GINA POV
"Al...." Langkahnya nampak terhenti
"Ya?" Aura dingin yang biasa kudapat kini tak lagi nampak dalam dirinya.
"Nggak jadi hehehe, yaudah aku langsung turun ya habis ini." Dia hanya membalasku dengan anggukan dan senyuman tipis yang untungnya masih sempat ku lihat, entah apa yang ku rasa setiap melihatnya tersenyum meskipun hanya setipis tissu dibagi dua.
Aku berjalan sendiri menyusuri koridor hotel, bayangan semalam masih saja menghantui. Entah apa yang sebenarnya terjadi dengan Al hingga mimpi buruk dan tiba-tiba memelukku, antara senang dan khawatir itu yang kurasakan.
Tepat di Restoran hotel, aku mengambil duduk di sebelah Mika dan talent yang lain.
"Gimana semaleman tidur dipelukan Al?" Bisik Mika."Hah?" Kagetku.
"Gue lihat kali lu tidur dipeluk Al." Smirk Mika.
"Ka..kamu tau darimana?" Gugupku
"Heh tuan putri yang cantik jelita, kamar kita itu tembus loh, aku sama Akbar lihat kok."
"Akbar juga?"
"Iya, tapi kayaknya Al nyaman ya tidur sama lu." Terangnya.
"Eng.. enggak kok, semalam dia..."
"Pagi."
Singkat, pasti kalian tau siapa pemilik suara itu. Ya! Al
sorot dan sikapnga berbeda dari pagi tadi saat hanya denganku, kali ini aura dinginnya keluar kembali. Entah kenapa bisa dia berubah sedrastis itu, hingga aku tak berani untuk menyapa. Kita seperti asing kembali dengan dia duduk bersama Akbar dan menyesap kopi hitamnya._ _ _ _ _
Briefing selesai, kali ini kita mengambil latat pantai untu photoshoot hari ini. Dengan segala macam kebutuhan yang sudah disiapkan kami langsung berangkat ke Pantai yang masih belum terjamah oleh wisatawan, memudahkan kami untuk mencari spot foto.
Dia, ya aku melihatnya nampak duduk sambil memejamkan mata disamping kemudi. Teduh, itu yang kurasakan. Entah perasaan apa ini, sungguh aku ingin menyapanya.
"Ayo buruan naik." ya itu Mika.
"Iya."
"Kenapa segitunya ngeliatin Al, suka beneran kan lu hahaha." Tawanya.
"Suka sama siapa?" Tanya Leony antusias.
"Gina bisa suka sama orang sekarang? wah rekor nih hati putri kutub sudah mencair." Timpal Michele
"Siapa sih Gin, sini kasih tau kita dong." Dara menambahkan
"Apaan sih, enggak Mika asal ngomong tuh." Sanggahku.
Ledekan terus mengarah kepadaku, entah bahagia sekali mereka melihatku diam tak berkutik.
setelah menempuh perjalanan selama 2 jam akhirnya kami sampai di tempat tujuan, sungguh ini tempat yang indah. Aku menyukai pantai dan laut hari ini benar-benar membuat mood ku secerah matahari siang ini.
Kami segera bergegas menyiapkan segalanya aku dengan gaun hijau tua yang membelah dada hingga membuat dadaku terlihat lebih padat, Mereka bilang aku sungguh sempurna dengan gaun ini dengan kulit cerah yang kumiliki.
Kali ini aku duduk tenang menunggu riasanku selesai.Tak perlu menunggu lama aku selesai, kami berkumpul dan mengambil posisi sesuai briefing tadi pagi, ini giliranku menjadi target bidikan kamera. Kulihat Al yang memandangiku dengan sorot yang tak bisa ku artikan.
"Gina agak ke kanan sedikit ya, relax kaya biasanya, Lu cantik Gin pose semenarik mungkin oke." Bukan Al, itu Akbar. Al sibuk dengan kameranya yang mengarah padaku.
"Ok guys, 3... 2... go." Suara bersautan, rasanya inginku menari diantara ombak kecil yang terus menerpaku, Angin yang mengacak rambutku membuatku seperti terbang dan menyatu bersama alam.
"Wow, good Gina. terus cantik." Celoteh Akbar.
"Ok, ganti spot guys."
Kali ini aku berdiri di atas karang dengan percikan ombak menyapaku. Ini menyenangkan, aroma laut dan karang yang membuatku candu.
"Tunggu." Kali ini suara itu, suara seseorang yang mengusik pikiranku hari ini. Dia menghampiriku
semakin mendekat dan berdiri tepat di hadapanku. Tangannya mulai menyentuh daguku dan bergeser keatas seperti mengelus pipiku. Aku hanya memejamkan mata merasakan perlakuannya padaku. Ah sial, perutku bergemuruh seperti ada sesuatu menggelitik didalamnya."Cantik." Itu yang kudengar dalam pejamku.
Hallo, malam atau pagi ya ini. Buat pengantar hari ini ya guys
thanks udah mau nungguin. Sorry kalau banyak typonya