01

18 6 5
                                    

Disepanjang lorong sekolah semua orang melempari Bulan dengan remasan kertas, disepanjang lorong orang orang meneriakinya "pergi kamu dari sekolah ini dasar iblis!!"

Bulan yang mendengar itu tidak menangis melainkan tersenyum miring sambil terkekeh geli. Hingga seseorang meludahi pergelangan tangannya, Bulan hanya tersenyum smirk kearah orang itu lalu meraba sakunya, mencari ponsel

Cekrek'

Bulan lagi lagi tersenyum lalu pergi dengan tangan yang ia simpan di sakunya "aku akan mengingatmu"

Pria itu mengerutkan keningnya dan mencengkeram tangannya. Pria itu berlari mengejar Bulan, menendang punggung bulan dari belakang hingga membuat bulan terjatuh

Bulan meraba lantai mencari kacamata. Pria itu tersenyum mendekat dan mengambil kacamata itu

Semua orang di lorong kelas bersorak memeriahkan pertarungan dua pelajar ini, tidak ada yang berani menghalangi mereka sekalipun guru atau kepala sekolah karena pria itu adalah anak dari kepala sekolah dan Bulan sendiri sudah dikeluarkan dari sekolah itu sehingga kekerasan yang dia lakukan saat ini tidak terkait dengan pihak sekolah

Pria itu berjongkok di hadapan Bulan yang sibuk mencari kacamatanya itu sambil merangkak. Pria itu menjepit dagu Bulan menghadap wajahnya

"Kacamata?"

Bulan mencoba mendengarkan suara pria itu dengan teliti, merasakan suara yang dia dengar. Saat Bulan merasakan pria itu sedang menjahilinya dengan kacamata itu

Bulan mencoba mengambilnya namun saat Bulan ingin merebut kacamata itu, Pria di depannya menginjak injak kacamata itu hingga membuatnya menjadi serpihan kecil

Bulan terdiam beberapa saat lalu tertawa dan berdiri sambil berdiri berjalan kearahnya lalu berbisik kecil di telinga pria itu "Lucu sekali melihatmu seperti ini"

Kesal dengan perkataan bulan, pria itu menarik kerah bajunya dengan kuat dan berteriak keras tepat di depan wajah Bulan "APA YANG LUCU DARIKU!!???, DIRIMULAH YANG SEHARUSNYA AKU TERTAWAKAN SEKARANG!!"

Melihat Bulan yang tersenyum lalu menyentuh pipinya "Dirimu...yang lucu dari dirimu adalah kamu sayang!"

Pria itu yang mulai kesal dengan kelakuan Bulan meleset kan pukulannya hingga membuat Bulan terjatuh

Bulan lagi lagi tersenyum dan berdiri  memperbaiki kuncir rambutnya mengusap sudut bibirnya yang terlihat berdarah "pemanasan selesai!"

Pria itu menerbangkan beberapa pukulan namun berhasil Bulan tahan dengan tangannya, saat Bulan rasa ada celah untuknya menyerang

Bulan langsung membalaskan pukulan pria itu dengan brutal bahkan sampai pria itu terjatuh. Bulan tak berhenti memukul pria itu hingga membuat penonton terdiam ketakutan dengan penampilan Bulan saat ini

"Maaf!! Maaf!!!" Bulan menghentikan pukulannya lalu menarik rambut pria itu "Kuharap kau berhenti melakukan ini..."

Bulan mengambil pensil merahnya dari saku di bajunya dan menuliskan namanya di jidat pria itu sambil tersenyum lebar  "jika kamu masih menginginkan matamu ini"

Sontak manik mata pria itu membulat sempurna "maaf! maafkan saya!! kumohon maafkan saya!!!"

Saat mendengar pria itu memohon Bulan malah diam, tak tersenyum seperti biasanya dan berdiri menatap dingin pria itu "hah~membosankan"

Bulan berbalik dan berjalan kearah pintu keluar. Semua orang memberi jalan kepada Bulan dan berbisik pelan
_
_
_

"Aku pulang"  saat membuka pintu Bulan melihat Adrian berdiri di depannya dengan tatapan sinis

Bulan yang melihat itu terkejut lalu tersenyum smirk 'akhirnya...hadiah untukku'

"Ah! Ayah sejak kapan anda berdiri di sana menunggu Bulan??" Melihat Bulan yang masih tersenyum membuat Adrian merasa kesal lalu menarik tangan Bulan dan mencengkramnya dengan keras








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bulan untuk bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang