"Jadi lo adalah cewek yang selama ini gue tunggu?" ~Rasi.
"Kenapa gue gak inget apapun tentang lo?" ~Bintang.
Kisah si Arrogant dan si Cerewet!
Rasi Angkaswara. Lelaki berwajah tampan dengan tubuh yang tegap dan dijuluki 'Dewa Kematian.' Melanggar...
Halowww, Rasi Bintang update kembali! Huhu maaf telat banget up. Jangan lupa dukungannya teman-teman.
Les't go! Happy Reading guys!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari berikutnya, berjalan cukup baik. Bintang mulai menerima dan ikhlas atas satu kenyataan yang cukup memukulnya kemarin. Dan hari ini, Bintang merasa lebih baik dari hari sebelumnya. Ternyata ibundanya benar, bahwa Bintang harus hidup dengan baik ke depannya.
Ayah, Bintang gak akan sia-siakan hidup yang udah ayah korbankan buat Bintang. Bintang janji, akan terus bahagia. Ayah juga harus bahagia ya?' Batin Bintang.
"Ekhem."
Langkah kaki Bintang refleks berhenti dan menoleh karena terkejut dengan sosok laki-laki yang tiba-tiba muncul di sampingnya. Saat mengetahui siapa, Bintang tiba-tiba sedikit gugup.
"K-kevin?"
"Sorry, kalo gue bikin lo kaget."
"E-nggak kok! Eh, tapi sedikit si." Pada awalnya Bintang refleks menggeleng keras, tapi diakhir dia menyengir kecil.
Kevin dibuat terkekeh, tangannya sontak mengacak kecil pucuk kepala Bintang karena gemas. Namun, berbeda dengan yang Bintang rasakan. Tubuh dia membeku saat mendapat perlakuan dari cowok manis itu. Pipi dan telinga Bintang langsung memerah panas.
Sedangkan Kevin, dia langsung tersadar saat melihat Bintang yang terdiam. Dia segera menarik tangannya dari kepala Bintang.
"Maaf gue udah lancang," ucap Kevin.
"E-enggak papa kok." Bintang memalingkan wajah untuk menyembunyikan pipinya yang merona.
"Mau jalan bareng ke kelas?" Sebuah tawaran dan ajakan dari Kevin membuat Bintang langsung menoleh lagi kepada cowok itu.
"Eh, tapi bukannya kelas kita beda?"
"Hm. Kelas kita emang beda, tapi jalannya searah. Mau?"
Bintang mengangguk kecil. Dibalas senyuman yang begitu manis dari Kevin dan sebuah kode untuk mereka memulai jalan bersama di koridor menuju kelas.
Manis banget senyumannya, apa gak diabetes gue? Teriak Bintang dalam hatinya.
Kevin dan Bintang berjalan bersama di koridor tanpa mempedulikan cara pandang orang lain untuk keduanya. Sebenarnya Bintang sedikit tidak nyaman tatapan dan cibiran mereka, khususnya siswi yang menatap cukup sinis ke arahnya. Namun Kevin memberi tahu untuk mengabaikan itu semua.
