part eight

390 40 13
                                    

Author pov

"Sepertinya aku menyukainya..," Ucap Wonwoo dengan senyum getir.

Hening.

Teman-temannya ternganga saat mendengar ucapan Wonwoo. Sedaritadi mereka mendengarkan cerita Wonwoo tentang perkerjaannya. Mendengarkan keluh kesah pria bermata monolid itu kepada orang yang bernama Mingyu. Namun mereka semua terkaget karena tiba-tiba saja Wonwoo berkata kalau ia menyukai lelaki itu.

Mereka mengetahui kalau orang yang Wonwoo ceritakan memiliki kekurangan, yaitu kedua matanya yang sudah tak berfungsi. Jun mengulas senyum kecil saat melihat mulut Wonwoo yang mencebik sebal saat menceritakan sifat pria itu yang dingin dan juga kasar kepadanya saat awal pertemuan.

Namun, tiba-tiba saja Wonwoo berbicara kalau ia menyukai pria buta itu.

Jihoon takjub karena baru kali ini Wonwoo menyukai seseorang. Biasanya lelaki itu hanya mempedulikan dirinya dan tidak peduli soal percintaan.

"Bagaimana bisa?" tanya Jihoon-memecah keheningan.

"A-aku tak tahu.., ia hanya berbeda dari kebanyakan orang. Sifatnya yang sulit di tebak membuatku penasaran dengan sosoknya-tapi sepertinya aku tak berhak menyukainya," Ucap Wonwoo dengan lirih.

"Aku pun takjub mengetahui kalau kau menyukai seseorang," Balas Hoshi.

"Mengapa kau terlihat tidak percaya diri untuk suka kepadanya, Wonwoo?" tanya Jihoon.

"Aku masih belum menyukainya"

"Jangan denial, tadi kau bilang kau menyukai pria itu," Kesal Jun.

Wonwoo hanya terdiam.

"Aniya-bukan seperti itu.. hanya saja ia mempunyai kekasih"

"Wah, jadi kau ingin merebut pria itu dari kekasihnya? benar-benar kejam kawanku ini," Ucap Hoshi yang langsung di geplak kepalanya dengan Wonwoo.

"Dengarkan aku dulu. Kekasihnya sudah meninggal..saat itu Mingyu menciumku tapi, ia membayangkan aku sebagai kekasihnya karena suaraku yang sangat mirip dengannya dan juga sifatnya"

Wonwoo berucap dengan senyum miris.

"Ia minta maaf karena telah menciumku karena ia mengira aku adalah kekasihnya- yang sudah tiada"

Hati Wonwoo terasa sakit saat memutar kembali kejadian pada malam itu dan juga di pemakaman.

Teman-temannya ikut sakit hati saat mendengar curahan Wonwoo tentang pria itu.

"Sebaiknya kau hilangkan perasaan sukamu itu padanya," Ucap Jihoon.

"Iya," Balas Wonwoo. Ia akan menjaga jarak dengan Mingyu. Lagi pula Wonwoo hanya perawatnya- tidak seharusnya ia menyukai Mingyu.

Bohyuk calling ʕ·ᴥ·˵ ʔ

Suara dering handphone Wonwoo memecah keheningan.

"Halo kenapa Bohyuk? tumben kau melephoneku"

"Hyung..ibu"

"Ya? ada apa dengan ibu?"

"Ibu kecelakaan mobil"

Tut.

Wonwoo panik setelah mendengarnya membuat kawan-kawannya gelisah juga.

"Ada apa Wonwoo?" tanya Jun

"Ibuku kecelakaan"

Wonwoo langsung mengambil tasnya dan bersegera pergi dari rumah Jihoon- sampai ia bertabrakan dengan Jeonghan yang ingin masuk ke dalam rumah Jihoon.

oceane; meanie•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang