5

366 59 37
                                    

Begitu sampai di lantai kelas jaemin, mark tidak memberhentikan larinya, dia melihat suasana yang sangat ramai di depan kelas adiknya.

Teriakan cempreng yang memekakan telinga menjadi satu satunya pengisi kebisingan,orang orang yang berdiri mengelilingi hanya berbisik bisik sambil menutup mulut.

"JAEMIN!!"

Seruan keras di sertai pekikan hampir seluruh orang di sekitarnya membuat mark kian panik,dia mendorong siapapun yang mengahalangi jalanya.

Dia melihat jaemin yang terdorong kebelakang dengan keras terlihat seperti terlempar,ada meja tepat di titik jatuh jaemin,matanya melebar,dia berlari sekuat tenaga,mendorong meja menjauh dan langsung menangkap jaemin ke dalam dekapanya.

Detak jantungnya berkerja lebih cepat,nafasnya terengah engah,dia mendongak sambil mengontrol deru nafasnya,dapat melihat dengan jelas wajah orang yang sudah mendorong adiknya.

Dia benar benar marah sampai melupakan jaemin yang terluka di dalam dekapanya,mengetahui siapa dalang di balik semua ini,dia semakin merasa marah."Lee donghyuck!!!"

Tidak mungkin mark tidak mengenalinya,dia adalah murid SMA yang selalu berisik saat melewatinya, atau ketika tidak sengaja bertemu di suatu tempat,dia akan berulah sehingga membuatnya meliriknya,dia juga sering mengantarkan makanan di jam istirahat melalui acak orang,serta selalu mengganggunya dengan pesan pesan manis yang terlalu menggelikan untuk orang sedewasa dirinya.

Dia tidak pernah mengira,dia selalu menganggap haechan imut seperti adik adiknya,jujur saja dia sangat marah juga kecewa.

Haechan juga terkejut,dia memundurkan langkah dan menutup mulutnya"K-kak mark,aku-aku nggak sengaja"

"kamu bener bener keterlaluan!"

Mark mengangkat jaemin,memandangi wajah adiknya dengan sendu,jaemin tidak sadarkan diri,dia juga sempat memuntahkan darah tadi,mark segera mengusapnya.

Haechan hendak berjalan mendekat, dia sangat ingin menjelaskan,tapi suaranya seperti tertahan di tenggorokan,dia hanya bisa mengulurkan tangan sambil menahan gugup"kakak..aku bener bener nggak sengaja,dia bukan siapa siapa ka–

"Jangan ngelewatin batas!!"mark berteriak,dia juga menepis tangan haechan yang akan meraihnya"gue selalu tutup mata soal lo yang ngebuly anak lain karna berusaha deketin gue,tapi kali ini lo bener bener kelewatan,jangan pernah nunjukin muka lo lagi."

Mark melenggang pergi sambil berlari menggendong jaemin di depan tubuhnya.

Haechan terlalu syok sampai tidak bisa berkata kata,mark adalah orang yang sangat sopan,meskipun orang yang di ajaknya bicara lebih muda darinya,dia akan selalu berbicara formal,doa juga hampir tidak pernah mengeraskan kata katanya,tapi tidak hanya berbicara non formal kepadanya,dia bahkan meninggikan volume suaranya.

Mau bagaimanapun,perkataan akhir mark paling menyakitkan untuk di dengarnya,dia benar benar tidak sengaja,kenapa semua orang tidak mempercayainya?.

***
Haechan adalah atlet taekwondo,dia juga sering berlatih muathai,dengan dorongan sekeras tadi,hanya muntah darah itu sudah dampak paling mending,jika orang biasa tanpa latihan fisik yang terkena dorongan tadi, mungkin tulang rusuknya akan benar benar patah,mau sekuat apapun jaemin,faktanya tubuhnya sangat tidak mendukung,dia terlalu kurus untuk menahan serangan sekuat itu.

Membayangkan saja sudah membuat jisung merinding,jika tadi itu dia, minimal dia hanya akan terdorong dan hanya menerima luka seperti luka tonjokan saja,namun dengan bodohnya dia justru menghindar.

