"Semuanya, cepat naik keatas sini!" Teriak Nirmala yang berada di lantai atas.
Reflek, mereka semua berdiri.
"Nirmala? Ada apa?!" Tanya Petra.
Tiba-tiba, sebuah gas putih keunguan muncul dari balik rak yang ada di belakang mereka. Seren, Jelixia, Jayden, Petra dan Hazel terkena gas itu karena mereka berada di bawah.
"Uuukh!!"
.
.
.
.
.
.Note : bakal diperlihatkan apa yang mereka lihat (halusinasi).
[ Jelixia ]
"Uhuk uhuk!"
Gadis itu terbatuk-batuk setelah menghirup gas tadi. Dia pun segera berdiri.
Sebuah suara familiar memasuki telinganya. "Gadis sialan."
Jelixia menoleh, hanya untuk mendapati kepala keluarga Shayako yang amat dia benci. Pria yang sudah membuatnya trauma dan menjatuhkan mentalnya.
"Apa yang kau lakukan disini?!" Tanyanya dengan suara yang tertahan.
"Bunuh dia. P3rkosa dia sampai mati," perintah kepala keluarga Shayako pada seorang preman. Preman itu pun berlari kearah Jelixia dan berniat mencekiknya.
"Aaah!" Teriak gadis itu. Jelixia menahan tangan preman yang mau mencekiknya.
.
.
.
.
.
.
.[ Hazel ]
"Ukh, kepalaku pusing," keluh Hazel.
"Hey, Hazel~" panggil seseorang. Yang dipanggil pun menoleh. Didapatinya seorang remaja perempuan yang dia kenal. Orang yang sudah menghancurkan kebahagiaan di kehidupan SMA-nya.
"Kau terlihat payah, seperti biasa!"
Orang itu tertawa, lalu terdengar suara tawa lain di sekelilingnya. Gelak tawa menggema memenuhi ruangan itu.
"Diam... Diam!" Teriak Hazel. Lalu Hazel berlari kearah orang itu, hendak mencekiknya. Perempuan itu menahan tangan Hazel sambil tersenyum remeh.
Elara, 'teman' sekelasnya yang dulu membully-nya dengan kejam. Bukan hanya diejek atau digosip.
.
.
.
.
.
.
.
.
.[ Seren ]
"Seren...!"
"Seren...!"
Sebuah suara memanggil gadis itu terus-menerus. Gadis itupun penasaran, dan mengikuti suara itu.
Tampak di depan gadis itu, kakaknya yang terkapar tidak berdaya dan bersimbah darah.
Ingatan mengenai kakaknya yang terus-menerus mengorbankan dirinya demi dia melintas di kepala.
"Sean... Sean...!!"
"Hahahaha, mampus!" Seru seorang undead di belakang Sean.
"Sialan!" Seren mengepalkan tangannya dan berlari kearah undead itu.
.
.
.
.
.
.
.
."Menjauh dariku!" Seru Jelixia, menahan tangan Hazel yang ingin mencekiknya.
Hazel masih berusaha mencekiknya. "Mati!"
Sementara Seren, gadis itu tengah melawan jinn petugas di perpustakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ɴʏᴀᴡᴀ | ᴷᵘᵖᵐⁱˡʸ ᵖʳᵒʲᵉᶜᵗ
FanfictionKami hanya memiliki satu nyawa. Meski begitu, kami adalah orang-orang terpilih yang beruntung. Kami adalah prajurit, kami adalah petarung, kami adalah orang-orang yang mempertahankan nyawa kami. "Kau tidak boleh menyia-nyiakan nyawa yang kau punya...