huit

142 20 0
                                    

Sinar mentari pagi sukses membuat Sean membuka matanya. Ia merasa sekujur tubuhnya membaik, walaupun tidur di atas dipan keras berbahan bata. Tidurnya pulas, mengingat semalam ditemani Nathan di sampingnya. Namun kali ini Sean tak mendapati pria itu di sampingnya.

Sean meremas surainya perlahan, merasa bodoh saat ia mengharap kehadiran sipir itu saat ini. Pasti ia sedang pekerjaan lain, atau mungkin menghabiskan sarapannya.

Seolah tahu sedang ditunggu kedatangannya, Nathan datang dengan membawa senampan sarapan untuk dirinya. Namun Sean mengernyitkan alisnya, tampaknya sarapan bagi para tahanan tidak pernah seenak ini.

"Selamat pagi, Tuan Kimpton. Aku bawakan sup krim jagung. Memang tak seenak buatan rumah, namun semoga dirimu berkenan."

Alih-alih mengucapkan terima kasih, Sean melirik tajam pria itu. Sedetik kemudian, Nathan tertawa.

"Memang itu jatah sarapanku. Jangan khawatir, aku sudah kenyang."

Sean berdecak, kecurigaannya ternyata benar.

Chanson d'exil [namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang