"Jadi lo adalah cewek yang selama ini gue tunggu?" ~Rasi.
"Kenapa gue gak inget apapun tentang lo?" ~Bintang.
Kisah si Arrogant dan si Cerewet!
Rasi Angkaswara. Lelaki berwajah tampan dengan tubuh yang tegap dan dijuluki 'Dewa Kematian.' Melanggar...
Sudah follow Instagramnya belum? Kalau belum, follow sekarang yuk! Untuk mengetahui info seputar cerita ini.
1. Kira-kira cerita ini sampai dari daerah mana aja ya? Absen yuk!
2. Siap ramaikan setiap paragraf oleh komentar positif/dukungan dari kalian?
Terima kasih.
🔥HAPPY READING🔥
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini tentang takdir yang saling mempertemukan tanpa sadar. Awal mula kalian memasuki dunia yang penuh dengan rahasia."
Rasi berjalan santai di koridor sekolah yang mulai senyap karena jam pelajaran sudah berlangsung lima belas menit yang lalu. Bukan Rasi kalau tidak pernah telat, bahkan terlambat sudah hampir menjadi keseharian dari aktivitasnya.
"RASI!! Telat lagi kamu?!"
Suara teriakan menggema dan sedikit cempreng membuat Rasi mau tidak mau berbalik badan untuk menatap guru wanita yang sedang berkecak pinggang menatapnya garang. Beliau adalah Ibu Gina, guru BK yang terkenal killer di SMA Hiltrey.
"Kamu ini sering kali terlambat! Gak bisa apa kamu dateng sebelum bel masuk Rasi?" Guru itu mendekat dan langsung saja menjewer telinga Rasi dengan sedikit kencang. Rasi hanya bisa memekik karena telinganya ditarik oleh gurunya.
"Aduhhh! sakit Bu!"
"BIAR KAMU TAU RASA. NAMA KAMU ITU SUDAH BANYAK DI BUKU KESISWAAN RASI. KAMU INI GAK ADA KAPOK-KAPOKNYA YA!!"
Ibu Gina sangat geram dengan tingkah anak muridnya yang satu ini. Tingkahnya sangat membuat pening kepala dan naik darah. Cukup puas memberi pelajaran kepada muridnya, guru itu melepaskan jeweran pada telinga Rasi.
Lelaki itu memegang telinganya yang mungkin sudah sangat memerah akibat jeweran tadi. Bukannya Rasi memandang takut tetapi cowok itu malah menghembuskan napasnya jengah.
"Yang penting kan saya berangkat sekolah Bu. Dari pada enggak sama sekali kan?" Celetuk Rasi yang sudah menjadi kebiasaan saat diajak bicara oleh guru BK itu.
"Kamu kalo diomongin suka banget ngelawan sama ngejawab," geram Bu Gina kembali menjewer telinga Rasi sebentar.
"Aduhh ampun bu, sakit! Kan ibu ngajak saya ngomong, ya saya jawablah."
"Kamu ini! Gak bakal Ibu kasih kamu ampun. Sekarang kamu pel seluruh koridor kelas. Cepat!" Titah ibu Gina kepada Rasi.
Rasi melebarkan matanya. Apa tadi? Mengepel? Oh tidak. Bisa jatuh sudah harga dirinya. Ketua geng besar dan ditakuti mengepel koridor? Tidak bisa dibiarkan, reputasinya bisa turun. Ini yang Rasi benci dari seluruh hukuman setelah membersihkan toilet.
