Sinar mentari pagi telah masuk menembus tirai jendala kamar seorang gadis yang masih terlelap. Suara deringan ponsel pun tak ia pedulikan.
Tok tokk tokk
"Non Arryn... Non, bangun non" panggil seorang wanita paruh baya sambil mengetuk pintu gadis itu.
"Non, si ibu nelpon katanya hari ini hari pertama non masuk sekolah baru""Iyaa bi, bentar lagi" dengan malasnya Arryn bangun dan mengecek ponselnya.
10 missed calls and 2 new messages.
Mami🌚:
Arryn, hari ini hari pertama sekolah jangan sampai telat, ingat jangan berulah lagi. Kamu harus giat belajar dan mendapat juara nantinya...
Jangan sampai kamu mempermalukan keluarga kita.Arryn hanya tersenyum kecut melihat layar ponselnya, lalu meninggalkan benda pipih itu kasur tanpa niat membalas pesan tadi.
Setelah 30 menitan Arryn bersiap-siap, kini semuanya sudah siap. Tak lupa Arryn sedikit memoles wajahnya, lalu keluar dari kamarnya.
"Non Arryn sarapan dulu, bibi udah siapin roti panggang dan susu"
Arryn sungguh tidak lapar tapi tak enak hati menolak bi Iyem.
"Kayaknya gak keburu deh bi kalo harus sarapan lagi, tolong bungkusin aja biar Arryn bawa ke sekolah"
"Stop pak, biar Arryn turun disini aja"
"Tapi non-"
"Udah pak anis pulang aja, tuh gerbangnya udah deket"
"Baik non, hati-hati. Pulang sekolah non telpon saya aja"
"Iyaa pak"
Arryn turun dari mobil dan pak Anis pun pulang. Bukannya segera masuk ke gerbang sekolah yang sebentar lagi ditutup, rupanya Arryn malah menghampiri seorang kakek yang sedang memungut gelas kemasan minuman.
"Pagi kek, ini ada sedikit makanan buat kakek"
"Terima kasih banyak neng" kakek itu terkejut dan langsung berterima kasih sambil memberi hormat pada Arryn.
"Sama-sama kek, Arryn ke sekolah dulu udah hampir telat" jawab Arryn sambil tersenyum.
Anjir parah banget gue gatau dimana ruang gurunya, batin Arryn.
"ADUHHH" Arryn kaget karena ditabrak seseorang.
"Eh sorry, gue gak sengaja"
Belum sempat Arryn mengucapkan sumpah serapa pada laki-laki dihadapannya ini,
"Heh Gavril, buru bego udah ditunggu bu Mita di ruang guru" teriak laki-laki lain sepertinya sedang memanggil laki-laki di depannya ini.
Laki-laki ini kemudian berlalu pergi meninggalkan Arryn.
Bentar ruang guru? Heh itu kan tujuan gue, mana sih tuh anak cepet banget ilangnya, batin Arryn sambil kebingungan.
Kok gue udah apes padahal baru masuk sekolah baru, batin Arryn. Tak henti-hentinya ia menggerutu dalam hati.
"Eh, lu anak baru ya?" seorang laki-laki datang menghampiri Arryn.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Different Side Of Arryn
Mystery / Thriller"Ekhem" seseorang berdehem mengagetkan Arryn. Arryn menoleh ke belakang, "Lu pasti anak baru kan gue gak pernah liat lu sebelumnya, dan gue saranin lu pelajarin tatib yang ada di sekolah ini" Arryn merasa familiar pada wajah orang ini. "Lu belum tau...