10. HANGOUT

101 12 0
                                    

Dirumah.....

18:17

Setidaknya aku harus merebahkan badan ku ini sebentar karna hari ini adalah hari yang melelahkan,

Aku merubah posisi yang tadi sedang berbaring menjadi duduk dan mengingat kejadian tadi.

Hmmm Rasyid kok diam terus? Apakah dia masih tidak terima saat aku membentak dan memarahinya tadi?

Dasar bodoh kamu Ul!

Aku menarik-narik rambut dan menghempaskan lagi tubuh ini di kasur.

Kretek....

Aku kaget mendengar suara itu dan langsung melihat ke sumber suara,

Itu Rasyid yang bertelanjang dada dan hanya di tutupi handuk yang melingkar di pinggangnya.

Aku menatapnya,

Namun dia hanya memalingkan wajahnya.

Apa harus seperti ini? Ahhh siall!

Aku merasa bersalah banget kalo begini!

Apa aku harus minta maaf?

Ngapain minta maaf, dia kok yang salah!

Tapi kan Raul dia juga nggak sepenuhnya salah disitu!

Iya juga sih, tapi masak iya harus aku yang minta maaf.

Ogah banget dah!

"Raul!" panggil Rasyid.

Aku tersadar dari lamunan ku sendiri dan sedang melihatnya berpakaian sangat santai dan tampan sekali. What! Seriously? Apa yang kau bicarakan tolol!

"I-iya Syid ada ap?" jawabku dengan sedikit gugup.

"Katanya mau ngumpul bareng anak-anak, kok malah kamu belum siap-siap?" tanya Rasyid sambil menyisir rambutnya di depan lemariku.

"Ah iya, hampir lupa." jawabku dengan reflek.

"Kamu kenapa Ul? masih capek? Kalo capek yaudah nggak usah aja." sahut Rasyid.

"Ah santai aja, kamu nya aja yang lebay." jawabku.

Tunggu-tunggu Rasyid bilang aku kamu? Seriously? biasanya kalo ngmong pake lo gue juga! masa sekarang pake aku kamu hmm.

"Gue mau mandi dulu." Aku langsung menuju ke kamar mandi yang berada di kamarku.

Langkahku terhenti,

Saat ku lihat ternyata Rasyid memegang pergelangan tanganku.

Aku menatapnya heran.

"Tadi kamu sexy banget," bisik Rasyid terkekeh kecil.

Shit!

"Apaan sih nggak jelas!" seruku langsung melepaskan tangan Rasyid dari tanganku.

Aku merasa wajahku sudah merah dan ini sangat memalukan sekali!

"Okay tenang, kamu harus santai. atur nafas lo dan berfikir jernih jangan terlalu baperan!" umpatku didepan kaca wastafel.

Sesudahnya aku membersihkan diri betapa terkejutnya aku melihat 2 orang yang sedang duduk di kasurku.

"Hei! Apa yang kalian lakukan?" Aku langsung pergi kearah mereka.

Mereka hanya memandangi ku sebentar dan memainkan lagi ponsel yang berada di tangan nya.

Trouble Is LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang