4

22 6 5
                                    

Arryn berlari menuju lorang gang yang sangat gelap.ada dua orang lelaki berbadan besar mengejar arryn.

Brukkk

Sial.aryyn terjatuh di atas  aspal

"Berhenti lu,"

Arryn terus berlari tetapi itu sia-sia.di depan arryn ada seorang gadis tersenyum sinis didepannya.

"Pergi lu," teriak arryn

Hahahah

"Siapa lu nyuruh gue pergi,"

Arryn melihat kearah belakang dengan muka yang sangat pucat.

Arryn mendorong badan gadis itu hingga gadis itu jatuh ke tanah.

"Woyyy gak usah lari lu,"

Arryn bingung harus kemana lagi, hingga akhirnya arryn menemukan warung mie ayam.arryn duduk disana dan melihat orang yang sedang mengejarnya tadi.

Tapi naas arryn tertangkap orang itu.arryn dibawa ke mobil dan dia dibawa kearah tempat asing yang belum arryn ketahui.

"BITCH siapa lu lepasin gue,"

Arryn terus berteriak hingga akhirnya ada suara gadia yang menyahutnya.

"Hay arryn,"

Arryn bingung bagaimana bisa gadis itu mengetahui namanya.

"Lu siapa buka topeng lu,"

Gadis itu Tertawa keras
"Lu gak perlu tau siapa gue,"

"Gue mau pulang lepasin gue,"

"Gue gak akan lepasin lu sebelum lu mati,"

Arryn melihay pisau yang sangat tajam dan di berteriak

"Aaaaa,"

"Non... Non arryn bangun non,"

Arryn bangun dari tidurnya dan dia bernafas lega.

"Hufft ternyata cuma mimpi,"

Arryn melihat kamarnya dan disitu sudah ada Bi Iyem disana.

"Kenapa bi?"

"Tadi non arryn teriak-teriak, yaudah bibi samperin aja.maaf ya non sudah masuk tanpa ijin,"

"Iya bi gakpapa makasih ya bi,"

Bi Iyem keluar dari kamar arryn. Arryn melihat jam dan dia berkata,"ternyata masih pukul 02.00,"

Dan dia pun tidak bisa melanjutkan tidurnya.dia meraih ponselnya dan membuka WhatsApp.dan ada satu chat yang ingin arryn buka.

Maven

Selamat tidur arryn cantik ,good night

Arryn tersenyum malu ,dan dia tidak membalas pesan Maven.

🍀🍀🍀

"Maven," teriak arryn

Maven yang merasa namanya terpanggil pun menoleh ke arah sumber suara.

"Hati-hati jangan lari," ucap Maven yang melihat arryn berlarian kearahnya.

"Lu kapan ke panti asuhan lagi?"

"Emm maybe weekend gue kesana, kenapa? Lu mau ikut?"

Arryn menganggukkan kepalanya dengan antusias.

"Ya udah weekend gue jemput lu ya,"

Arryn bersorak gembira seperti anak kecil.

Maven yang melihat itu gemas sendiri dengan arryn.

A Different Side Of ArrynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang