MIRIS

405 102 85
                                    

MALEEEEEM GENGSSSSSSSSS!

Siapa kangen Lord? Siapa kangen Romeo?

Masih inget sama bab sebelumnya? Lupa ya saking lamanya? :( Maap Hyung,,,

Aku ingetin dulu, yah.  Bab sebelumnya, setelah Inge bawa Lord ke rumah sakit, mereka berusaha melarikan diri dari kejaran ortu Lord.

Selamat membaca, jangan lupa vote dan komennya yash!

***

Di basecamp Eros Kingdom...

"Eh, copot-copot!" pekik Eros latah.

Lelaki itu sedang menghiasi dinding dengan balon-balon berpita ketika ia mendengar teriakan dari salah satu ruangan. 

"Bukannya gue sendiran di sini? Atau ada cupid lain yang ditugasin bareng gue?" 

Untuk menjawab rasa penasarannya, Eros berjalan mengendap-endap menuju ruangan itu. Mendapati ada sosok lain duduk di sana, Eros mencoba mendekat. Kakinya berjinjit. Tak ingin membuat orang asing itu terkejut lalu menyerangnya tiba-tiba.

"Lo siapa! Kenapa gue bisa di sini? Lo yang bawa gue ke sini?"

Eros sedang mengintip di celah pintu ketika matanya berpapasan dengan mata tajam sosok lelaki asing yang duduk di atas kursi roda. Baru datang, sudah marah-marah.

Selama beberapa saat, baik Eros maupun Lord hanya saling tatap. Sementara Eros mulai mengenalinya dan langsung terlihat bahagia menyadari kemunculan salah satu targetnya, lain halnya dengan Lord yang berwajah sinis.

"Bukan aku yang memanggilmu ke sini. Tapi kamu yang datang sendiri," kata Eros memancing rasa penasaran lelaki di depannya. 

Lord menyipit. Dagunya terangkat. "Lo penculik?" tanyanya penuh selidik. 

"Atau suruhan bokap gue?" Tuduhan Lord semakin menjadi. "Lo dibayar berapa buat nyulik gue?"

Kesal karena terus dituduh, Eros melangkah mendekati kursi roda Lord. Kali ini langkahnya tegap, seperti seorang laki-laki. (lah, kan, Eros, emang lakik, Thor!).

Melihat kemarahan di wajah lelaki itu, tangan Lord bergerak menekan tombol di pegangan kursi rodanya. Namun Eros ternyata lebih cepat menahannya dan membuat Lord terkurung di antara dua lengan kekarnya.

"Kamu bilang saya apa? Penculik?" Eros mengintimidasi lelaki itu dengan tatapannya. "Coba lihat baik-baik. Mana ada penculik seimut saya? Xoxoxo.."

Dengan tawa alay beserta jemari-jemarinya lentiknya yang dimainkan di depan bibir, Eros membuat Lord semakin tak tahan.

"Gue mau balik!" tegas Lord. Semena-mena menjalankan kursi rodanya hingga menabrak Eros yang masih berdiri di depannya. 

"Minggir...oh, telat, ya? Udah keburu jatuh?" Lord tersenyum sinis melihat Eros tersungkur di belakangnya. "Dasar payah!"

Saat menjalankan kursi rodanya untuk mencari jalan ke luar, Lord tiba-tiba berhenti. Ia merasa melupakan sesuatu. Oh, bukan, lebih tepatnya, melupakan seseorang. 

Ah, tidak. Bukan cuma satu orang. Tapi dua orang yang ditemuinya di rumah sakit tadi.

Ke mana perginya cewek itu dan si.. siapa tadi? Inyong?

"Mencari siapa?" 

Lord mendengkus mendengar suara Eros. 

"Mencari kitab suci?" Eros bertanya lagi.

LOADING ERRORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang