Itu adalah malam yang indah di suatu tempat, bintang-bintang dan bulan bahkan langit terlihat tidak terlalu gelap, disana berada sebuah rumah yang besar, mungkin saja terlihat seperti rumah-rumah gaya Eropa pada tahun 80-an.
Halamannya cukup luas untuk menampung beberapa mobil dan bahkan taman juga.
Di beberapa sisi dari rumah itu adalah bukit dan lembah yang hijau dengan pemandangan indah menjadi salah satu pujian yang bisa diberikan, taman dengan bunga yang bermekaran dihiasi kunang-kunang dan, jika pagi mulai datang matahari dengan keindahan sinarnya kupu-kupu dan lebah yang dimabuk pasti berlalu lalang di taman ini.
Sungguh taman yang indah dengan hiasan air mancur dan beberapa patung menjadi pelengkapnya tak kalah juga keramik yang menghiasi dinding, jika saja orang lain akan menaruh pujian tentulah itu harus dijatuhkan kepada pelayan yang merawat taman ini, juga rumah besar ini karena jika bukan karena jasanya mungkin saja taman dan rumah yang megah ini akan terlihat tidak berwarna.
Malam itu terlihat pelayan yang tengah menyalakan obor. Pelayan dengan pakaian dan aksen yang lengkap, terlihat cantik dan anggun dengan sikap luwesnya, siapa yang tidak menyukai pelayan ini? Wajahnya yang cantik dan tubuhnya yang memiliki proporsi keindahan yang banyak rambut pirang panjang yang lembut dan membuat orang ingin mengelus dan mencium aroma shamponya, mungkin saja dia bukan pelayan melainkan malaikat yang turun ke bumi sebagai hadiah bagi suatu makhluk yang beruntung.
Wajah dan senyumannya membuat semua pria tersihir dan tak bisa berkata-kata, cukup dengan "cantiknya" semua akan setuju jika kata itu menggambarkan sang pelayan.
Mengitari tembok besi pelayan itu menyalakan lilin satu demi satu dan kemudian masuk kedalam sebuah pintu yang menghubungkan dengan bagian dalam rumah. Kemudian tak beberapa lama, bayangan pelayan itu telah sampai di sebuah ruangan di lantai dua, dari bayangannya pelayan itu seperti sedang membungkuk kepada orang lain sebelum orang itu terlihat menarik sang pelayan dengan sangat kuat.
Pelayan, seorang yang bertugas untuk membantu setiap pekerjaan Tuannya. Pelayan sudah ada pada awal abad ke-20 dan pelayan yang sangat tua berasal dari Paris, London dan berlin.
Ras pramusaji (course des garçons de café) berasal dari Prancis. Mengingat disana banyak sekali kafe-kafe yang buka dan bahkan ada sebuah perlombaan khusus pelayan dibanyak negara seperti Waiter race .Entah itu negara maju atupun berkembang pelayan ada disetiap tempat.
Banyak pelayan yang diminta oleh majikannya mengenakan seragam. Memberikan tip pada pelayan dianjurkan negara Barat dan Timur Tengah, sedangkan pelayan di Asia-Pasifik kebanyakan tak menerima tip.
Meskipun banyak sekali perbedaan disetiap wilayah tapi, mereka memiliki satu kesamaan. Yaitu, melayani Tuan mereka dengan sepenuh hati...."Hunnnn ~~~ hunnnnn~~~ "
Suara tertahan dari wanita yang menumpuk nafasnya
Seperti melodi cinta yang menghiasi ruangan
grey gret grett
Deritan dari kayu yang menahan beban diatasnya
"Uhh~~ nnnnnn hunnnnn~~~💕💕"
Diatas kasur yang bergoyang terlihat seseorang tengah melakukan sebuah aktifitas malam yang manis.
Wanita dengan tubuh putih menaiki pria di depannya dan pria didepannya segera melepaskan pakaian wanita itu dengan cepat. Tidak ada penolakan dari wanita itu yang saat ini mulutnya tengah dicumbu dengan begitu buasnya.
Mengarahkan tangannya keatas, wanita itu membiarkan tubuhnya dilucuti seperti bayi yang digantikan pakaiannya.
Laki-laki itu meraih punggung si gadis dan menarik kait yang terpasang disana, ketika kait itu lepas, dua buah bukit yang tak terikat dengan gravitasi segera turun dan menunjukkan kemewahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Master Player -Amai josei no chōmiryō
Short StoryDia adalah pelayanan ku, Arisa Cifuyu. Dia adalah pelayan terbaik dan tercantik yang kupunya... merawat ku dan selalu memenuhi setiap keinginanku, tak diminta dan tak beralasan, dia pemalu tapi itulah yang terbaik, dia murah senyum tapi itulah keind...