Huwe~
Gue nulis apaan sih ini? Semoga kalian suka jangan lupa vote dan komen
.
.
.
.Pagi-pagi sekali Renjun sudah bangun, membersihkan diri kemudian menyiapkan sarapan untuk Jisung dan juga dirinya. Setelah sarapannya siap, Renjun kembali ke kamar untuk membangunkan Jisung yang masih terlelap. Di goyangkan pelan tubuh si kecil, “Icung, ayo bangun sayang... Katanya mau ke taman bermain, ayo bangun..” Ucap Renjun dan masih menggoyangkan tubuh Jisung pelan.
Merasa tidurnya terusik, Jisung perlahan membuka mata, kesadarannya masih belum sepenuhnya kembali namun netra bisa melihat jelas sosok Renjun yang membangunkannya, “Mama...” Ucapnya setengah sadar, tangannya sibuk menggaruk pipinya yang terasa gatal sambil matanya mengerjap lucu, menyesuaikan cahaya yang masuk ke pupil matanya.
“Ayo bangun, mandi.. katanya mau ke taman bermain.”
“Heem..”
Setelah berhasil membangunkan Jisung, Renjun langsung membawa sang anak ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
“Ma, Icung mau pake baju yang ada gambar tawonnya, ada disini kan?” Ucap Jisung setelah selesai mandi dan berada di gendongan Renjun, tubuhnya terlilit handuk dengan rapi. Renjun menurunkan Jisung di atas ranjang.
“Gambar tawon? Mama cari dulu ya, soalnya kan baju Jisung yang disini ada banyak..” Renjun membuka lemari pakaiannya, mencari baju yang di maksud Jisung. Renjun sudah membolak-balikan tumpukan baju yang ada di dalam lemari tapi tak kunjung menemukan baju yang Jisung maksud.
“Ya ampun..” Renjun baru ingat jika baju itu dia pakaikan Chenle waktu anak itu pertama kali menginap di rumahnya.
“Icung sayang, pakai baju yang lain aja ya? Baju tawonnya nggak ada sayang.. Gimana?”
Jisung cemberut tapi setelahnya si anak mengangguk. Renjun tersenyum dan kembali mengambil baju acak dari dalam lemari, yang penting bajunya bagus dan muat di pakai Jisung.
“Ayo sarapan dulu, mama udah buat sarapan kesukaan Jisung..”
“Asikkkk!! Sarapannnnnn!” Jisung langsung turun dari atas ranjang, berlari kecil menuju ruang makan dimana sarapan sudah tertata rapi di atas meja. Renjun yang melihatnya hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala pelan.
Renjun hendak menyusul Jisung yang sudah duduk manis di meja makan. Namun, suara bel pintu menghentikan langkah kaki Renjun dan mau tidak mau Renjun harus melihat siapa kiranya yang datang bertamu sepagi ini. Renjun pikir, mungkin itu Jaemin yang ingin mengantar keperluan Jisung atau baju ganti, mungkin.
Renjun membuka pintu apartemennya, “Mamaaaa!!” Seru Chenle yang sukses membuat Renjun terkejut sekaligus senang sebab yang datang adalah si anak yang sejak kemarin ia rindukan.
“Ah Lele-yaa~” Ucap Renjun langsung menggendong sang anak di lengannya, “Mama kangen, Lee..” Renjun mencium pipi gembul Chenle, sang anak mengalungkan tangannya pada leher Renjun dan balas mencium pipi Renjun.
“Lele juga kangen sama mama, kemarin lele telpon kenapa tidak di angkat? Padahal lele ingin ngobrol dengan mama..”
“Maaf ya sayang, kemarin mama tidak tahu kalau lele telepon...”
Ketika dua orang itu sibuk mengobrol, Jeno datang dengan sedikit terengah-engah karena mengejar Chenle yang melesat seperti angin setelah keluar dari lift.
“Le, lain kali tidak boleh lari-lari seperti itu..” Ucap Jeno sambil berkacak pinggang menatap anaknya kesal. Bagaimana tidak kesal, si anak yang aktif ini lari seperti angin meninggalkan dirinya, bagaimana jika ia jatuh atau menabrak orang lain? Kan Jeno juga yang repot. Chenle yang mendapat teguran seperti itu dari sang ayah hanya tersenyum tanpa dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly I Became a Mother ✔
Fanfiction[SUDAH TERBIT] Renjun yakin 100% bahwa dirinya belum pernah di sentuh oleh siapapun. Hei! Bahkan selama 24 tahun hidupnya ia melajang. Lalu, siapa anak berusia 5 tahun yang kini memanggilnya "Mama"? Apakah Renjun pernah melakukan kesalahan? Atau ini...