6. RASA BERSALAH

46 20 113
                                    

Instagram :
@rimaulini
@wprimamaulini2.ofc

Oke, dipart sebelumnya memenuhi janji aku buat up☝🏻

Hi, gimana hari ini? Kalau berat, inget esok hari bisa aja makin berat. Jadi, hari ini harus senyum dan ringanin beban kamu biar besok ga terlalu berat. Hargai usaha kamu sejauh ini ya orang baik^^

Let's go! Happy Reading.

Let's go! Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Markas Astero | 16.57 WIB.

"AAARRGHHH!"

BRAK!

PRANGG!

"KENAPA BISA KITA KALAH! GUE UDAH JAMIN KITA BAKAL MENANG TADI. GUE UDAH SEWA BANYAK PREMAN, TAPI KENAPA KALIAN BISA TUMBANG HAH?! DASAR GAK GUNA!!"

Gilden mengamuk membuat anak buahnya tidak ada yang berani menghentikan ketua mereka. Anggota Astero saling memandang satu sama lain, hanya bisa diam berkutik dengan menunduk tanpa berani ikut campur. Bisa-bisa mereka terkena amukan dari Gilden, meski itu menyahut sekalipun.

"JAWAB! Kalian punya mulut 'kan?!"

"M-Maaf bos, tapi kekuatan bela diri mereka kuat banget bos. K-kita kewalahan," ujar salah satu anggota Astero dengan nada ketakutan.

Gilden menyorot dengan sangat tajam. Rahang tegasnya mengetat sampai urat di lehernya timbul dengan sangat jelas.

"Terus bela diri kalian lemah?! Gue mati-matian nyewa pelatih khusus buat ngajarin kalian biar sekuat mereka! Kenapa masih gak bisa kalahin mereka?! Hah!" Teriak Gilden dengan begitu sarkas kepada anak buahnya. Emosinya benar-benar sedang berada dipuncak tertinggi.

Anggota Astero diam membisu dan sedikit ketakutan. Menjawab justru akan semakin tersudutkan jika kondisinya seperti ini. Akan semakin salah dalam segi manapun.

BRAK!

"KALO GUE NGOMONG ITU DIJAWAB SIALAN!!"

Anak Astero saling pandang dan mengode kepada lainnya untuk menjawab. Nyatanya, mereka bernyali sangat ciut jika situasi bos mereka sedang mengamuk.

"B-bos, t-tapi bela diri m-mereka sekarang lebih kuat dibanding pas t-tawuran dulu."

Ketua Astero frustasi dan melirik dengan tajam. Bukan itu jawaban yang Gilden inginkan. Anak buahnya sangat lemah dan bermental ciut.

"AAARRRGHH."

BRAK.

Gilden menendang meja dengan kuat sampai benda itu terbalik. Anak buahnya hanya memejamkan mata melihat amukan dari ketuanya. Takut membayangkan jika terkena dampak dari bos mereka.

RASI BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang