35. KEGAGALAN

3.2K 382 17
                                    


" Xiao kau disini!" Saat melewati ruang tamu dengan ukuran sedang , Wushi yaitu ayahnya xiao melihat anak satu-satunya sedang duduk di sofa dengan memeluk kedua lututnya dengan tatapan yang kosong.

"Emm"
Tanpa menoleh xiao masih memeluk kedua lututnya erat.

"Kau sudah istirahat? Sudah meminum obat mu? Apa sudah merasa lebih baik?" Pertanyaan bertubi-tubi berhasil keluar dari tenggorokan pria paruh baya itu.

Xiao menoleh saat wushi mendekat dan duduk di depan nya. "Apakah kau sudah makan? Biar ayah siapkan"

"Ahh kau belum makan" ucapnya saat xiao menggeleng pelan.

Wushi sedikit tersentak xiao tiba-tiba menggenggam kedua tangannya dan  tangan xiao terasa basah. Itu bukan air tapi keringat yang terasa panas.

Xiao menatap ayahnya dengan mata sedikit memerah "Ayah aku aku..."

"Tidak apa-apa, jangan terburu buru. Bicara perlahan saja" sambil mengelus punggung tangan xiao , wushi mencoba menenangkan nya.

"Ayah aku...... selalu mendapat mimpi aneh. Apa apakah itu karena kecelakaan sebelumnya? Aku takut......"
Lirih xiao dengan wajah kusut.

Wushi memeluk xiao sambil menepuk pundak nya "Jangan takut jangan takut, ayah ada disini selama kau meminum obat yang ayah berikan kau tidak akan bermimpi buruk lagi"

Xiao mengangguk patuh dalam dekapan ayahnya. "Anak pintar"

"Baiklah. ayah akan menyiapkan  makanan dan obat. Kau tunggu disini jangan terlalu dipikirkan, setelah minum obat kau akan baik-baik saja" setelah melepaskan pelukan xiao , wushi berdiri bersiap pergi ke arah dapur.

Selangkah

Dua langkah

Tiga langkah

Empat langkah

Tujuh langkah.....

"Ckh!!."

Tepat di depan pintu dapur di langkah ke sepuluh nya wushi mendengar suara decak meremehkan dari arah tempat xiao berada. Wushi berbalik menghadap ke arah xiao.

Xiao "Benarkah?"

Wushi sempat mengerutkan dahinya sebentar saat melihat xiao yang telah duduk dengan kaki yang ber selisihan dan tangan yang menopang dagunya. Bibirnya terlukis dengan senyum yang sangat lebar namun terlihat mengerikan.

"Apa yang kau pikirkan?"

"Mi'er...?"

"Hmm....Biar ku tebak" xiao berjalan dengan perlahan mendekati wushi sambil memainkan rambutnya.

"Emm.... Ayah. Kau bilang aku mengalami kecelakaan...... Setelah bangun sikap mu tiba-tiba berubah. Kau menyayangiku , kau mulai bertanggung jawab, kau dengan suka rela mau merawat ku, baru beberapa jam yang lalu saat bangun dan melihat kekhawatiran di wajah mu pada ku, untuk pertama kalinya aku merasa Tuhan sangat adil" xiao berjalan memutari wushi.

Xiao terus mengulangi langkahnya dan berhenti di depan ayahnya dengan badan menyamping.

Xiao menunduk sambil mengangguk anggukan kepalanya dengan bibir bawah memanyun.

Tiba-tiba xiao tertawa sangat keras. Setelah tertawa dia menghembuskan nafas kasar lalu menatap wushi.

"kau mengharapkan apa? Kau pikir aku akan percaya!"

"Ckh. ckh ckh ckh..... Siapa yang akan percaya dengan ilusi seperti ini? . KAU! SIAPA PUN ITU YANG TELAH MENCIPTAKAN ILUSI INI. KAU PIKIR SIAPA YANG AKAN PERCAYA? KU BERI TAHU YA AKTING ORANG DALAM ILUSI MU INI SANGAT PAYAH!! , Oh... Aku salah. HARUSKAN AKU MENYEBUTNYA AYAH?!"

🪓 PSIKOPAT WOMAN thrown BACK IN TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang