"ehem...." Suara itu membuat Gina tersentak, dijauhkan tangannya yang hampir menyentuh pelipis wanita yang tak terlihat seperti wanita itu."Hahaha, hati-hati ntar lu naksir." Seru seorang wanita yang membungkus rambutnya dengan handuk, dengan santainya dia duduk di ranjang Gina.
"Eng....enggaklah." Sangkal Gina kemudian beranjak duduk di sebelah Mika.
"Gapapa kali, dia gentle nggak menye-menye. gue aja suka." Gina ternganga mendengar pengakuan Mika.
"Nggak usah kaget gitu, siapa sih yang bisa menolak pesona Al. Tapi entahlah Al terlalu memasang tembok besar untuk menutup hatinya."
"Emang dia...."
"Iya, dia Lesbian. Mungkin sih, hahahaha" Sambar Mika diiringi tawa renyah yang membuat si polos Gina kesal.
"Coba deh lu pikir, mana ada cowok yang mau sama dia Gin, yang ada mereka insecure tau." Gina mengangguk menanggapi Mika, dia sendiri menyadari betapa kuat karisma Al yang bisa memikat sesama jenisnya.
"Tadi kamu bilang kamu suka?" Tanya Gina.
"Hahaha ditatap aja gue melting, Gin. Cuma ya itu nggak mungkin juga, Al terlalu jauh buat gue kejar. Mungkin lu bisa." Kali ini Mika beranjak dari duduknya.
"Tipe dia itu kayak lu, Gin." Mukanya masam dan segera pergi meninggalkan kamar itu.
_ _ _ _ _
Jam terus berputar Gina masih tetap terjaga, merubah posisi tidurpun tak membuatnya segera terlelap. Sesekali dipandangnya Al nampak tidak nyenyak dalam tidurnya, Gina mendekati Al.
"Kamu berkeringat sekali padahal ini AC nya dingin loh." Disekanya keringat yang memenuhi kening Al
Tiba-tiba badan Al menggigil, Gina pun panik. Ditepuknya bahu Al agar sang pemilik nama terbangun namun masih belum ada respon baik, Gina lalu menggoyangkan tubuh Al dan tak lama Al sadar dan tersentak sambil terengah-engah.
"Al... kamu kenapa?"
Tanpa banyak kata Al memeluk Gina, memejamkan mata dalam pelukan itu. Entah apa yang dia inginkan. Gina hanya mengelus punggung kekar wanita itu.
"Makasih, sorry udah ganggu tidurmu." Al melepas pelukan yang membuat Gina merasa seperti kehilangan.
"Enggak kok, kamu tidur ranjang aja aku lihat kamu nggak nyaman tidur disini."
"Sssttt, aku tidurnya tenang kok. Kamu nggak akan terganggu." Telunjuk Gina memotong Al yang ingin mengelak dan akhirnya menurut perintah Gina.
Kali ini mereka tidur seranjang dengan sebuah guling menjadi pembatasnya. Ya siapa lagi kalau bukan Al.
"Gina?" Panggil Al lirih
"Ya?"
"Soal tadi tolong jangan cerita ke anak-anak ya." Pinta Al tulus
"I iya." Entah kenapa Al tak ingin orang lain tau, pikiran Gina berkecamuk.
Tanpa sadar mereka terlelap hingga Alarm milik Al berbunyi, bukan Al yang bangun tapi Gina.
Dilihatnya seseorang yang semalam memeluknya kini masih terlelap dengan kondisi memeluknya lagi. Pipinya memanas, entah apa yang dirsakannya tapi ini aneh untuk Gina.Pelan-pelan Gina berdiri untuk bergegas mandi. Tak butuh waktu lama, setelah keluar dari kamar mandi dia melihat sosok itu telah terbangun dan menyeduh secangkir kopi.
"Pagi... maaf aku nggak tau kamu suka kopi atau teh jadi kubuatkan keduanya." Terang Al dengan senyuman yang belum pernah Gina lihat
"Kamu ngapain repot-repot Al, kan aku bisa sendiri."
"Anggap sebagai ucapan terimakasih." Gina hanya tersenyum.
"Aku mandi dulu, kamu boleh langsung join sarapan sama anak-anak."
"Al...." Langkahnya terhenti
sedikit di awal bulan ya guys, semoga nggak sampe akhir tahun udah kelar ini cerita
Thanks masih mau nungguin 😍