4

142 5 1
                                    

Siang nan trik ini membuat Sarah malas untuk keluar, setelah kejadian malam itu Sarah sengaja menghindari paman Jo, ia tidak mau terlalu berharap.

Ia anggap saja kejadian malam tadi adalah keromantisan sesat, sebuah tidak kesengajaan karena terlalu larut akan suasan gairah terlarang.

Ia sengaja Melawati sarapan pagi beralasan karena bergadang jadi sangat mengantuk hingga terlewat bangun pagi.

Paman Jo sudah pergi, hari ini ia membawa Raka, karena dikantor ia tidak terlalu sibuk.

Sarah cukup kesepian, biasa ia selalu ditemani celoteh imut dari adik sepupu nya itu.

Sarah sedang melipat kan baju nya kedalam tas dan mulai mengemas barang apa saja yang perlu ia bawa, takut nya pas waktu hari keberangkatan nya ada yang terlupa.

Mami nya masuk dan mengkerut kan dahi, melihat Sarah yang sudah berkemas.

"Kau mau kemana sayang "tanya sang mami.

"Aku sedang membereskan perlengkapan ku, takut nya ada yang tertinggal, lebih baik mengemas lebih awal kan,jadi bisa tau apa saja yang perlu aku bawa nantik." Ucapku dengan nada santai.

"Bukan kah libur mu masih lama nak, kenapa cepat sekali ingin pergi nya. Lagian mami dan semua yang ada disini masih merindukan mu, lima tahun kau tidak pernah sekali pun pulang dan sekali nya pulang kau ingin pergi lagi, apa kamu sudah tidak menganggap mami dan keluarga disini " ucap mami dengan sedih.

Tak lama papi datang beserta Nana, sama seperti mami raut mereka bingung melihat tas Sarah yang berisikan banyak peralatan nya dan juga baju.

"Apa ini, kamu ingin pergi "ucap Ata dengan nada serius, mendengar nada yang keluar dari mulut kakek nya membuat Sarah tertunduk diam.

"Kau sebegitu benci nya pada keluarga ini hingga ingin cepat pergi, apa kami membuat mu tidak nyaman "tanya kakek nya serius.

"Bukan begitu ta, aku harus pergi karena ingin cepat mendepat kan kerja, kimmi menelfon, perusahaan tempat nya membutuh kan tenanga kerja, jadi aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu."ujar nya dengan bohong, selama ia disini tak pernah sekali pun kimmi menelfon nya, mereka hanya bertukar kabar melalui chat  selebih nya mereka sibuk dengan urusan masing-masing.

"Ata mendirikan perusahan besar ini untuk kau tempati, membangun bersusah payah agar kau bisa berkerja dengan santai Tampa perlu berpanas-panas mencari kerja sana sini dan kau ingin bekerja di perusahaan lain."ucap kakek nya

"Astaga drama ini akan berujung lama."ujar Sarah dalam hati.

"Ata, sarah tau, semua yang ata lakukan semua nya untuk Sarah, agar Sarah bisa hidup enak Tampa kekurangan apa pun dan papi juga begitu, ada dua perusahaan yang harus aku tempati mengingat hanya aku cucu kandung dan anak satu-satu nya dikeluarga ini, jika aku langsung masuk bekerja di perusahaan Tampa pengalaman aku tidak yakin usaha yang susah payah kalian bangun akan maju, aku butuh pengalaman lain, aku ingin memulai nya dari nol." Ucap ku dengan lembut. Seraya merapal kan doa agar mereka mau mengerti.

Ata berfikir sangat keras menimbang perkataan ku dan papi seperti nya setuju melihat raut dan anggukan kepalanya seolah perkataan ku masuk akal.

"Tapi  tidak harus bekerja diluar negri juga kan, disini ada banyak perusahaan bagus."ucap mami nya dengan keras kepala.

Sarah menghela nafas nya, memang susah jika berdebat dengan ibu suri satu ini

"mami sayang, jika aku bekerja disini sama saja dengan bohong, mengingat beberapa usaha besar disini sebagian nya adalah rekan bisnis dan teman papi dan juga ata."mami nya terdiam tak bisa berkata apa-apa lagi, perkataan Sarah benar. Mengingat Sarah adalah cucu dan anak satu-satu nya pasti  ayah nya tak mau melihat Sarah kesusahan.

"Kau boleh pergi, pergi selama apa yang kau mau sayang "ujar Nana dengan senyuman.

Seketika Sarah bersorak dalam hati, Nana nya memang terbaik.

"Aah Nana aku tau Nana pasti satu pemikiran dengan ku, kita kan sehati dengan dua jiwa."ucap Sarah seraya memeluk Nana nya.

Raut mami nya tampak tidak setuju dengan ucapan Nana.

"Tapi dengan satu syarat."

"Apa pun syarat nya, aku terima na."ucap Sarah Tampa pikir panjang dan mendengar perkataan Sarah Nana tersenyum

"Kau harus menikah dengan Jhonatan "

"Ok."ucap Sarah dengan tersenyum.

Sekian detik ia baru mencerna perkataan Nana nya

Bagai kan petir disiang bolong, eh tunggu emang siang ada bolong nya, nggak-nggak ganti, bagai kan petir siang nan terik ini

Sarah terduduk mendengar perkataan Nana nya

"APA!"

"No no no Nana nggk bercanda kan, masa iya harus itu syarat nya sih."protes nya.

"Mami setuju, setidak nya disana ada yang menjaga mu, mami selalu khawatir melihat kamu sendiri diluar negri."ucap mami nya,sarah ternganga

Apa-apan ini ya tuhan mengapa jadi begini sih

"Tapi kan, aku ponakan nya, masa Nana tega menikahi ku dengan paman ku sendiri."ucap ku menolak.

"Dia adalah paman angkat mu jika kau lupa sayang dan sah sah saja kau menikah dengan nya dan tidak dilarang oelh Agama tentu nya."

Aku menelan ludah dengan susah payah seperti sebuah biji durian yang tersangkut ditenggorokan ku.

"Tapi kan na, belum tentu juga paman Jo mau menikahi ku. Nana pasti tau dari dulu paman Jo tidak menyukai ku, belum lagi dia sudah Duda dan tidak ting-ting lagi."ucap ku dengan cemberut.

Seketika papi nya tertawa hingga terbatuk, ata nya tersenyum menggeleng melihat perkataan ajaib ku.

"Bukan kah duda lebih menawan sayang, aku juga dulu menikahi duda, bukti nya Nana dan ata masih romantis sampai saat ini, beda nya dulu ata mu belum memiliki anak."ujar Nana dengan bangga.

"Dan untuk Jhonatan dia sudah tau tentang hal ini dan dia menyetujui nya. Perjodohan ini sudah ia terima jauh sebelum kamu pulang, maka dari itu Nana menyuruh mami mu  menlfon mu untuk pulang."ucap Nana dengan raut enteng dengan wajah seperti pantat bayi yang Tampa dosa dan masih suci, astaga Nana nya kesambet sentan om om. Keluarga ini sudah dikutuk oleh setan om om.

Lihat saja mami nya menikah dengan papi padahal usia mereka terpaut 10 tahun dan Nana dan ata usia mereka berjarak 12  tahun .

Sedang kan aku dan paman Jo berjarak 8 tahun yah walau pun masih bisa lah ya, tapi ia tidak tau dengan persaan Jhonatan yang sesungguh nya , ia belum tau apa motif paman Jo menerima perjodohan gila ini.

"Semua tergantung pada mu, segala keputusan nya ada ditangan mu, kau bisa memilih dan memberi jawaban nya besok."ucap Nana seraya berlalu.

"Saran mami lebih baik menerima nya, kapan lagi dikasih kesempatan  bisa dekat dengan paman tersayang."goda mami nya.

Ia heran dengan keluarga ini, kenapa mereka sangat menyukai pria tua dan miris nya dia pun juga begitu, seketika aku teringat saat kejadian didapur.

"Astaga, kenapa pria tua lebih menggoda iman ketimbang anak yang seusia ku." ucap ku frustasi.

"Jadi aku begitu menggoda."

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PAMAN JOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang