16. TEMAN LAMA

83 8 4
                                    

Rasyid P.O.V

Aku sekarang berada didalam mobil bersama Reyhan, sebenarnya aku sudah mengenalinya saat dia bertemu Raul di rumah waktu itu, aku melihat nya berpelukan dari atas saat itu aku tidak yakin bahwa itu adalah Reyhan yang ku kenal namun kebenarannya terus menerpa diri ku.

Saat aku sarapan bersama tentu saja Reyhan menatap ku sedikit lekat dan penuh tanda tanya di wajahnya karna dia memang benar-benar tidak asing dengan wajah ku.

Ditambah kejadian dimobil saat dia berbicara dengan Raul menanyakan kedekatan kami berdua sambil berkata bahwa dia seperti nya pernah melihat wajahku dan tidak asing baginya.

Dari situlah kecurigaan nya bertambah kuat tentang diri ku.

Dan sekarang aku malah diantar nya pulang menaiki mobilnya, suasana sedikit sunyi aku memilih untuk membungkam mulut ku untuk tidak berbicara.

"Serius kamu tidak kenal aku Syid?" tanya Reyhan membuka pembicaraan,

Aku terkejut melihat kearah nya.

"Hahaha santai lah men, aku sebenarnya tidak yakin kalo kamu itu Rasyid yang ku kenal namun sekarang aku yakin." kata nya lagi,

"Dari mana kamu yakin kalo aku itu Rasyid yang kamu kenal?" tanyaku dengan kebingungan.

"Orang tua mu salah satu Investor di perusahaan Ayah ku, dan kamu pasti tahu siapa sebenarnya uncle Martin bukan?" jawabnya.

Aku benar-benar dibuat nya terkejut tentu saja aku kenal dengan uncle Martin dia adalah teman kerja papi dan mami.

"Apa kamu tidak rindu dengan keluarga mu?" tanya Reyhan.

"Tidak!" tukas ku.

"Oh"

"Kenapa kamu tanya seperti itu?" tanya ku balik.

"Waktu itu keluarga mu bertemu dengan Ayah ku dan juga Ayah nya Raul," jawab Reyhan dengan tenang sambil fokus men nyetir mobilnya.

"Ha!?"

"Iyaa kami bertemu, membicarakan sebuah bisnis. Tiba-tiba Ayah Raul bertanya tentang anak dari papi mu dan juga mami mu,"

"Tentu saja mereka berdua terkejut, jangan salah kan aku jika aku mengetahui nama kesayangan mu okay hahah," Reyhan tertawa kecil.

Shit! aku benar-benar di buat nya mati kutu.

"Itut?"

Aku membelalak kan mata ke arah nya sambil menatap nya horor.

"Hahaha mami mu tidak menyebutkan nama asli mu yang di kenal oleh Ayah Raul jadi dia memanggil mu dengan nama kesayangan nya."

"Apakah kamu tidak kasihan kepada mereka yang selalu menunggu mu?" tanya Reyhan dengan nada berat.

"Hmm, aku muak dengan mereka yang selalu mengatur-ngatur hidup ku Rey. tidak bisakah aku menjalani hidup yang aku ingin kan?"

"Iyaa aku ngerti, cuman tidak bisakah kau bicara baik-baik sama orang tua mu. Aku yakin dia bakal mengerti lagi pula mereka sangat menyangi mu."

Aku sedikit berfikir apa yang di katakan oleh Reyhan.

"Sebenarnya kita sudah berteman sejak lama kok, saat itu orang tua kita saling berkerja saat kita umur 14 tahun apakah kau tidak ingat?"

Serius? Apa benar aku sudah mengenal nya saat umur seperti itu?

"Jadi sekarang bagaimana?"

"Ntahlah, aku tidak tahu."

Reyhan berdehem.

Trouble Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang