Chapter_4 || Pantai ||

221 39 157
                                    

"Hei jagoan?" sapa pria paruh baya yang baru saja pulang dari luar kota bersama istrinya. Damar Wiguna, ayah dari Devian Raja Semesta dan Yura Wiguna, Bunda Raja. Pria itu memeluk putra tunggalnya, Raja pun membalasnya dengan pelukan hangat.

"Ya ampun anak bunda kenapa?" tanya Yura panik saat melihat dahi Raja yang diperban, beserta sikut sebelah kiri lecet sedangkan yang sebelah kanan dibalut perban.

"Jatuh, Bun."

"Kok bisa jatuh sayang?" tanya Yura khawatir.

"Cuma luka kecil kok, Bun."

"Kok nggak kasih tahu ayah sama bunda?" tanya Damar. Meneliti setiap inci tubuh Raja memastikan tidak ada luka yang parah.

"Raja kan jagoan," jawab cowok itu.

Damar terkekeh mendengar ucapan putranya. Meski sudah SMA kelas XI kedua orangtuanya masih memanjakan cowok itu. Begitupun dengan Raja yang masih bersikap manja kepada kedua orangtuanya.

"Tumben pulangnya pagi, gak malam seperti biasanya," ujar cowok itu.

"Iya, soalnya kan kamu dirumah sendiri. Bunda khawatir apalagi kamu tuh suka mogok makan. Kemarin pasti gak makan kan seharian?"

"Makan, Bun. Ervan bawain nasi goreng pas malam."

"Ya ampun, kenapa gak masak aja? Di dapur ada telur, nugget, stok bahan masak juga banyak kok. Untung sepupu kamu itu baik dan perhatian."

"Males ah Bun, nanti harus cuci piring lah perabot segala macam. Udah tahu anaknya malesan," jawab Raja.

"Yuk sekarang sarapan bubur ayam dulu, tadi ayah sama Bunda beli di jalan."

"Ayo! nanti siang bunda masak makanan kesukaan kalian."

Pagi ini mereka sarapan bubur dengan tenang. Raja terlihat bersemangat memakan bubur itu karena bubur yang dibeli Damar adalah kesukaannya.

"Nanti ajak Eca ke rumah dong. Udah lama bunda gak ketemu sama dia," ucap Yura.

"Uhuk!" Raja tersedak saat mendengar ucapan Bundanya. Orangtuanya memang belum tahu kalau hubungannya dengan Resya sudah putus. Rasanya Raja tidak berani mengatakannya karena orang tua Resya dan orangtuanya sudah menyetujui hubungan mereka.

"Ya ampun pelan-pelan, sayang." Yura memberikan air putih pada Raja yang langsung diminum oleh cowok itu.

"Ajak ke rumah ya?"

"Nanti tanyain dulu, biasanya kalau hari libur Eca suka bantuin Mamanya di toko," jawab Raja. Tapi, Raja juga berharap bisa bertemu Resya dan mengajak gadis itu main kerumahnya. Ia berharap setelah itu hubungan mereka kembali lebih baik.

***
"Ma, hari ini aku ikut ke toko ya," ucap Resya saat mereka sedang menikmati sarapan nasi goreng buatan Mamanya.

"Ngapain, sayang? Udah ah, kamu di rumah aja atau jalan-jalan? Mama juga gak pergi ke toko hari ini, ada acara arisan di cafe," Elisa tidak suka kalau putrinya ikut serta dalam proses mencari nafkah, karena ia masih mampu. Elisa tidak mau Resya ketinggalan dengan teman-temannya. Ia hanya ingin Resya menikmati masa mudanya saja.

"Ma, di rumah aku gabut. Terus sendirian," ucap gadis itu.

"Kok gabut? jalan-jalan sana sama pacar? Raja gak sibuk kan hari ini?"

GAMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang