part two

531 62 3
                                        

Author pov

Wonwoo keluar dari mobil Jeonghan dan terpaku melihat rumah besar- ah tidak, lebih tepatnya penthouse- bisa dilihat dari bangunannya yang sangat besar dan tak seperti rumah-rumah kebanyakan.

"Wonwoo?" Jeonghan tertawa kecil saat melihat raut wajah Wonwoo yang mengagumi rumah didepannya- terlihat dari matanya yang berbinar.

"Eh maafkan aku karena melamun hyung," ucap Wonwoo.

"Hahaha tak apa, kalau boleh jujur aku juga mengeluarkan reaksi yang sama sepertimu saat pertama kali datang kesini," ucap Jeonghan dengan senyum tipis.

Wonwoo hanya menggapi penuturan Jeonghan dengan tawa kecilnya.

"Tunggu apalagi? ayo masuk," ucap Jeonghan dengan kaki jenjangnya yang melangkah ke rumah mewah itu diikuti dengan Wonwoo di belakangnya.

********************

Wonwoo memasuki rumah itu. Ia sangat kagum saat melihat banyak interior dan juga banyak lukisan di sekeliling ruangan. Memang ia akui dirinya terlihat sangat norak karena baru pertama kali menginjakan kaki di rumah semewah ini yang bahkan sangat berbeda dengan rumah di kampung halamannya, Changwon.

"Mari aku antar ke kamarmu," Ucap Jeonghan.

Wonwoo memasuki kamar yang akan ditempatinya. Terlihat sangat nyaman dan luas. Terdapat jendela besar membuat setiap sisi kamar menjadi cerah akan pantulan sinar matahari.

"Bagaimana? kau suka?," Ucap Jeonghan.

"Iya, ini terlihat sangat nyaman. Sekali lagi terimakasih hyung," Ucap Wonwoo kepada pria berambut blonde itu.

"Arraseo Wonwoo-ya"

"Omong-omong aku baru tahu ternyata hyung sepupu sahabatku bahkan aku tak pernah melihat hyung," Ucap Wonwoo dengan kernyitan kecil di dahinya.

"Itu karena aku sering pergi di tugaskan keluar kota makanya aku jarang berada di rumah," Ucap Jeonghan dengan senyum kecil.

Ia melanjutkan perkataannya,

"Maka dari itu lebih baik membuka lowongan pekerjaan karena aku akan jarang berada di rumah ini tapi mungkin sesekali aku akan usahakan untuk sering kemari"

"Baiklah. Rumah ini juga terlihat sedikit kotor jadi aku akan melakukan tugasku sebaik mungkin," Ucap Wonwoo. Melihat kesunyian penthouse besar ini membuatnya berpikir mungkin tak ada pembantu disini.

"Tidak Wonwoo, kau tidak ditugaskan untuk membersihkan rumah ini. Sudah ada pembantu 24 jam yang malam harinya akan balik ke rumahnya- ia akan datang lagi pada dini hari esok"

"Ah baik aku kira tidak ada pembantu di rumah ini sehingga hyung menyuruhku membersihkan rumah sekaligus merawat"

Jeonghan terkekeh kecil.

"Oiya aku belum memperkenalkan orang yang akan kau rawat. Tapi karena sudah sangat malam mungkin besok saja perkenalan nya. Sebaiknya kau istirahat sekarang Wonwoo-ya," Ucap Jeonghan dengan tangan nya yang mengusap pundak Wonwoo pelan.

"Baiklah, selamat malam juga hyung"

Jeonghan mengangguk lalu keluar dari kamar yang Wonwoo tempati.

Wonwoo merebahkan dirinya di kasur yang empuk tersebut setelah membereskan barang-barangnya sekaligus mengganti pakaian. Ia mengirimkan pesan kepada sahabatnya, Jihoon.

jihoon😼


Hoon tempatnya benar2 nyaman~~aihh senang sekali merasakan kasur empuk ini

oceane; meanie•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang