Suara brankar yang di dorong cepat itu menggema di sepanjang koridor rumah sakit. Seorang laki-laki terbaring tak sadarkan diri di atasnya dengan wajah yang penuh luka.
"Sunoo-ya, buka matamu. Kau akan baik-baik saja. Hyung mohon, buka matamu." Kang Heeseung-kakaknya berusaha membangunkan adiknya yang tak mau membuka mata.
"Tolong tunggu di sini," salah satu perawat menutup pintu UGD setelah memberitahu Heeseung untuk menunggu di luar ruangan. Heeseung yang panik menatap cemas ruangan tersebut. Dia berharap, adiknya akan baik-baik saja.
"Kumohon ... kumohon ... buat Sunoo baik-baik saja." Heeseung memejamkan mata dan berdoa.
Belasan menit kemudian, dokter membuka pintu. Heeseung langsung mendekatinya.
"Bagaimana, Dokter? Apakah adikku baik-baik saja?" tanya Heeseung dengan penuh harap.
Dokter itu tersenyum simpul.
"Iya, dia baik-baik saja. Dia hanya pingsan. Kalau boleh saya tahu, kenapa dia bisa mendapat banyak luka?" tanya dokter itu.
Heeseung mengalihkan atensinya ke bawah. "Dia ... dirisak," jawabnya kemudian dengan suara pelan.
"A, ternyata masih ada hal semacam itu." Dokter menghela napas. "Ya sudah, temui adikmu. Sepertinya dia sudah sadar."
Heeseung membungkukkan badan. "Terima kasih, Dokter. Terima kasih banyak."
"Iya. Saya pergi dulu." Dokter itu pergi meninggalkan Heeseung. Tak lama, dua perawat yang tadi membantu, keluar dari dalam. Heeseung sedikit membungkukkan badannya untuk berterima kasih juga pada mereka. Setelah itu, barulah dia masuk ke ruangan.
"Sunoo-ya." Heeseung cepat-cepat menghampiri. "Kau baik-baik saja, 'kan? Apa sakit sekali?" tanyanya kemudian.
Sunoo tak mau menoleh pada kakaknya.
"Aku tidak salah, kenapa hyung meminta maaf padanya?" Sunoo bertanya.
Heeseung tersenyum. "Hyung rasa, itu cara terbaik untuk mengakhirinya. Tapi hyung tahu, kau tidak bersalah."
Setelah Heeseung berkata demikian, Sunoo bersusah payah bangun. Kakinya, dia turunkan satu persatu meski seluruh tubuhnya terasa sakit. Kini, dia duduk di tepi brangkar, membelakangi kakaknya.
"Mau kemana?" tanya Heeseung.
"Pulang."
"Tapi—"
"Memangnya hyung punya cukup uang untuk membayar biaya rumah sakit?" Pertanyaan Sunoo berhasil membuat Heeseung bungkam. "Aku akan baik-baik saja hanya dengan obat oles."
Heeseung menatap sendu Sunoo yang duduk membelakanginya.
"Sunoo-ya ... maaf."
Sunoo tak menoleh sedikit pun.
"Maaf ... karena menjadi kakak terburuk di dunia."
P R E C I O U S
H Y U N GKang Heeseung - kang Sunoo
***
Lee Jongseong - Lee Jungwon
***
Jung Sunghoon - Baek Jaeyun
***
Han Niki
Asik publish cerita baru lagi 🎉
Ini brothership, ya. Huhu Yeon nyoba² ngebuat cerita dgn genre baru. Semoga aja pada suka (。♡‿♡。)[ ⚠️ Awas ada typo ]
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] PRECIOUS HYUNG
Fanfiction‹ 𝐏𝐑𝐄𝐂𝐈𝐎𝐔𝐒 𝐇𝐘𝐔𝐍𝐆 › ft Enhypen ❝Maaf karena menjadi kakak terburuk di dunia.❞