.
.
.Vote dulu yuk...
.
.
.
.Hari sudah berganti menjadi gelap di luar sana, matahari yang sebelumnya bersinar terang menyinari dunia kini telah di gantikan dengan gelapnya malam. Seharian ini Renjun habiskan dengan membantu Tiffany merawat bunga, memasak untuk makan malam dan jujur Tiffany sedikit terkejut sebab tak pernah menduga jika Renjun juga begitu ahli dalam hal memasak, tak heran jika sang cucu sangat senang dengan kehadiran Renjun bahkan mengklaim bahwa Renjun adalah ibunya.
Tidak hanya membantu Tiffany, Renjun juga menghabiskan waktunya untuk bermain bersama Chenle, menemani sang anak yang benar-benar tidak bisa jauh darinya barang sebentar saja. Chenle akan mengikuti kemanapun Renjun pergi dan bertanya pada sang nenek bila mana Renjun menghilang dari pandangan mata meskipun hanya 5 menit saja.
Sore tadi, ayah Jeno, Lee Donghae yang baru pulang dari kantor langsung menemui Renjun lantaran sang istri terus memberikan pesan dan gambar bagaimana kedekatan cucu kesayangannya dengan Renjun. Donghae jadi penasaran sekali dengan Renjun Renjun ini. Renjun gugup, lebih gugup ketimbang bertemu dengan Tiffany karena memang sebelumnya ia sudah bertemu dengan nenek Chenle itu. Tapi, ia bisa melewatinya dengan baik juga Donghae tak se-menyeramkan seperti apa yang ia bayangkan. Bahkan saat makan malam tadi semua berjalan dengan lancar bahkan Donghae juga tak kalah terkejut mengetahui bahwa masakan yang ada di atas meja yang sedang ia makan adalah sebagian besar masakan Renjun.
Renjun niatnya ingin pamit pulang setelah makan malam usai. Namun, Chenle dengan keras menahan Renjun agar tinggal sedikit lebih lama, setidaknya sampai sang papa pulang begitupun Tiffany yang tidak mengizinkan Renjun pulang dengan mengendarai bus dan nanti akan meminta Jeno untuk mengantarkannya setelah pria itu pulang. Renjun tidak punya pilihan selain menuruti keinginan Tiffany dan Chenle, karena ya Renjun tidak tega melihat wajah sedih Chenle jika ia menolak.
Jarum jam telah mencumbu angka delapan malam. Renjun masih di sana menemani Chenle belajar di ruang keluarga, sebenarnya hanya mewarnai beberapa gambar dan melengkapi kata yang hilang.
“Le, tumben papa jam segini belum pulang?” Itu adalah suara Tiffany yang muncul dari arah belakang keduanya. Chenle dan Renjun praktis menoleh pada si wanita.
Renjun juga berpikir demikian, setahunya Jeno selalu pulang di sore hari untuk menemui Chenle ketika si anak menginap di apartemennya. Tapi, entahlah Renjun kan tidak begitu tahu juga jadwal Jeno dan bagaimana keseharian lelaki itu selama ini.
“Lele tidak tahu, Nek.. Mungkin papa sedang di jalan..” Ya, Chenle hanya anak berusia 5 tahun, dia juga tidak tahu mengapa papanya belum pulang padahal kakeknya sudah ada di rumah sejak sore tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly I Became a Mother ✔
Fanfic[SUDAH TERBIT] Renjun yakin 100% bahwa dirinya belum pernah di sentuh oleh siapapun. Hei! Bahkan selama 24 tahun hidupnya ia melajang. Lalu, siapa anak berusia 5 tahun yang kini memanggilnya "Mama"? Apakah Renjun pernah melakukan kesalahan? Atau ini...