18. ANEH.

119 13 3
                                    

06:17

Aku sudah dalam perjalanan menuju sekolah bersama yahh kalian pasti tahu la siapa lagi kalo bukan si Rasyid.

Kami pergi memakai motor seperti biasa namun mulai sekarang aku mencoba untuk jaga jarak bersama Rasyid karna aku tidak ingin dia terlalu dekat sampai di kira dia ngikutan homo seperti aku.

Lagian aku gak mau nama nya jelek karna orientasi seksual ku.

"Syid lo pulang duluan aja yaa!"

"Barengan aja napa?"

"Gak ah, soal nya gue mau ketemuan sama bang Gio."

"Serius mau ketemu sama Gio? Atau lo mau ketemuan sama Gery kali!?" tebak nya.

"Apaan sih, ini urusan gue jadi jangan ikut campur."

Rasyid tak menjawab lagi dari perkataan ku yang tadi, dia memilih diam dan fokus ke jalanan.

Akhirnya kami berdua sampai di sekolah, sampai di pakiran aku sudah di pertemukan dengan mak lampir yang menghampiri Rasyid.

"Sayang!" teriknya sambil menghampiri Rasyid.

Dia langsung merangkul tangan Rasyid yang sedang melepas helm nya.

"Apaan sih Mir! Minggir sana!" bentak nya saat ingin melepas helm.

Aku yang sedari tadi memperhatikan mereka hanya diam saja.

"Oh iya sayang, permainan kita belum selesai loh waktu itu. Jadi Mau dilanjutin lagi gak?"

Sial!

"Mulut lo jaga Mir!" bentak Rasyid.

"Kenapa? Emang benar kok permainan kita berhenti karna si homo ini, dan lo sekarang malah sok-sokan nolak lagi depan si homo."

"Mir! Lo ini—"

Langsung ku tepuk bagian bahu Rasyid, ucapan Rasyid pun terhenti sambil melihat ke arah ku.

"Mana kunci motor nya, biar gue aja yang pegang. Jadi lo bisa pulang duluan jangan nungguin gue lagi." kataku.

Mira berdesis sambil membuang muka.

"Emang mak lampir!" batinku.

Aku berjalan pergi meninggalkan mereka berdua, saat di ruang hall aku berpapasan sama kang Adi.

"Eh Raul?"

"Iya kang?"

"Anu hari ini latihan yahh, bang Gio minta lagu yang kamu edit."

OH SHIT!

Aku belum ngedit lagu ya pas pulang dari latihan beberapa hari lalu.

"Aduh kang lagu nya di dalam flasdish kalo latihan nya gak pake lagu bisa?"

"Tapi kata bang Gio mau dengerin lagu dan choreo kamu sekaligus,"

Tapi dipikir-pikir bisa kali ngedit nya bentar.

"Ya sudah kang okela, tapi agak telat nanti gak pa-pa la ya? Hehe."

"Iyaa tenang aja, kalo begitu gue duluan yah." pamit nya.

Aku mengangguk tersenyum.

Aku juga melanjutkan perjalanan ku sehinga perjalanan ku terhenti karna melihat Gery sedang berbicara dengan Herman.

Apa yang sedang mereka bicarakan di pojokan lagi. Btw sejak Japan Herman sama Gery berteman?

Setelah Gery sadar aku melihat mereka seketika sikap nya sangat mencuriga kan yaitu langsung lari meninggalkan Herman sendirian.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trouble Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang