02

32 13 0
                                    

Kesha duduk dimeja bundar, didalam mall. Cafe lebih tepatnya, sambil meminum-minuman yang ia pesan tadi. iced shaken lemon tea, minuman kesukaannya ketika berada di cafe tersebut. Sambil membaca buku yang ia beli digrandmedia, Kesha terfokus pada buku yang ia baca

Ternyata buku itu berisikan bagaimana cara memengaruhi tingkah laku manusia, dark psychology, hipnosis, kontrol pikiran, dan juga analisis seseorang. Cukup menarik untuk seorang Kesha.

dalam buku tersebut dapat menyakinkan kita bahwa bukanlah hal yang tidak mungkin bagi kita untuk membaca serta memahami kepribadian seseorang. Bahkan, tanpa perlu berbicara dengan mereka. Kesha membaca dari halaman per halaman, kiranya buku itu setebal 90 halaman.

Tidak hanya tertarik dengan isi dari buku tersebut, Kesha juga tertarik dengan pengarang dari buku berjudul manipulation and persuasion. Ia agak tertarik dengan kehidupan sang pengarang, ia lalu mengambil handphone dari tas selempang miliknya dan mulai mencari informasi tentang Joseph Sorensen pengarang dari buku manipulation and persuasion

"loh udah meninggal?"

***

"mbak ini udah semua, tinggal beberapa barang lagi yang belom"

"yaelah mas itu mah namanya belom semua" Sophia sebal—sebenarnya lebih ke tidak tau diri sih. Sudah ditolong bukannya terimakasih malah menggerutu seperti itu

"yauda makasi ya mas" pegawai mall tersebut tersenyum ramah—ralat tersenyum tertekan. pegawai mall itu mulai pergi meninggalkan Sophia yang sedang mengecek daftar barang yang sudah ia beli didalam troli belanjaan

"udah semua kan tinggal—kalian" Sophia mengaruk tengkuknya bingung, nama sayuran-kalian emangnya ada? apa mamanya salah menulis

"loh" Sophia memperjelas penglihatannya

"eh Kailan?"

"emangnya ada nama sayuran Kailan?"monolog Sophia

***

"semuanya jadi 500rb mbak"

"etdah busyet mbak, segini aje 500rb kaga salah lo mbak?" aira shock ketika mendengar subtotal biaya semua barangnya, mulai dari skincare, alat makeup serta pakaian ala kadarnya. Sebenernya tidak banyak yang ia beli-hanya 3 pakaian dress dan beberapa skincare tak lupa alat-alat make up

"iya mba, soalnya mba belinya barang branded semua" pegawai itu tersenyum devil seperti mengejek, seolah-olah ia tau bahwa sang pembelinya kali ini tidak dapat membayar semua barang tersebut.

aira menggaruk tengkuknya bingung, ia melihat isi dompetnya yang didalamnya hanya terdapat 2lembar uang 100rb dan beberapa ATM serta surat-surat penting lainnya. Pegawai itu melirik kearah dompet aira, ia melihat lumayan banyak kartu atm-nya

"Pembayarannya bisa menggunakan kartu debit juga kok mba" aira tersenyum kikuk–ga mungkin bisa! kartu pertama tidak ada saldonya, kartu kedua ada tetapi tetap kurang jika untuk membayar, kartu ketiga—diblokir oleh mamanya. sungguh menyedihkan sekali hidupnya

" bentar ya mba, sebelum bayar saya coba dulu bajunya"

***

Kesha terus mencari informasi tentang Joseph Sorensen melalui browser—google. Namun informasi yang diberikan tidak jelas, bahkan membuatnya bingung. Kesha tidak pantang menyerah, karena ia sangat penasaran dengan sosok Joseph

three vicious little girls (TVLG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang