletakkan di atas tanah dengan suara "Brugh"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ransel yang berat itu secara acak diletakkan di atas tanah dengan suara "Brugh". Sama seperti suasana hati Hai Qing saat ini, studio yang di tempati saat ini benar-benar berbeda ukurannya dari yang sebelumnya, dan dekorasi serta perabotannya juga penuh dengan kecerdikan.

Ini dulunya adalah kamar tidur Kakek Haiqing. Pin Jun menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk mengecat ulang dan mendekorasi interior menjadi studio baru untuk Haiqing sebagai hadiah ulang tahunnya.

Pada saat itu Hai Qing sangat gembira sehingga dia meneteskan air mata dan memeluk Pinjun serta mencium dan menciumnya.

Saya hampir ingin melebur ke dalam pelukannya

"Ahh..." Hai Qing menjambak rambutnya, merasa sedih dan gelisah, membuat matanya masam.

Mengapa dia sangat marah tentang penyembunyian Pinjun?

Hai Qing tidak bisa mengatakan alasannya dengan jelas, tapi dia tahu betul bahwa dia sangat sensitif dengan tindakan 'ditipu' membuatnya mengendus hidungnya beberapa kali, Hai Qing berdiri di depan tembok dan melihat gambar yang tertempel di atasnya.

ada gambar Kakek menggendong Hai Qing sewaktu kecil dengan ayah di sampingnnya, sebuah keluarga beranggotakan tiga orang, serta beberapa sketsa dan lukisan, yang cukup untuk mewakili sejarah keluarga ini, semuanya ada di dinding ini, tetapi ada satu yang hilang, Sosok seorang wanita.

Haiqing memutar tubuhnya ke arah meja dan mengambil bingkai foto yang berdiri di atasnya. Ada juga foto yang lebih besar tergantung di kamar Haiqing. Pinjun mengambilnya dan menyalin foto ke ukura yang lebih kecil dan meletakkannya di sini. sehingga Hai Qing dapat melihatnya ketika dia memikirkannya, bentuk perhatian Pinjun membuat dada Hai Qing penuh kehangatan sepanjang waktu.

"Bu ..." Hai Qing berbisik pada foto yang di pegangnya

Mungkin perasaan kesalnya berasal dari ayahnya.

Dikatakan Ibunya meninggal karena sakit dan ayah sudah sering menjelaskannya sejak Haiqing masih kecil.

Namun, kenyataannya adalah ketika Shichen bertengkar dengan istrinya, ibu Hai Qing bergegas keluar dari rumah secara emosional, dan akhirnya meninggal tertabrak mobil karena kecelakaan yang tidak disengaja.

Ayahnya tidak mengaku pada Hai Qing sampai beberapa waktu lalu dia memutuskan untuk mengatakanya, Setelah keterkejutan yang besar,  kenangan sebelumnya muncul kembali,ketika Hai Qing pernah bertanya kepada Pinjun.

D A R K B L U E || M O O N L I G H TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang