Hal yang paling tidak di sukai si bungsu─adalah perceraian. Ini perihal paling menyakitkan yang pernah ia dengar. Kenapa dua insan dipertemukan, dan menghadirkan sang buah hati jika mereka sendiri akan menyudahi. Tidak ada yang bisa dipertahankan, jika diantara keduanya hanya memikirkan egonya masing-masing.
Saat itu dia belum begitu mengerti, tapi kakak sulungnya menggenggam tangannya begitu erat. Dia tidak bisa melupakan, bagaimana sorot matanya berembun. Kejadian itu benar-benar membuatnya menahan tangis agar terlihat tegar di depan tiga adiknya.
Asahi tidak merespon pernyataan yang ayahnya berikan, ia berlalu pergi dan mengemasi barang-barang miliknya. Dia pernah bilang jika orangtuanya bercerai, maka dia akan ikut bersama Yoshi untuk pergi bersamanya, sesuai dengan janji sang kakak padanya. Dari pada ikut bersama salah satu di antara kedua orangtuanya, yang hanya sibuk dengan dunianya sendiri-sendiri.
Sementara si mungil Mashiho yang notebatenya terlalu masa bodoh, dan sudah menduga akan jadi seperti ini dia tidak begitu kaget. Perceraian merupakan hal yang lumrah, orang dewasa akan melakukannya jika mereka merasa bosan bersama pasangannya. Dan itu yang sedang kedua orangtuanya lakukan. Mereka egois, karena mereka mengatakannya di depan anak-anaknya. Mereka benci perceraian, tapi mereka tidak bisa melakukan apapun.
"Yoshi, kamu tau kan tugas seorang kakak seperti apa? Jaga adikmu ayah janji akan kembali dan membawa kalian bersama ayah."
"Anak-anak harus ikut aku!" sahut ibu tidak terima, jika anak-anaknya harus ikut dengan suaminya.
"Mereka harus ikut denganku! Kalo ikut kamu mana bisa mereka bahagia."
Akhirnya hanya ada perdebatan diantara keduanya, Asahi yang muak mendengarnya pun memberikan penjelasan. Mereka tak akan ikut dengan siapapun. Lagian keduanya sudah tidak bisa bersamanya. Anak-anaknya juga sudah besar, mereka tidak akan ikut bersama salah satu di antara keduanya pula.
Yoshi bisa menangani ini, dia kakak yang luar biasa hebatnya. Menjadi sosoknya yang dewasa dan mengerti caranya menjaga adiknya dengan baik.
"Jangan berdebat Yah, Bu. Kami bakalan ikut kak Yoshi di apartemen."
Kalimat penjeda yang belum mendapatkan persetujuan. Tapi sampai saat ini keduanya tidak menemui anak-anak malang itu. Tumbuh remaja tanpa di dampingi orangtuanya, bahkan kasih sayang begitu sulit didapatkan. Mereka ingkar janji, tidak ada satupun yang datang untuk mereka.
Mungkin Yoshi bisa memberikan segalanya hanya saja tidak dengan kasih sayang. Perihal semacam itu, hanya bisa diberikan kepada seseorang yang bersangkutan saja.
TBC
Work pertamaku tentang J-line. Terus mohon maaf marganya aku ubah jadi Kanemoto jadi jangan kaget. Mungkin ini sad endingʕ´• ᴥ•̥'ʔ༎ຶ‿༎ຶ𝐊𝐚𝐧𝐞𝐦𝐨𝐭𝐨 𝐘𝐨𝐬𝐡𝐢𝐧𝐨𝐫𝐢
𝐊𝐚𝐧𝐞𝐦𝐨𝐭𝐨 𝐌𝐚𝐬𝐡𝐢𝐡𝐨
𝐊𝐚𝐧𝐞𝐦𝐨𝐭𝐨 𝐀𝐬𝐚𝐡𝐢
𝐊𝐚𝐧𝐞𝐦𝐨𝐭𝐨 𝐇𝐚𝐫𝐮𝐭𝐨
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang[✓]
Fanfiction𝗡𝗶𝗮𝘁𝗻𝘆𝗮 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗺𝗮𝘁𝗶 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗰𝗲𝗽𝗮𝘁. 𝗣𝘂𝗹𝗮𝗻𝗴𝗻𝘆𝗮 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗺𝗮𝘂𝗮𝗻, 𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮𝗻𝘆𝗮 𝘁𝗲𝗿𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗮𝘁𝗮𝘀 𝘁𝗮𝗸𝗱𝗶𝗿 𝗧𝘂𝗵𝗮𝗻 𝗮𝗴𝗮𝗿 𝗱𝗶𝗮 𝗯𝗲𝗿𝗵𝗲𝗻𝘁𝗶 𝗸𝗲𝘀𝗮𝗸𝗶𝘁𝗮𝗻. 𝖲𝗍𝖺𝗋𝗍-02-𝖩...