2.bertemu

148 9 0
                                    

Dani dan juga sarah memasuki mobil yang sama, yah mereka memutus kan untuk pulang bersama, sikecil Raka sangat senang dan juga selalu menepel pada Sarah, tingkah nya yang manis dan juga lucu membuat Sarah gemas dan selalu tertawa dibuat nya.

"Oma."teriak Raka dengan girang.

"Wah cucu Oma sudah pulang, bagai mana Disneyland sangat bagus disana." Tanya Nana pada Raka

"Iya Oma sangat bagus dan juga seru." Kata Raka dengan girang, Nana terkekeh lalu memeluk Raka dengan sayang, seketika mata nya .p kearah Sarah ia terkaget bercampur rindu, air mata nya seketika melaju saat melihat Sarah.

Ia langsung menghambur dalam pelukan Sarah, Sarah terkekeh melihat Nana nya yang sangat cengeng itu, wanita tua satu ini selalu saja menangis jika menelfon dirinya.

Terbesit rasa bersalah, ia terlalu memikirkan perasaan nya Tampa memikir kan perasaan keluarga nya yang mencemas dan merindukan nya

"Hey aku pulang Nana bukan nya meninggal tidak perlu menangis seperti itu."seketika kepala Sarah dipukul pelan

"Kau ini, selalu saja bercanda "ucap Nana sambil terisak, Sarah terkekeh dan kembali memeluk wanita favorit nya itu.

"Aku senang melihat Nana masih baik-baik saja dan juga sehat, Oya sejak kapan panggilan Nana berubah jadi Oma, apa kau ingin terlihat keren hmm."kata Sarah penuh syukur dan juga nada bercanda.

"Kau ini. Walau pun aku sudah tua, nyawa ku masih panjang sebelum melihat kau menikah memiliki pria baik disebelah mu" ucap Nana

"Haha baik lah na, kalau begitu kau harus mengenal kan ku pria tampan yang menjadi jodoh ku agar aku cepat menikah seperti yang kau ingin kan."kata Sarah dengan bercanda.

"Haha itu sudah pasti sayang, aku sudah punya kadidat nya." Sarah hanya terkekeh ia anggap perkataan Nana nya adalah bentuk gurauan saja.

"Mami papi ata aku pulang."teriak Sarah saat berada digazeboh belakang rumah nya.

"Cucu kesayangan tata sudah pulang, dasar anak nakal, bukan nya pulang malah betah dinegri orang. Apa kau tidak merindukan keluarga mu nak." Ucap ata dengan nada kesal, Sarah meringis lalu memeluk pria kesayangan nya itu.

"Setiap hari aku selalu merindukan keluarga disini, namun mau bagaiman lagi, aku selaku sibuk disana." Ucap Sarah penuh sesal.

"Apa kau sudah bertemu dengan Raka." Sarah mengangguk.

"Diaman dia."tanya Sarah

"Dia sudah tidur, seperti nya kecapean, jawab Nana." Sarah hanya mengangguk paham

"Apa kau tau kalau Raka anak nya Jhonatan "tanya mami, Sarah menatap wanita yang masih cantik itu lalu mengangguk.

"Aku tau, Dani sudah memberitahu ku, mengapa tidak ada satu pun dari kalian yang bilang kalau kak Kiara sudah meninggal " ucap Sarah pelan

"Saat itu kau sedang ujian semester, kalau  mami memberi tau mu, kau pasti langsung pulang dan lagi juga Jhonatan lah yang menyuruh kami tidak mengatakan nya pada mu agar kamu bisa fokus menjalani ujian mu dengan tenang " jelas mami seraya mengusap punggung Sarah.

"Tapi setelah itu mengapa masih tidak mengatakan dan sekarang sudah tiga tahun kepergian nya. aku merasa tidak enak, aku bahkan belum memintak maaf padanya karena sudah mengabaikan nya hanya karena perasaan konyol ku."ucap Sarah dengan nada bergetar, tangis nya pun pecah.

Hanya sebentar ia merasakan memiliki seorang kakak,rasa itu sangat cepat hilang karena dia sudah lebih dulu pergi dan yang paling ia sesali adalah sudah mengabaikan Kiara, ego dan gengsi lah membuat ia menunda untuk membalas sikap baik Kiara selama ini.

PAMAN JOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang