"HARUTO WATANABE!" Teriak pak Jihoon di depan kelas.
Haruto terlonjak kaget namanya di teriakin kaya gitu dia lagi enak bobo padahal.
"Kamu ngapain?" Pak Jihoon suaranya sedikit pelan hanya sedikit.
"Semalem saya begadang pak jadi sekarang ngantuk" jawab Haruto.
"KELUAR KAMU DARI KELAS SAYA!" pak Jihoon berapi api sambil memukul papan tulis dengan kayu rotan.
Haruto menghela nafas berjalan gontai keluar kelas.
"Gak kapok ya tuh anak!" Kata Jeongwoo.
"Modelan kaya dia gak bakalan kapok biar kata katak beranak kucing juga" sahut Doyoung.
"Pantesan cuma kita yang mau temenan sama dia" Junghwan terkekeh.
Jeongwoo dan Doyoung ikut ketawa.
"EKHEM!!!" Doyoung, Junghwan dan Jeongwoo langsung diem.
Gabut banget cuma nongkrong depan kelas akhirnya Haruto ke taman belakang sekolah katanya biar lihat bunga bunga bermekaran sepet matanya cuma lihat pak Jihoon mulu haha.
"Aduuuhh malah rebahan lo ye!" Junghwan geleng geleng kepala lihat Haruto lagi enak rebahan di bangku yang ada di taman itu.
"Iri bilang bos!" Kata Haruto.
"Btw hari ini guru rapat semua lho" ucapan Jeongwoo bikin Haruto melek terus mengakhiri acara rebahannya.
"Bolos yuk!" Nah kan semangat banget.
"Kuylah" Junghwan, Jeongwoo dan Haruto natap Doyoung rasanya aneh Doyoung menyetujui ajakan Haruto.
"Lo yakin?" Tanya Junghwan.
Doyoung ngangguk lalu pergi naek pager belakang.
Tanpa ba bi bu ketiga temannya ngikut.
"Tas gimana?" Jeongwoo ngipas ngipasin bajunya kepanasan mereka lagi di warung kopi milik pak Taeil.
"Oh iya! Ah gue mau balik lagi ambil tas" Junghwan udah berdiri namun di tarik tangannya oleh Haruto dan Junghwan duduk kembali.
"Kalai lo balik lagi nanti ketahuan kalau kita bolos!" Haruto noyor kepala Junghwan.
"Oh gitu ya! Jadi gimana dong?" Junghwan masih gak ngeuh.
"Gak usah balik lagi. Tas gak bakal ilang kok lagian isi tas lo cuma cemilan doang kan?" Kata Doyoung.
Junghwan ngangguk sambil nyengir.
Jeongwoo memutar bola mata malas kayanya harus sabar banget ngadepin Junghwan.
"Pak cola empat sama sukro dua jadi berapa?" Seru Haruto mmm kayanya dia mau bayarin deh kali ini.
"Dua pulub ribu dek" jawab pak Taeil.
"Doy bayar!" Perintah Haruto.
"Lah kok gue?" Doyoung gak terima.
"Gue gak ada duit" Haruto nyengir.
"Bayarin dong hehe kan lo baik hati dan tidak sombong rajin nabung pula makanya duit lo banyak" Jeongwoo nyengir juga sementara Junghwan ngangguk mantap.
Doyoung menghela nafas lalu ngasih uang lima pulub ribu sama pak Taeil. Doyoung ikhlas kok karena kalau bukan karena mereka mungkin Doyoung gak betah sekolah disitu.
Flash back on
"Lepasin kak! Serius bukan gue" Doyoung meronta saat seniornya menyeret dia ke gudang.
"Terus kalau bukan lo yang lapor siapa?" Teriak kakak senior itu.
"Gue gak tahu" Doyoung menggeleng. Jadi kakak senior itu merokok dan pak kepsek tahu entah dari siapa namun saat itu Doyoung yang lihat kakak senior itu ngerokok jadi kakak senior itu ngira Doyoung yang lapor.
"Kita yang lapor! Kenapa?" Tiba tiba ada tiga bocah datang dan Doyoung bisa bernafas lega.
"Mau lo apa?" Tanya senior itu entah siapa Haruto juga gak tahu.
"Kalau mau gelud dia bukan lawan lo!" Kata Jeongwoo udah nunjukin muka songongnya.
"Lo gak tahu gue udah sabuk hitam tekwondo!!" Junghwan sombong.
"Awas lo pada! Gue bakal bales!" Senior itu lempar Doyoung ampe kejedot tembok lalu senor itu pergi.
"Lo gak apa apa?" Tanya Junghwan.
Doyoung menggeleng.
"Gak apa apa gimana? jidat lo berdarah tuh!" Haruto bantu Doyoung berdiri lalu membawanya ke UKS.
Nah disitulah awal pertemuan mereka. Doyoung anak baru yang pendiam tak punya banyak teman namun Haruto cs membantunya saat dia dalam kesulitan makanya Doyoung berfikir duit gamoang di cari tapi temen susah di cari. Doyoung tetep bersyukur meskipun teman dia modelannya kaya gitu agak gesrek hehe.
Flash back off
"Napa lo bengong dah?!" Jeongwoo nepuk pundak Doyoung ampe dia kaget.
"Gue cuma inget awal kita ketemu. Thanks ya lo bertiga nolongin gue waktu itu" Doyoung memeluk temennya satu persatu.
"Kita emang gak ada akhlak tapi kita tuh paling gak suka kalau lihat ada pembulian" kata Haruto merangkul pundak Doyoung.
Doyoung tersenyum.
"Halah napa jadi mellow dah!" Jeongwoo lap air matanya.
"Lah lo mewek?" Junghwan ketawa.
"Yeeeeeeuuu suasana lagi terharu gini lo malah ngakak" Doyoung noyor kepala Junghwan.
Junghwan cuma nyengir.
Doyoung masuk dalam rumah tanpa sengaja lihat kedua orang tuanya lagi ribut.
"Aku mau kita pisah mas! Doyoung ikut sama aku!" Nyonya Kim sepertinya marah sekali.
"Gak! Aku gak mau anak kita memiliki keluarga yang gak utuh!" Bentak tuan Kim.
Tenggorokan Doyoung tercekat dia kembali melangkahkan kakinya keluar ruamh sambil nangis.
Doyoung kaget lihat Haruto di halaman rumahnya.
Doyoung lari lalu memeluk Haruto.
"Lo kenapa?" Haruto bingung tiba tiba di peluk gini.
Author gak faham napa jadi melow begini hihi
Makin gaje deh hmmm
Klik bintang ya gaes :)
KAMU SEDANG MEMBACA
GANTENG (Geng ANak2 TENGil)
Humorkisah kehidupan empat remaja dengan segala sifat ajaibnya yang bikin orang geleng geleng kepala.