“Alisa ga ngerjain lagi pr?” - Suara guru yang mengajar membuat satu kelas langsung hening seketika.
Gadis yang disebut namanya memutar bola matanya malas.
Hanya ada satu pertanyaan, firts impersion Mu kepada Alisa seperti apa.
Kalau bertanya tentang Alisa yang lugu dan ramah tentunya salah, mari lihat sifat dan kelakuan Alisa yang sebenarnya.
“toh, bilang aja sama ayah Mirage” - Jawab Alisa dengan lantang.
Guru didepan sana memiringkan kepalanya mendengar jawaban dari anak murid yang tidak ia sukai.
beberapa bulan yang lalu.
“Alisa Christopher” - ulang guru itu sampe ada lima pengulangan.
Sejenak siswa siswi hanya terdiam, apakah ia salah mendengar? karna setau mereka yang bernama Alisa disini ya hanya Alisa, Dan yang memiliki marga Christopher hanya Mirage. Tapi kali ini marga Christopher tersemat dinama Alisa.
Ada apa.
Lisa berdiri lalu berjalan mendekati gurunya, “sepertinya ada kesalahan disini, anda guru yang memang biasa mengajar disini dan anda bahkan sudah tau nama beberapa murid disini”
“Dan anda tahu betul, Marga saya adalah Sagawe bukan Christopher. apa anda melantur?” - ujar Alisa dengan nada sedikit ditekan.
“oh Alisa, tadi kepala sekolah memberi tahukan kepada seluruh guru yang mengajar kepada kelas sebelas dan dua belas bahwa marga kau dan Hanzo berubah” - sahutnya.
“dan kudengar, Kepala sekolah mu itu ayah tiri mu dan sekaligus ayah Mirage. berarti sekarang kalian bersaudara. sangat keren sekali bukan?” - ujarnya lagi guru itu sambil tersenyum miring melihat reaksi Alisa yang kaget.
Jadi kabar pernikahan Ibunya dan Ayahnya Mirage sudah terdengar kemana - mana?.
Sial pikirnya.
Alisa melirik kearah Mirage yang sedang menatapnya juga. beberapa teman sekelasnya menutupkan mulutnya karna kaget. Merasa kaget dengan kabar terbaru itu, apalagi kabar itu adalah pernikahan ibu Alisa. Semua murid disini tahu bahwa dua bulan yang lalu Ayah Alisa baru saja meninggal, tapi kini dua bulan kemudian ibunya dikabarkan sudah menikah lagi.
Guru itu menarik napas, agar tak terbawa emosi. Mau gimana lagi, Alisa yang mempunyai sikap angkuh dan mentang - mentang anak tiri dari yang punya sekolah membuatnya besar kepala.
“Lain kali kerjakan, nilai mu kosong dipelajaran ku Alisa” - ucapnya Final tak mau panjang lebar dengan Alisa.
Alisa mengangguk , lalu kembali ketempat duduknya.
.
Seperti biasa Alisa mengganguk tak mengerti ketika Rosi berbicara, Rosi cerewet sekali pikirnya.
Sampe dimana kekesalannya makin menjadi ketika ada beberapa tetes minuman menerpa wajahnya.
Alisa bangun ingin melihat siapa pelaku.
Beberapa yang melihatnya, “ribut lagi nih” - serunya kepada teman - temanya.
Alisa menoleh dan benar saja, si teledor yang membuat wajahnya terkena semburan minuman.
Bocah sekali pikir Alisa bermain minuman.
“Sorry Alisa aku ga sengaja” - cicitnya sambil nunduk karna takut melihat Alisa.
Tanpa Alisa jawab, Alisa mengambil jus orange milik Rosi lalu menumpahkannya kepada gadis toledor itu.
Setelah selesai, “Sorry gua ga sengaja” - Ucap Alisa dengan nada yang sama seperti ia barusan.
Rose berdecak kesal, “sial minumam gue” - gumamnya tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.
.
“sebenarnya, Alisa gabakal kaya gitu kalau si dodolnya ga banyak gaya”
“gua juga kesel kalau kaya Alisa”
“si bodoh teledornya minta ampun, mana abistu minta maaf seakan ga punya salah”
Gibah beberapa siswi yang acap kali melihat pertikaian antara Alisa dan Si teledor.
“udah tau Alisa kaya gimana, tetep aja cari masalah” - sahut yang satunya lagi.
.
Mirage melihat terus kearah kanan kiri untuk menemukan saudara tirinya, dan secara ketidak sengaja ia melihat Alisa dan Rosi yang berjalan secara iringan.
“Sa, aku pulang sama kamu kan. Bang Hanzo mana?” - Tanya Mirage pas ia udah berhasil deket dengan Alisa dan Rosi.
Alisa mengernyitkan Alisnya, “pulang sendiri, abistu minta mobil baru sama ayah lo” - Kata Alisa abistu naik mobil Rosi.
“hah?” - jawab Mirage bingung.
Karna setelah ini Ia akan pergi kebengkel, sedangkan Hanzo ia duluan sudah pergi mungkin sekarang lagi main sama temen - temennya.
Setelah kepergian Alisa dan Rosi, Mirage seperti anak yang ditinggalkan orang tuanya, karna selama ini ia belum pernah menunggu atau menaiki angkutan umum.
Bahkan menggunakan golek pun ia tak mengerti, jadi satu - satunya jalan ialah harus menunggu, tidak apa ia akan duduk dikursi depan gerbang menunggu jemputan.
.
Alisa pulang pukul tujuh malam, ia melirik bagasi ayah tirinya dan Hanzo seperti sudah pulang. Tumben sekali.
Saat baru saja masuk, ibunya langsung melayangkan begitu banyak pertanyaan.
“kamu dari mana aja? tadi kenapa ga pulang sama Mirage? kamu apaain Mirage?” - Tanyanya.
Alisa mendekat kearah Ibunya yang sedang berada didapur, ia mengambil gelas dan mengisi nya. setelah itu meminumnya.
“anak ibu itu cuman pengen mobil baru, biar sama kaya adik dan kakak nya”
“udah jadi kaka kok manja banget, mana pake ngadu segala lagi. dasar orang kaya” - jawab Alisa santai abistu berlenggang pergi menaiki tangga.
Sandara memegang dadanya mencoba sabar dengan tingkah laku anaknya.
.
Bukannya kekamarnya, Alisa malah pergi kekamar Mirage.
Setelah sampai ia melempar beberapa buku kepada Mirage, “biasa ya kak” - katanya Enteng abistu pergi kekamarnya.
Alisa akan memanggil nya kaka jika ia ada butuhnya saja, ketika tidak ada butuhnya mana mau ia memanggil dengan memakai embel kaka itu.
Mirage yang sudah selesai mengerjakan tugas pun, dan baru saja ia memutuskan untuk bersantai terganggu. Membuat ia kembali bangun dan memunguti buku dan mengerjakan tugas tugasnya Alisa.