Jeongwoo lagi joged joged gak jelas entah dia lagi seneng atau gimana bikin Haruto sama Junghwan menatapnya aneh. Sementara Doyoung lagi jalan gontai dengan tatapan kosong.
"Sst tuh" Haruto nunjuk Doyoung pake dagunya.
"Yuk samperin!" Ajak Junghwan dan Haruto iyain mengabaikan Jeongwoo yang masih joged gak jelas.
"Doy hati hati. Lo ngelamun ya ampe lo gak lihat tong sampah di depan lo!" Haruto menaril lengan Doyoung.
Doyoung cuma menghela nafas "sorry gue gal sadar"
"Idih emang daritadi lo pingsan?" Tanya Junghwan.
"Ada apa btw?" Jeongwoo datang.
"Ada gue, ada Haruto plus ada Doyoung di tambah lo! Kenapa?" Kata Junghwan.
Jeongwoo cum menye menye nyebelin banget Junghwan itu fikirnya.
Mereka berempat ada di atap sekolah bukan lagi benerin genteng ya haha.
"Doy lo kenapa sih?" Tanya Haruto.
"Gue gak apa apa kok" jawab Doyoung jelas berbohong terlihat darinraut wajahnya yang gak biasa menandakan bahwa dirinya sedang gak baik baik aja.
"Btw Doy, lo gak usah mikirin terlalu dalam permasalahan orang tua lo" kata Jeongwoo di hadiahi anggukan mantap dari Junghwan dan Haruto.
"Seberat apapun masalah lo. Lo harus percaya kita selalu ada buat lo" Junghwan menepuk bahu Doyoung.
Doyoung menatap teman temannya satu persatu dia tahu betul mereka bertiga itu jauh dari kata waras tapi dia merasa beruntung mempunyai teman teman seperti mereka yang begitu peduli padanya bahkan di saat terpuruk seperti sekarang mereka masih mau berteman dengannya.
"Lo gak usah khawatir kalau nanti anak anak lain bully lo" Haruto merangkul bahu sahabatnya itu.
"Kita kan sahabat selamanya" kata Jeongwoo.
"Sahabat untuk selamanya......" ceritanya Junghwan nyanyi terus mendadak berhenti karena lupa lirik.
"Eh apaan lagi ya kesananya? Lupa gue" Junghwan nyengir.
Doyoung langsung tertawa melihat kekonyolan Junghwan.
"Gak jelas lo!" Jeongwoo noyor kepala Junghwan.
"Nah gitu dong ketawa" kata Haruto natap Doyoung.
"Thanks ya kalian udah hibur gue. Gue janji gak akan pernah pergi kemanapun. Gue pengen sama kalian aja" Doyoung tiba tiba melow mereka jadi terharu tanpa to hihi.
"Emang lo ada niatan pergi?" Tanya Haruto.
Doyoung ngangguk "tadinya gue mau pindah tapi gue rasa gue bakalan nyesel deh"
"Nyesel ninggalin kalian yang geblek tapi gue sayang sama kalian bertiga" Doyoung mengusap air matanya yang hampir jatuh.
"Kita juga sayang sama lo Doy" kata Haruto sementara Junghwan dan Jeongwoo ngangguk setuju lalu mereka berpelukan. Nah pas kan kaya teletabis ada empat hihi.
Haruto nganterin Doyoung balik karena Jeongwoo di jemput mamanya katanya sih suruh nemenin ke salon kalau Junghwan ada latihan taekwondo jadi dia pulangnya bakalan agak sore.
"Doyoung sama aku aja mas!" Terdengar suara seseorang sedang marah di dalam rumah Doyoung.
Doyoung menghentikan langkahnya begitupun Haruto.
"Gak akan! Doyoung aman sama aku!" Suara seseorang agi bahkan lebih keras.
Doyoung nunduk sedih "lo denger kan? Gimana gue gak pusing coba?!"
Haruto memeluk temannya itu dengan penuh rasa iba "lo yang sabar ya Doy. Gue cuma bisa kaya gini. Gue gak bisa berbuat apa apa buat lo" Haruto menepuk pelan punggung Doyoung.
Doyoung nangis. Betapa hancur hari dia mendengar pertengkaran kedua orang tuanya yang tak kunjung usai.
"Percaya sama gue Doy semuanya pasti lo bisa lewatin" Haruto sudah tak memeluk Doyoung lagi.
"Lo gak usah nangis bro. Ada gue, Jeongwoo dan Junghwan. Sekarag lo pilih mau masuk rumah atau lo ikut gue ke rumah Junghwan?" Doyoung mengernyitkan dahinya bingung mendengar ucapan Haruto.
"Orang rumah di tempat Junghwan katanya pada pergi ke brebes mereka lagi kondangan tapi tuh bocah gak ikut katanya taku mabok kendaraan" Haruto seperti tahu maksud tatapan dari Doyoung.
"Ke rumah Junghwan?" Haruto seperti bertanya.
Doyoung ngangguk iyain.
"Pokoknya lo santai aja disini Doy anggap aja rumah sendiri" kata Haruto begitu duduk di sofa rumah milik Junghwan. Perasaan yang punya rumah itu Junghwan dah napa jadi Haruto yang berasa jadi tuan rumah mmm anak itu emang kadang gk tahu malu.
"Doy lo relax aja disini. Pokoknya selagi ada kita lo jangan khawatir soal apapun" Junghwan menepuk pundak Doyoung ala ala cowok gitu.
Doyoung cuma senyum tipis dan ngangguk mengiyakan. Sebetulnya Doyoung ngerasa gak enak sama temen temennya karena dia merasa udah banyak merepotkan tapi ya begitulah justru mereka itu suka di repotin tandanya mereka beneran di anggap sahabat.
Doy masih sedih duhhh kasian :(
KAMU SEDANG MEMBACA
GANTENG (Geng ANak2 TENGil)
Mizahkisah kehidupan empat remaja dengan segala sifat ajaibnya yang bikin orang geleng geleng kepala.