Junghwan udah siap dengan kue besar di tangannya ya hari ini dia mau kasih kejutan ke Jeongwoo katanya dia lagi ulang tahun.
"Widddiihhh gile lo ampe gedean kuenya dibanding lo" kata Haruto.
"Btw lo yakin Jeongwoo ulang tahun hari ini?" Doyoung ngerasa gak yakin.
"Yakin" Junghwan semangat banget.
Mereka membawa kue itu ke dalam kamar Doyoung. Rencananya nanti Jeongwoo suruh ke rumah Doyoung gitu.
"Ada apaan coba nyuruh gue ke rumah Doyoung tengah malam begini?" Jeongwoo misuh misuh sendiri sambil jalan menuju garasi mau ngambil motor.
Tak butuh waktu lama Jeongwoo nyampe ke rumah Doyoung.
Jeongwoo jalan menuju pintu tapi tuh pintu kebuka dikit jadi dia mencoba masuk.
"Doy!!!!" Teriak Jeongwoo.
Jeongwoo celingukan rumah Doyoung gelap banget bahkan ia sempet mikir jangan jangan rumah Doyoung kemalingan.
"Doy!!! Lo dimana? Rumah lo gak kemalingan kan?" Jeongwoo masih teriak nyari kontak lampu.
Jeongwoo masih gak ngerti masih belum ada yang nyaut meski dia teriak teriak.
Jeongwoo terus jalan perlahan sampe akhirnya dia nyampe di depan kamar Doyoung.
"Doy! Lo di dalem?" Jeongwoo suaranya agak pelan sambil ketok pintu.
'Cklek' pintu terbuka.
"Aduuh Doy lo belum bayar listrik apa gimana sih? Gelap banget rumah lo!" Kata Jeongwoo sambil nyari kontak lampu.
'Ctak' kontak lampu berhasil Jeongwoo nyalain.
"SURPRISE!!!!" Seru Doyoung, Haruto, dan Junghwan bersamaan.
"HBD JONGUUUU!!!!!" Junghwan teriak memeluk Jeongwoo.
"Selamat tambah tua ya Woo!" Doyoung memberikan selamat.
"Tambah tua jangan tambah gesrek ya Woo" kata Haruto cungar cengir.
"Gaes gue....
"Iya Woo sama sama. Lo gak usah ngucapin makasih" Junghwan motong ucapan Jeongwoo.
"Iya Woo kita kan sahabat udah sewajibnya ngasih kejutan kek gini ke lo" timpal Haruto.
"Woo gue belum beli kado tapi besok lo boleh beli apa aja gue yang bayar" Doyoung sepertinya memberikan tawaran yang bikin Haruto dan Junghwan iri.
"Gaes gue sebenernya....
"Udahlah woo lo terima aja tawaran Doyoung" kata Junghwan lagi lagi motong ucapan Jeongwoo.
"Gue sebe...
"Napa sih Woo lo ngerasa gak enak?" Tanya Haruto.
Jeongwoo jengah lama lama karena ucapannya di potong terus.
Jeongwoo merebahkan tubuhnya di kasur Doyoung huft nampak jelas banget kue gede yang terletak di atas meja deket meja belajar Doyoung.
Haruto, Junghwan dan Doyoung saling pandang bingung.
Jeongwoo bangun kembali dari rebahannya.
"Siapa yang merencanakan ini semua?" Tanya Jeongwoo natap temen temennya satu persatu.
Haruto dan Doyoung kompak nunjuk Junghwan.
Jeongwoo berdiri menghampiri Junghwan.
"Hari ini ulang tahun gue?" Tanya Jeongwoo.
Junghwan ngangguk mantap.
"SIAPA BILANG HARI INI GUE ULANG TAHUN?!" Teriakan Jeongwoo bikin temen temennya nutup kuping.
"Emang bukan?" Tanya Doyoung.
"Bukan Doy. Ulang tahun gue masih lama" jawab Jeongwoo.
Haruto udah natap horor ke Junghwan sementara Junghwan lagi nyengir.
"Gu-gue salah ya?!" Junghwan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Pake nanya lagi lo!" Kata Haruto.
"Kalau bukan ulant tahun Jeongwoo terus tuh nasib kue gede gimana?" Doyoung nampak khawatir dengan kue sebesar bantal tidurnya itu.
Haruto noleh ke arah Junghwan.
"A-apa?" Junghwan agak nyolot.
"Lo abisin tuh kue! Semuanya kan gara gara lo!" Kata Haruto.
Doyoung dan Jeongwoo mengangguk tanda setuju pada ucapan Haruto.
Nongki ganteng itulah yang selalu di lakukan anak GANTENG kalau lagi libur.
"Ngakak gila sih semalam si Junghwan ampe ketiduran makan tuh kue sebesar bantal" Haruto ngakak setelah menyeruput kopi kapucinonya.
"Tega lo pada sama gue" Junghwan merajuk.
"Salah lo kan yakin banget kalau kemaren ulang tahunnya Jeongwoo" kata Doyoung.
Junghwan cuma diem karena emang dia yang salah info.
"Makanya lain kali lo tanya dulu tanggal lahir kita kapan biar gak salah lagi kasih kejutan" kata Jeongwoo.
"Iya iya" Junghwan cemberut lalu makan pisang coklat yang dia pesan barusan.
Setelah puas ngetawain Junghwan mereka semua lanjut ngobrol sana sini semua hal mereka obrolin bahkan hal gak penting sekalipun mereka obrolin ampe gak kerasa mereka udah minum beberapa gelas kopi dan juga beberapa porsi makanan.
"Pulang yuk! Dah sore nih" ajak Junghwan.
"Iya cuy nanti mama nyariin" timpal Haruto.
"Emang lo penting gitu buat emak lo?" Jeongwoo ketawa ngeledek.
Haruto cuma jitak kepala Jeongwoo.
Mereka bangkit dari duduknya.
"Yang bayar siapa?" Pertanyaan Doyoung bikin Junghwan, Jeongwoo dan Haruto saling pandang lalu nyengir ke arah Doyoung.
"Mmm Doy jadi...
"Iya gue udah faham! Gue udah kebal sama lo bertiga" kata Doyoung lalu ke meja kasir buat bayar.
"Doy makasih ya" Haruto nyengir.
"Sebenernya gue sebel sama kalian tapi justru gue akan nyesel kalau sampe marah ke kalian. Pastinya gue bakal rindu sama ketengilan lo bertiga" kata Doyoung.
Mereka menghentikan langkahnya.
"Jangan sampe persahabatan kita putus ya gaes" kata Junghwan.
"Iya Junghwan bener. Kita harus tetep kompak dan solid" sambung Jeongwoo.
"Aeeehhh mellow sih kan gue jadi mewek" kata Haruto beneran aja dia mewek.
Haruto mah gitu muka badboy tapi hatinya melehoy.
Doyoung tersenyum lalu memeluk ketiga sahabatnya.
"Gue selamanya akan jadi temen kalian" kata Doyoung.
"Dan selamanya lo ATM kita Doy" celetuk Haruto.
Doyoung langsung noyor kepala Haruto lalu mereka berpelukan kembali.
Maaf gaes kalau endingnya kurang menarik :(
Jangan lupa follow akun Wulandarini93 biar kalian bisa baca karya karyaku yang lain :)
Papayyyyy... :)
KAMU SEDANG MEMBACA
GANTENG (Geng ANak2 TENGil)
Humorkisah kehidupan empat remaja dengan segala sifat ajaibnya yang bikin orang geleng geleng kepala.