.
.
.
.
.
.
.
.
.▼△▼△▼△▼△
Di sebuah perusahaan yang berada di kota Seoul, semua orang tampak sibuk berlalu lalang menyiapkan ini dan itu, untuk acara pesta perayaan ulang tahun perusahaan tersebut. Ya, perusahaan ini merupakan satu dari sekian banyak perusahaan sukes dan terkenal seantero Korea, tak heran bila acara perayaan ulang tahunnya pun menjadi pusat perhatian banyak orang dan di nanti-nantikan, sebab yang datang bukan hanya orang terdekat perusahaan atau rekan bisnis. Namun, pesta ini terbuka untuk umum, siapapun yang ingin datang pintu utama selalu terbuka lebar. Itulah mengapa acara ini selalu dinantikan setiap tahunnya.
“Lucas, ada masalah..” Ucap seorang pria yang tampak panik dengan nafas yang memburu akibat berlari menaiki anak tangga hanya untuk menghampiri sosok bernama Lucas yang di tunjuk langsung oleh atasan mereka menjadi penanggung jawab acara pesta tersebut.
“Apa lagi sekarang?” Jika bukan karena atasannya itu tak lain adalah sahabatnya sendiri, Lucas pasti tak mau repot-repot ikut turun tangan menyiapkan acara pesta. Ia sudah cukup pusing dengan pekerjaannya di perusahaan ini.
“Bunga yang kita pesan untuk dekorasi dan pajangan di depan pintu masuk, mobil yang bertugas mengirim bunga itu mengalami kecelakaan, bunga-bunganya rusak parah dan di tokonya sudah tidak ada stok lagi, harus menunggu sekitar tiga sampai empat hari... Bagaimana ini?”
Lucas memijit pelipisnya yang tiba-tiba terserang nyeri, “Apa tidak ada toko lain?! Toko manapun boleh, yang penting bunga itu harus ada saat acara perayaan besok malam, kau mengerti?!”
Pria itu mengangguk paham dan bergegas menuju ke teman-temannya yang lain, bertanya apakah mungkin temannya memiliki kenalan penjual bunga yang bersedia untuk membuat dekorasi dan pajangan dalam waktu yang tak banyak ini. Syukurlah salah seorang temannya memiliki kenalan penjual bunga. Buru-buru ia menghubungi nomor tersebut.
‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙
Seorang pemuda berparas tampan sekaligus cantik disaat bersamaan, tampak menghela napas. Entahlah, ia bingung harus merasa senang atau sedih sebab orderan yang tiba-tiba masuk ke tokonya yang memang sedang lumayan sepi. Jujur ia senang karena ada orang yang mau memesan bunga ke toko miliknya, namun waktu yang mereka berikan sungguh membuatnya pusing.“Berhenti menghela napas, Renjun..” Tegur seorang pria yang duduk di sebelahnya dengan tangan yang sibuk merangkai bunga.
“Na, apa kau pikir kita bisa menyelesaikan ini? Aku rasa tidak akan sempat..” Ucap si pria mungil sambil memajukan bibirnya tak bersemangat.
“Hei, jangan pesimis begitu... Kau tidak sendirian Ren, disini masih ada aku, Yangyang,Shuhua dan Yuqi.. Besok pasti selesai.”
Meskipun seorang disampingnya mengatakan demikian tak membuat pria mungil bernama Huang Renjun itu tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly I Became a Mother ✔
Fanfiction[SUDAH TERBIT] Renjun yakin 100% bahwa dirinya belum pernah di sentuh oleh siapapun. Hei! Bahkan selama 24 tahun hidupnya ia melajang. Lalu, siapa anak berusia 5 tahun yang kini memanggilnya "Mama"? Apakah Renjun pernah melakukan kesalahan? Atau ini...