RASI BINTANG

7. CUPCAKE

Masyaallah, masih ada orang baik yang baca cerita ini. Terimakasih, jangan lupa vote sebelum baca sokey!

Mari kita mulai, Happy Reading guys!

Keesokan harinya. Setelah desas desus terjadi aksi tawuran kemarin oleh kedua geng terkenal, salah satunya dari SMA Hiltrey yaitu Meteor. Tepat hari ini, semua berita itu seakan lenyap ditelan bumi. Sama sekali tidak merasakan adanua kehebohan atau gosipan untuk membicarakan berita tersebut, seolah semuanya tidak terjadi apa-apa. Anak SMA Hiltrey benar-benar sangat menutupi hal ini yang harusnya sekolah mengetahuinya, mungkin bagi anak SMA ini adalah hal tersebut keren.

Pada hari ini juga, sesuai niat Bintang kemarin untuk meminta maaf kepada Rasi. Di tangan Bintang saat ini sudah ada sebuah dua paper bag sedang berisikan beberapa cupcake dan paper bag kecil berisikan obat-obatan untuk luka, itu semua dia bawa untuk diberikan kepada Rasi sebagai permintaan maaf. Melihat luka di tangan Rasi kemarin, membuat Bintang diambang rasa bersalah.

Saat manik matanya melihat sosok yang dicari, tanpa ragu kaki Bintang melangkah untuk menghampiri orang itu yang sedang menatap mading sekolah.

"Ekhem!"

Cowok bertubuh jakung menoleh saat suara deheman yang cukup kencang di sampingnya. Rasi menautkan alisnya saat cewek yang akhir-akhir ini mengusik hidupnya berada di sekitarnya.

Tanpa berbicara untuk selanjutnya, Bintang menyodorkan paper bag itu ke hadapan Rasi. Interaksi mereka mampu membuat beberapa siswa dan siswi yang lewat menatap kejadian itu.

"Apa?"

"Ck. Terima, buat lo! Ini dari gue." Rasanya Bintang ingin menghilang dari muka bumi ini, dikarenakan gengsi dan egonya begitu tinggi jika berhadapan dengan cowok arrogant satu ini.

"Dalam rangka apa lo ngasih gue?" Ujar Rasi dingin.

Lantaran kesal pemberiannya tidak kunjung diambil, Bintang menarik tangan Rasi secara paksa untuk memegang dua paper bag itu.

"Jangan banyak tanya! Itu permintaan maaf dari gue atas kejadian kemarin. Maaf, karena gue tangan lo luka kemarin. Di paper bag kecil ada obat, lukanya nanti dikasih salep biar sembuh. Kalo gitu, gue pergi!" Bintang berlalu pergi dengan langkah yang cukup cepat setelah menyelesaikan tujuannya.