Jisung menghela nafas berat,jika saja dia tid-"ini bukan salah lo, meskipun lo cuma bakalan kedorong,tetep aja jaemin di belakang lo,kalo lo nggak minggir,jaemin justru bakalan luka lebih parah dari ini"

Mark dalam keadaan panik saja dia masih bisa sedewasa ini,dia masih ingat bagaimana raut wajah mark yang berlari saat itu,dia seolah tidak perduli jika itu mobil derek sekalipun,dia akan tetap menyelamatkan jaemin.

Tapi jisung cukup terkejut mendengar pernyataanya"Jadi abang tau,kalo haechan nggak sepenuhnya sengaja kan?,mau sekasar apapun dia,gue yakin dia nggak bakalan senekat itu"

"Mau yang tadi sengaja atau enggak, tetep aja dari awal dia udah ada niat mau nyelakain adik gue,dia udah keterlaluan"mark menghela nafas.

"Gue selalu berusaha buat bahagiain adik adik gue,tapi ngejaga satu orang aja gue udah nggak becus,lo baik udah ngebela haechan"mark menepuk bahu jisung sambil tersenyum pahit"tapi sebagai kakak,gue nggak bisa maafin dia gitu aja"

Jisung tersenyum,dia tidak merasa itu terlalu egois,bukankah ini justru terlalu mudah?,jujur saja dia juga sangat kesal,haechan sudah terlalu sombong, dia perlu sedikit teguran.

Keduanya tidak mengatakan apa apa lagi,jaemin juga belum sadar di ruanganya,haechan mendorong dengan kekuatan penuh tepat mengenai perutnya,dia mungkin terkena luka dalam.

Suasana tenang itu tidak bertahan terlalu lama,dalam sekejap lorong rumah sakit yang seharusnya terus dalam keadaan sunyi menjadi sangat ramai,itu jelas di isi oleh kerabat dekat jaemin,jisung belum kenal dekat keluarga temanya,jadi dia mengundurkan diri dengan sopan.

Taeyong datang dengan mata sembab dia di gandeng suaminya yang juga terlihat sama suramnya,ibunya pasti menangis di sepanjang perjalanan menuju rumah sakit,kali ini bahkan kakeknya yang hampir tidak pernah  keluar dari istananya memunculkan dirinya,mark tahu,meskipun bukan keluarga asli,jaemin sudah lama di taruh di dalam keluarga mereka,dan dia justru menjadi cucu kesayangan kakeknya.

Seluruh tubuhnya yang di topang tongkat sedikit bergetar,dia juga terlihat sangat khawatir,tidak ada sedikitpun keramahan dalam wajahnya,dia nyaris berlari menggunakan tongkat di tanganya menampar satu persatu cucunya yang berdiri di depan pintu.

"Bukankah kalian masih dalam gedung yang sama?!bagaimana mana bisa hal seperti ini terjadi,apa kalian menelantarkanya?!"

"Ayah"jaehyun menghela nafas,dia juga sangat khawatir,tapi bagaimanapun ini rumah sakit,tidak pantas untuk membuat keributan di sini,tidak hanya harus menenangkan istrinya dia juga harus menangani ayahnya yang bertamperamental buruk."ayah akan mengganggu konsentrasi dokter,jaemin sedang di tangani"

Kakeknya masih akan terus merajuk tapi dia menjadi sedikit lebih masuk akal,menepis jubahnya sambil mendengus dan duduk di kursi tunggu sedikit tenang.

Keadaan sedikit lebih baik dan mark mulai menceritakan kejadian,tapi dia tidak dengan jelas mengatakan segalanya,dia sedikit berbelas kasihan, lagipula haechan tidak benar benar sengaja menyelakai adiknya,dia tidak bisa membuat kehidupan manusia hancur hanya karna sedikit kecerobohan.

Mark menghela nafas berat,dia yang paling tau tentang keluarganya,dan seberapa gilanya mereka,setengil apapun sifat jaemin,dia selalu di manjakan,hampir tidak ada yang tidak mau menuruti keinginannya,semuanya menyukainya,bukankah ini sangat tidak menguntungkan adik kelasnya?(haechan),bagaimanapun dia masih anak anak.

RoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang