sei

1 0 0
                                    

Masih terkejut dengan ucapan Cindy. Tapi untungnya Yuna dapat dengan cepat mengontrol ekspresinya.

"Sandra, Cindy cukup ya!" Teriak Lia kesal.

"Kalian tuh gak tau malu ya?" Tambah Shila.

Yuna maju mendekat ke Sandra, kemudian mengeluarkan senyum kemenangan. "Sorry, gue menang" Ucapnya sambil mengeratkan dasi Sandra.

Sandra mencengkram tangan Yuna yang masih memegang dasinya, "Oh iya? Besok kemungkinan adalah hari paling sial buat lo. Tunggu aja"

Selepas mengucapkan kalimat itu, geng Sandra pun pergi dari area Mading. Perasaannya menjadi tidak tenang dengan ancaman yang diberikan Sandra.

Hari ini berjalan seperti biasanya. Yuna bersyukur telah melewati hari ini dengan baik dan penuh tanggung jawab. Dirinya berharap ancaman Sandra tidak benar-benar terjadi di esok hari.

***

Besoknya, Yuna kembali berangkat ke sekolah bareng Lucas. setelah beberapa hari lelaki itu tidak muncul, akhirnya dia kembali.

Seperti biasanya kedua sejoli itu kembali membuat iri para jomblowati di koridor.

"YUNA!" Teriak Dila memekak telinga.

"IKUT GUE!" Dila menarik tangan Yuna, membawanya sampai ke depan Mading yang tampak ramai seperti kemarin.

"Lo ngapain bawa gue kesini?"

"Lo liat isi Mading sekarang" suruh Dila.

Yuna pun menuruti suruhan Dila. Matanya melebar melihat foto dirinya lagi memakai celemek kas barista dan sedang melayani pelanggan.

Tangan Yuna bergerak cepat mencopoti foto-foto yang memenuhi Mading. Tetapi pergerakannya kalah cepat dengan kedatangan kedua sahabatnya dan Sandra.

Tepuk tangan itu berasal dari Sandra, "Waw, seperti janji gue kemarin kan?"

"Sejak kapan lo kerja, Yun?" suara Lia membuat Yuna berbalik.

"Lia, Shila gue bisa jelasin"

"Selama ini kalau gue ajak pergi, ternyata ini alasan sebenarnya?" tanya Shila.

Yuna menunduk, "Maafin gue"

Kemudian meraih tangan kedua sahabatnya, "Gue bukan sengaja bohongin kalian, gue--" Yuna menggantungkan kalimatnya.

"Ternyata mereka berdua bukan sahabat baik lo ya?" Sandra berkata kepada Yuna, "Mana ada sahabat yang gak tau apa-apa tentang sahabatnya" Tambah Sandra memanasi.

"Dia gak pernah cerita sama kita, gimana cara kita tau?!" Tanya Lia emosi.

"Maafin gue" Air mata lolos mengalir di pipi Yuna. "Gue salah, maafin gue"

Lia menyentak tangan Yuna, "Gue benci sama lo!" Ucapnya, kemudian pergi dari hadapan Yuna.

"Shil?" Pandangannya beralih menatap Shila.

Namun, pada akhirnya Shila pun ikut membencinya.

Semua orang yang ada di sekitarnya mulai berbisik dan membicarakan Yuna. Tatapan merendahkan terlihat dari mata mereka saat menatap Yuna.

"Puas lo?!"

Sandra tertawa penuh kemenangan, "Belum sih, masih ada sat--"

PAARRT!

Yuna menampar pipi Sandra. Dayang-dayang Sandra yang tidak terima bos nya di tampar mulai membalaskan dendamnya.

Semua orang hanya diam, seperti menonton film action secara langsung, ternyata lebih seru.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang