3

318 46 14
                                    

Haechan dan ketiga temanya di kenal sebagai geng pembuly di sekolahnya, jadi wajar saja jika teman teman sekelasnya merasa tekut kepada mereka,terutama,haechan dan renjun yang notabenya kakak kelas.

sungchan masih tahun kedua,jeno tahun ketiga,dan itu berarti dia seangkatan dengan dua orang tadi,dan dua lainya dari geng haechan juga masih tahun kedua.

Bisa di bilang mereka juga salah satu dari sekian banyak hal yang dia benci,
Dia paling tidak suka suara berisik dan sangat membenci keributan,dan jangan di tanya lagi,seberisik apa geng pembuly itu,mereka selalu menjadi sumber keributan,dan menyebalkanya lagi mereka sangat cerewet.

Bisa di bilang,semua hal yang paling dia benci ada pada geng mereka.

Dan yang paling menjengkelkan lagi, haechan sangat terobsesi pada kakak pertamanya.

"Cuman salah paham kan?,lagian nggak mungkin kak mark,mau sama orang selain gue"selain menyebalkan dia juga sangat pd.

Sungchan tau siapa yang di maksud orang di depanya,yang berangkat bersama mark tadi pagi itu jaemin,dan mark seringkali sangat memanjakan anak itu,jadi tidak heran mereka terlihat seperti sepasang kekasih jika di depan umum,tapi jika memang iya,itu juga nggak papa sih,lagian mereka bukan saudara kandung oke?.

Mereka saling mengenal juga karna kedua orang tua mereka sahabat dekat,
Tapi kemungkinan itu sangat sedikit, karna sungchan tau,di antara dia dan kedua saudara laki lakinya,jeno lah yang paling berpotensi lebih memiliki hubungan serius dengan jaemin,karna orang buta aja bakalan tau,keduanya menjalin hubungan rumit yang nggak bisa di jelaskan pake kata kata.

Di bilang pacaran,nggak jadian, temenan nggak wajar,dan sebagai kakak adik terlalu berpotensi inces,jadi itu lebih nggak mungkin.

Tapi sungchan selalu senang jika jaemin mendapat masalah,karna itu juga dia tersenyum licik di dalam otaknya"aah,itu temen kecilnya mark,
dia anak baru di sini"

Haechan langsung melotot,dan ketiga temanya merasa puas karna omongan mereka terbukti tidak mengada ngada, mark memang berangkat bersama cowo cantik!.

Haechan masih mencoba berfikir positif,"tapi cuman temen masa kecil kan?"

"Mana ada cuman temen sampe cium ciuman?!"ketiga temanya langsung menjawab nyolot,sungchan mengangkat bahu sambil diam diam tersenyum jahil.

Sudah dia bilang,mark terlalu memanjakan jaemin!.

"Ci-ciuman?!!"haechan melotot syok, jika dia saja hampir tidak bisa melakukan sekinship meskipun hanya seujung jari dengan mark,ciuman itu jelas terlalu keterlaluan kan?!.

Haechan lebih tau dari siapapun jika mark sangat membenci skinship,jadi itu pasti karna orang yang bersama mark yang sangat kecentilan!"lo tau di mana kelasnya?!"

"Gedung dua kelas B"

Keempatnya langsung pergi begitu sungchan menyelesaikan kaliamatnya, tapi sungchan juga ikut berdiri,sambil menjaga jarak,dia mengikuti mereka, haechan memang ratunya ngebully,tapi di bandingkan jaemin yang latihan fisiknya langsung berkelahi beneran, haechan nggak ada apa apanya, terlebih lagi otak jaemin lebih licik dan cerdik di banding dirinya,jadi jaemin nggak bakal kenapa napa.

Lagian kalo haechan and the geng kelewatan,sungchan bisa langsung turun tangan,dia cuman pengin ngejahilin jaemin oke?.

***
Jaemin sedang duduk sambil memaikan ponsel di kelas barunya, semua teman sekelasnya memperlakukanya dengan baik,tapi dia hanya merasa nyaman berbicara ketika sedang bersama jisung saja, karna anak itu sedang membeli camilan,dia lumayan bosan sekarang.

Mengutak ngutik ponselnya sambil bersandar ke meja.

Entah sudah berapa lama dia menunggu,jisung tidak kembali juga ke dalam kelas,jaemin mulai merasa bosan,mendengar keributan di depan kelasnya sejak beberapa menit yang lalu tidak mereda juga,dia menjadi semakin penasaran.

Dia menyentuh bahu orang yang duduk di depanya sampai menoleh"di depan kelas ada apa si?"

Karina tampak gugup saat menjawab
"Nggak tau,mendingan lo disini aja jangan keluar"

Jawaban seperti itu jelas semakin memicu penasaranya,jadi tanpa perlu menunggu penjelasan karin lagi,dia langsung berdiri dari kursinya.

Karina tampak hendak melarangnya, tapi dia kembali duduk saat jaemin melototinya,dengan nada sewot dia beprbicara"y-ya yaudah sana!,kalo ada apa apa udah gue ingetin loh!"

"Emang ada apaan?!"

Karina tidak mau menjawab lagi,dia memilih membuang muka,jaemin mendengus,kalo sebegitunya nggak mau ngejelasin,seenggaknya jangan bikin penasaran dong.

Begitu dia melengkah semakin dekat, semakin hening pula ruang kelasnya, jaemin merasa sangat aneh,dia menjadi tidak sabaran untuk berjalan lebih dekat.

Dia melangkah keluar,menoleh kanan kiri,mendapati depan ruang kelasnya sangat ramai,dia melihat jisung di dalam kerumunan,mukanya menampilkan ekspresi tidak baik,dia seperti sedang menahan emosi di balik senyumanya.

Semakin dekat jalanya,semakin jelas juga apa yang dia dengar.

"Apa salahnya?!,dia udah suka sama lo, tapi sekalipun aja lo nggak pernah ngelirik dia!"

Hmm masalah percintaan?,jaemin tidak terlalu menduga jisung akan tertarik dengan hal seperti itu,

Jisung terkekeh,dia sudah tampak sangat mengontrol emosinya,tapi orang di depanya seperti tidak tau di mana posisinya"yang salah itu kakak,ini bukan urusan kakak,jadi bisa?berhenti ikut campur"

"Lo nggak ngerti ngerti juga ya?!!jelaslah gue ikut campur!dia itu temen gue!dan lo udah bikin nangis dia!!cowok selaluuu aj-

Jisung melemparkan paperbag yang dia pegang,itu membuat orang yang berdiri di depanya berhenti bicara karna kaget"GUE NGGAK SUKA SAMA DIA!!harus berapa kali juga gue jelasin?!"

Jaemin juga tidak kalah terkejutnya hingga mulutnya terbuka,dia sudah menunggu satu jam lebih kedatangan jajananya,tapi jajanan itu justru di lempar tanpa perasaan."Jisung?"

Dalam sekejap atensi orang orang di sekitarnya berpindah kearahnya,jisung hanya perlu menoleh untuk melihatnya,dia tampak terkejut saat melihatnya.

"Katanya nggak lama?",jaemin memang sedang berbicara kepada jisung,tapi tatapanya justru teruju pada jajanan yang berserakan di lantai,tidak sampai rusak,tapi dia tetap kehilangan moodnya.

Jisung menyadari tatapan itu,dan dia segera menyesalinya,ingin menyalahkan orang orang yang sudah memprovokasinya,tapi dia sendiri yang sudah melemparkanya,dengan perasaan bersalah dia menghampiri jaemin "emm,ayo kita beli lagi"

Haechan langsung terkejut mendengar jawaban jisung,dia melotot,ketiga temanya juga melotot,tapi mereka mengejutkan hal yang berbeda.

"Nggak ah,udah males"

Haechan tidak bisa menahanya lagi"jadi ini alesan lo nggak pernah ngelirik chenle?!,kalo emang punya pacar jangan ngasih harepan ke orang lain dong!!"

Jaemin menjadi bingung saat mendengarnya,dia tidak menutupi ekspresi terganggunya"apaan deh?ngaco,jangan teriak teriak dong,bikin orang salah paham tau"

"Suka suka gue dong!!lo nantangin?!"

Jaemin semakin mengernyih,merasa orang di depanya sangat aneh, "jisung,dia kelainan?"

"Gue bisa denger bangsat!!!"

Meskipun jaemin berbisik bisik, suaranya tetap keras,jaemin hanya memasang muka meledek seperti memang sengaja melakukan itu.

Renjun melotot sambil menunjuk muka jaemin"dia orangnya!!dia yang tadi pagi berangkat sama kak mark!!!"

Kedua lainya mengangguk,haechan semakin melotot hingga bola matanya sperti akan keluar.

"Jadi elo lonthenya!!,emang pantes!!"

RoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang