07 - lembar ketujuh

1.4K 261 17
                                    

Keum Donghyun yang biasa disapa Keum itu terus memperhatikan teman sekelasnya―Kang Sunoo―yang sedang terdiam di tempat duduknya. Keum memperhatikan dengan tatapan
tidak suka. Setiap melihat Sunoo, dia selalu kesal sendiri. Bisa dibilang, Sunoo itu saingan terberatnya dalam mendapat nilai tertinggi.

Selama bersekolah, baru kali ini nilai Keum dikalahkan oleh orang lain. Sunoo selalu berhasil mendapat nilai tertinggi di setiap pelajaran, dan Keum selalu berada di bawahnya. Oleh karena itu, ibunya Keum lebih sering mengomeli karena mengetahui nilai Keum berada di bawah nilai Sunoo meski hanya berselisih satu angka.

Sunoo-ya, kenapa kau diam terus?” Jungwon bertanya. Sejak jam pertama, Sunoo lebih sering diam meski Jungwon dan Niki mengobrol dan tertawa bersama.

“Ingin saja,” balas Sunoo.

“Tidak, pasti ada sesuatu yang terjadi.” Niki tidak mempercayai balasan Sunoo.

Jungwon yang duduk di depan bangku Sunoo langsung menatap serius temannya itu. “Kau bertengkar lagi dengan Heeseung hyung?” terkanya kemudian.

Sunoo diam saja.

“Pasti tebakanku benar. Kau marah lagi padanya? Karena apa?” Jungwon kembali bertanya.

Sunoo tetap diam.

Ya, jawablah.” Niki menegur. Setelah menegur, guru datang ke kelas, hal itu membuat semuanya kembali duduk di tempat masing-masing.

“Anak-anak, apa kalian sudah siap untuk melihat nilai ulangan kalian minggu kemarin?”

Bukannya membalas dengan semangat, seluruh murid kebanyakan mengeluh. Mereka tak ingin melihat nilai mereka karena takut kecewa. Bagi mereka, nilai lebih menakutkan daripada diputuskan pacar.

“Bisa tidak jika guru menyimpan saja nilai kami?” pinta salah satu murid perempuan.

“Tidak bisa. Kalian harus mengetahuinya, terutama orangtua kalian.”

“Aku takut nilaiku kecil,” kata salah satu murid lainnya.

“Nilaimu memang kecil,” timpal guru di depan sana, lalu seluruh murid tertawa karena berpikir itu sangat lucu. “Baiklah, guru akan membagikannya sekarang.” Guru membuka map miliknya, kemudian mengeluarkan lembar-lembar jawaban yang telah diberi nilai. Satu persatu, guru memanggil nama-nama seluruh muridnya untuk membagikan lembar jawaban itu.

“Kau dapat berapa?” Jungwon bertanya pada Sunoo.

Sunoo meletakkan lembar jawaban miliknya ke meja agar Jungwon bisa melihatnya.

“Keren! Kau memang pintar,” puji Jungwon setelah melihat angka seratus di lembar jawaban milik Sunoo.

“Siapa pemegang nilai tertinggi di ulangan ini, Guru?” tanya seorang siswa.

“Pertanyaan yang bagus. Nilai tertinggi ulangan ini didapatkan oleh Kang Sunoo.” Seluruh mata langsung tertuju pada Sunoo.

“Tak ada yang bisa mengalahkan nilainya.”

“Dia pintar sekali.”

“Sunoo mendapat nilai seratus. Jawabannya tak ada yang salah. Kalian harus meminta tips padanya untuk bisa mendapat nilai tinggi juga,” jelas guru.

Keum yang mendapat nilai Sembilan puluh lima meremas lembar jawabannya hingga menjadi bulatan kecil. Rasanya dia ingin meledak. Nilainya semakin berada di bawah Sunoo. Biasanya hanya berselisih satu angka saja, namun kali ini lima angka.

***

“Heeseung oppa.” Bora terkejut karena Heeseung datang ke rumahnya lebih awal.

[✓] PRECIOUS HYUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang