04.📝

363 59 3
                                    

Hai, kalian nungguin ceritanya gak?

Sekedar informasi, Karena kemarin part Tiga-nya dikit, insyaallah part ini lumayan panjang yah.

Happy Reading!

Hari Senin

Pagi hari ini biasanya di sambut dengan wajah ceria dan bersemangat melakukan rutinitas hariannya, tapi beda dengan Wajah tampan yang sudah kusut seperti baju yang belum di setrika. Siapa lagi kalau bukan wajah Arthur yang Suram, seolah tidak memiliki semangat hidup untuk hari senin yang indah ini.

Hari senin menurut Arthur adalah hari paling menyebalkan, karena harus bangun pagi sekali, mana berangkat sekolah harus sebelum upacara berlangsung atau akan menjadi jajaran murid teladan yang kurang disiplin, Panas panasan di lapangan bersama yang lain dan saat upacara selesai, enaknya itu yang seger seger kek. Lah ini, baru saja keluar barisan ia sudah di giring untuk kembali ke kelas oleh pak Botak guru Bk yang biasa menghukum muridnya gak nanggung nanggung.

Memikirkannya saja sudah membuat Arthur malas sekolah.

Tapi bagaimana pun Pendidikan yang paling utama untuk mengejar mimpi pikir Arthur mengingat kutipan dari buku.

"Woah! ganteng banget sih tuh orang!"

"udah ganteng, kaya, pintar lagi. siapa lagi coba?"

"Bro, lo ganteng banget tapi gantengan gue! wkwkwk"

Itu suara Arthur memuji diri sendiri.

Arthur sudah rapih dengan seragam sekolahnya ia bercermin pada kaca di depannya sambil bergaya gaya alay.

"Oi nak pungut keluar lo!" Teriak seseorang dari balik pintu menghentikan Aksi Arthur.

Arthur merotasi matanya, malas membuka pintu untuk orang di sebrang sana ia tahu persis siapa itu jadi malas aja.

"Jangan ngadi ngadi lu tong! buka gak? gue keluarin lo dari KK mampus lo jadi gelandangan"

Malas menanggapi lebih banyak ocehan, Arthur memilih pilihan yang sangat sangat tidak baik dengan membuka pintu.

Pintu terbuka menampilkan  papa Arthur yang sudah rapi berlari kearahnya, entah Papa Arthur lupa ngerem atau bagaimana tapi ia langsung menerjang tubuh Arthur.

Arthur meringis sakit saat tubuhnya menghantam lantai dengan keras dan tubuh papanya tepat di atasnya.

Arga, papa Arthur bangun dan nyengir. Niat hati tadi ingin mendobrak pintu karena tak mendapat sahutan dari sang empu Kamar, malah jadi seperti ini.

"Ya Allah Arthur! ngapain tidur di situ si nak, Mau jadi pel kamu tiduran di situ hah!" Kata Annisa saat sampai di kamar Arthur.

"Ini semua gara gara papa mah!"

"Eh nuduh kamu, papa nggak ngapa ngapain ko liat aja mah, Papa berdiri di sini kan nggak ngapa ngapain percaya deh" Arthur merotasi matanya, malas mendengar pengelakan papanya.

"Ini juga papa ngapain bengong di situ aja bantu anaknya berdiri ih!" Sertak Annisa geram, tidak peduli dengan wajah nelangsa suaminya karena pengelakannya tidak di percayainya ia langsung pergi.

"Ah gara-gara kamu nih! kenapa sih ngak ngalah aja sama papa kamu tuh. Ih sebel!" Ujar Arga tak jelas meninggalkan anaknya tanpa niat nembantunya bangun.

Ngapain bantuin bangun udah gede juga, masa gitu aja mesti di bantu sih, pikir Arga.

"Itu orang tua siapa sih?! heran aku tuh" Ujar Arthur sok bingung.

Setelah drama pagi tadi kini Arthur sedang berada di teras rumahnya memasang sepatu sambil menunggu mesin motornya panas.

"Hoy Om! Adakah?!" Teriakan dari rumah tetangga mengalihkan fokus Arthur dari memandangi semut pencuri remahan makanan itu.

"Ada sayang ada" Ujar spontan Arthur.

"Cie sayang! Ahuy ehem ehem cie, dah sayang Aulel" Goda Aurel cekikikan.

"Apasih cil nggak jelas lo"

"Om Altul Adakah?!" Teriak Aurel lagi.

"Ada sayang ada" Ceplos Arthur lalu menepuk mulutnya yang asal nyahut.

"Duh duh Sayang, iya Aulel juga Sayang sama Om Altul kok!" Kata Aurel dengan Mata mengerjap sok imut.

"Apasih!" Kan Arthur kesal sendiri.

"Dah ah cil, gue mau ke skul. Babay!" Lanjut Arthur menaiki  motornya lalu memasang Helemnya.

Baru saja akan keluar gerbang, Arthur menghentikan motornya membuka kaca Helemnya dan berteriak pada Aurel yang kini memandangnya bingung.

"Aurel! jagain semut yang nyolong remahan makanan gue yak, ntar pulang sekolah gue mau bawa ke kantor polisi. Tersangkannya ada di teras rumah oke, awas aja lo kalo semutnya kabur gue sembelih lo kayak sapi!"

"Siap komandan pelintah di laksanakan!" Ujar Aurel hormat lalu berlari ke rumah Arthur sampai di samping motor Arthur.

"Yaudah yah, gue mo pergi sekolah lo jaga tersangka ntar gue balik pas pulang sekolah oke! gue pergi ya cil. Assalamualaikum" ujar Arthur.

"Waalaikumsalam, yaudah Om pelgi aja ngapain masi di sini!" Ujar Aurel mengibaskan tangannya.

"Salim dulu lo sama gue, mau jadi durhaka lo" Ujar Arthur menyodorkan tangannya.
Aurel mengangguk lalu menerima Tangan Arthur dan menciumnya.

"Salim si salim, tapi jangan kasi gue iler mu juga dong!" Kesal Arthur.

"Yaudah lah yah, Om Altul pelgi aja sekolah yang benel bial nanti kalo udah jadi kepala kelualga bisa ngajalin aku sama anak anak kita nanti, asek!!. Hahaha" Ujar Aurel terbahak lalu berlari ke teras rumah Arthur.

Sedangkan Arthur melogo mendengar kata kata Aurel.

"Duh! bocil korban sinetron ini mah" Gumam Arthur menggelengkan kepalanya.

Sampai di sekolah seperti biasa Arthur akan berubah 180°  dengan sifatnya yang di rumah. jika di rumah ia pecicilan dan cerewet maka di sekolah ia akan datar dan irit bicara.

Arthur berjalan di koridor kelas dengan muka datarnya sampai seseorang menepuk bahunya pelan.

"Hai!" Sapa orang itu, Arthur menaikkan sebelah alisnya bingung. ia menatap intens gadis di depannya.

ini siapa sih sok kenal banget pakei hai hai segala dih!

"oh hai!" Balas Arthur seadanya.

"Kamu bisa anterin aku keruang kepala sekolah gak? aku murid baru, jadi ngak tau" Ujar gadis itu malu malu dengan pipi yang sudah memerah bak kepiting rebus ditatap seintens itu oleh Arthur.

"gue gak bisa-

"Nggak bisa nolak kan" Potong gadis itu cepat dengan senyum sangat lebar membuat Arthur meremang, bukan terpesona oke tapi ngeri gitu loh.

"Oh enggak tapi emang gue gak bisa, gue sibuk." Setelah itu Arthur berlalu meninggalkan gadis itu yang tersenyum malu. Duh percaya diri sekali!

"Akh sial! gemes ih masa nolak gue sih!! pokoknya dia harus jadi milik gue!. Mama anakmu ketemu jodohnya"

Dah sampe sini yeh!

Bintang di bawah pencet yak gratis ko ntar Author semangat nulisnya komen juga semangat buat Author

Lama yah update nya?

Sori ye, Aku lagi sibuk akhir akhir ini

Next?

OM ARTHUR! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang