Chapter_7 || Perhatian ||

70 17 90
                                    

Resya langsung mandi setelah pulang sekolah diantar oleh Raja. Badannya cukup basah karena menerobos hujan yang tak berhenti sejak pagi tadi. Rumah Resya masih dalam keadaan sepi karena Elisa belum pulang dari toko kuenya.

Gadis itu memakai sweater tebal untuk mengurangi rasa dingin, kakinya beranjak menuju dapur untuk menyeduh coklat panas. Tak lupa ia memasak mie instan dilengkapi sayuran dan juga telur. Setelah selesai ia membawanya masuk kedalam kamar, kemudian diletakkan di atas meja yang menghadap ke arah jendela. Gerimis masih menguyur kota kelahirannya, dengan tenang Resya menikmati mie instan sambil ditemani suara musik dari ponselnya untuk mengusir rasa sepi.

"Kok rindu ya?" Matanya berkaca kemudian menggeser mangkok yang masih penuh dengan mie instan. Selera makannya hilang, tergantikan dengan rasa rindu yang entah bagaimana cara mengobatinya.

"Kangen Pah," hanya lirihan yang keluar dari mulut Resya. Biasanya kalau hujan begini keluarga kecilnya berkumpul sambil menikmati mie instan, di meja dapur yang menghadap ke arah halaman belakang rumah, di sana terdapat banyak bunga yang dirawat oleh Elisa tumbuh subur, sehingga pas diguyur hujan airnya mengalir diatas daun-daun bunga itu.

Gadis itu terisak pelan, sudah tiga tahun Papanya pergi meninggalkan dirinya. Resya menghela nafas, menatap langit-langit kamar agar air matanya tidak mengucur deras. Ponselnya berdering tanda pesan masuk. Nama Raja tertera dilayar ponselnya.

Resya pun mengetik balasan untuk mantannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Resya pun mengetik balasan untuk mantannya. Tapi, malah panggilan video yang masuk ke ponsel Resya, siapa lagi kalau bukan Raja pelakunya.

"Assalamualaikum cantiknya Raja," cowok itu tersenyum manis.

"Waalaikumsalam Devian Raja Semesta," jawab Resya.

Raja terkekeh mendengar Resya menyebut nama lengkapnya.

"Lagi apa?" Entah kenapa Raja tidak pernah ketinggalan bertanya lagi apa pada Resya. Mungkin hanya memastikan kalau mantannya baik-baik saja.

"Makan Mie."

"Eca! Jangan makan mie nanti sakit perut kayak waktu itu," Raja menatap Resya khawatir. Cowok itu mengingat kejadian pada beberapa bulan ke belakang, tepat saat dimana lambung Resya kambuh saat makan mie di kantin sekolah."

"Udah sembuh, Ja."

"Tetap gak boleh sering-sering," peringat Raja.

"Nggak ish, ini baru makan lagi. Udah sekitar dua Minggu gak makan mie instan."

"Iyaaa, tetap jaga kesehatan ya Ca. Gue gak mau lo sampai sakit."

GAMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang