Chapter 3 - If i didnt love you

76 27 0
                                    

Di balik sifat pemalunya, Kyna selalu tertarik dengan manusia. Ada delapan miliyar insan di dunia, menjalani kehidupan yang berbeda, menghasilkan jutaan cerita menarik. Mereka adalah orang asing bagi satu sama lain dan orang spesial bagi yang lainnya. Musim dingin bagi seseorang, musim semi bagi yang lain. Awal bagi seseorang, dan akhir bagi yang lain.

Terasa begitu menarik dan menyenangkan menjadi orang asing bagi delapan miliyar umat manusia. Namun, mengapa rasanya begitu sakit tatkala menjadi orang asing bagi seorang Haruka ... ?


***  


Sebetulnya, apa warna dari bening? Haruka selalu bertanya-tanya.

Prediksinya tentang sifat Kyna tidak pernah berubah meski waktu mendekatkan dan memisahkan mereka. Gadis itu tampak transparan dan dangkal. Hanya saja ....

Hal yang tidak dapat dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan masuk ke dalam nalar. Kini Haruka bisa menyadari lautan di balik netra Kyna, bahkan ia jatuh ke dalamnya. Meski begitu, ia menjadi mengerti.

Bening tidak memiliki warna, tetapi menyembunyikan sejuta hal. Ia bisa berpura-pura menjadi apa saja. Seperti langit biru yang menyimpan sejuta bias cahaya. Seperti Kyna, yang memendam segalanya dan berpura-pura menjadi warna lain.

***

Para murid hanya memiliki waktu dua minggu hingga ujian tengah semester diadakan. Jadwal-jadwal ujian telah terpampang pada papan pengumuman dan guru memberi waktu bebas selama satu jam setiap hari untuk belajar lebih giat.  

Meja-meja selalu dipenuhi buku-buku tebal. Frekuensi penggunaan stabillo berwarna pun meningkat tajam. Tak jarang, jika sudah jenuh akan kertas dan tulisan, para siswi menyulap waktu bebas menjadi waktu mengobrol.

Kyna mendapat perkembangan bagus saat bisa mengakrabkan diri dengan teman yang duduk di belakangnya. Gadis itu dapat teman dari grup Tadinya Tidak icara kemudian Saling Menyapa Seputar Haruka.

Namun, gadis itu sama sekali tak ingin berprasangka. Pikirnya Haruka benar-benar populer di sekolah ini. Gadis pembenci gurita itu memang sangat baik. Bekrat les privat darinya tadi malam, kini Kyna tidak begitu kesulitan dalam menghadapi jilid-jilid pelajaran kimia.

Suasana kelas cukup berisik tiap mendekati pukul satu. Kejenuhan seolah tidak dapat ditoleransi lagi. Tak ada ubahnya dengan Kyna. Ia merasa sudah cukup dengan buku tebal itu, meletakannya di sisi meja. Beruntung ia telah menyiapkan hiburan berupa novel yang berhasil dipinjam dari perpustakaan.

Saat perhatian Kyna terfokus pada cerita, tiba-tiba seseorang menabrak sisi meja, membuat buku berjatuhan.  

Gadis itu mendongak dengan wajah berseri-seri. "Kau baik-baik saja?" tanyanya kepada seorang siswi yang memegangi paha kiri. Sepetinya gadis itu tak sengaja menabrak sisi meja saat bercanda bersama temannya.

Siswi itu tersenyum. "Aku baik."

"Apa ini ...?"

Dari sudut matanya, Kyna menangkap pergerakkan seseorang membungkuk dan mengambil sesuatu. Itu adalah foto tanpa bingkai.

Hanya memerlukan waktu sepuluh detik untuk membuat seisi kelas gempar. Kyna menatap bingung sementara para siswi mulai berbisik-bisik. Mereka mengerumuni gadis pemegang foto.

Kyna berusaha melihat apa yang sedang terjadi. Netranya membelalak ketika melihat foto yang menampilkan dirinya bersama Haruka saat sedang belajar bersama. Mereka tertidur berhadapan di atas meja.

Journey of The Heart - ココロノタビTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang