2

400 13 2
                                    

Sayup-sayup menyapu indera pendengaranku, bersama remahan daun kering yang koyak akibat langkah demi langkah kaki.
Udara ini, sungguh aku menyukainya. Menenangkanku dan membuatku merasakan seseorang tengah mendekapku hangat.
Gemericik air yang menyejukkan seolah mendekapku untuk tetap tinggal.

"ahh... dia lagi, kenapa selalu muncul setiap aku mulai terhanyut dengan suasana yang sedang kunikmati"

Kususuri anakan sungai hingga akhirnya muncul sisi bocahku, aku tak mampu menahan untuk tidak melalukan apapun ketika alam begitu memanjakanku dengan pesonanya. Ku lepas sepatuku dan perlahan rasa dingin menjalar melalui kakiku yang kini tengah terendam sebagian di sungai.

"ehem..." Belum juga aku menikmati waktu, biang onar ini menggangguku lagi.

"Apa?"

"Lu nggak lupa kan?"

"Hahaha, iya-iya kan lagi cari inspirasi juga."

"Ok sekarang lu naik, gue mau lu berbaur sama mereka dan konsep kita begini...." Entah aku tak mendengar lagi apa yang dia bahas, pandanganku terkunci pada ujung air terjun yang menjulang tinggi di hadapanku.

"Al... paham kagak?" Sedikit membentak

"Iya paham bawel."

Ku langkahkan kakiku menuju 5 gadis yang mengenakan dress kurang bahan, kupandangi satu per satu. Ada yang memiliki wajah oriental, jawa banget, dan bahkan wajah khas orang timur.
Aku tau konsep ini untuk apa, yaa meskipun aku tidak begitu mendengarkan penjelasan dari si bawel Akbar.
Ke-5 gadis itupun menceburkan diri ke air, akupun mengambil posisi sesuai arahan Akbar. Mau tidak mau akupun basah kuyup karna saat ini setengah dari tubuhku tenggelam di air.

"Oke, 3... 2... 1..." Suara kamera bersaut-sautan antara milikku dan Akbar.

"Ganti...." Instruksi dari Akbar, dan begitu seterusnya hingga kami mendapat beberapa pose dari mereka.

"Gimana bro...."

"Apanya?" Aku masih fokus dengan hasil bidikanku.

"Noh.." Akbar mengangkat kepalaku dan mengarahkan pada 5 gadis yang kini telah mengganti dress nya dengan bikini yang menurutku terlalu kekecilan untuk mereka pakai.

"Matamu ngeres." Dan aku hanya mendapat balasan tawa pecah dari mulut biadab Akbar.

Rasanya melelahkan dan akhirnya semua telah selesai meskipun harus mendengar ocehan mesum si bajingan. Entah aku tak tau apa nanti ada salah satu dari mereka yang akan dicoba Akbar, aku tau seperti apa dia meskipun dia berusaha menyembunyikan tapi tetap terlihat kalau pikirannya sedang berfantasi.

"Ahhh..." Suara itu milik gadis yang menurutku terlihat lebih manis dari yang lainnya.





vote dan komen kalian sangat membangun semangatku melanjutkan cerita ini, terimakasih sebelumnya
selamat hari raya idul fitri 1442H 🙏🏻

Jejak Alam (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang