Kosong enam.

323 57 2
                                    

"Sekali lagi ibu bertingkah kaya gitu, kayanya aku bakal pindah kerumah ayah. Walaupun si bapak tua itu ngelarang, Cause i don't care" - Curhat Alisa ke Hanzo, Hanzo memanyunkan bibirnya seperti tak setuju dengan perkataan Alisa.

"Lagian ibu milih banget anak tirinya dari pada anak aslinya, heran banget" - omelnya lagi.

"tapi abang ga setuju kamu pulang kerumah ayah" - Ucap Hanzo membuat Alisa langsung menoler kearahnya.

"kamu memang bisa santai dirumah ayah, ngelakuin apa yang kamu mau. tapi kebutuhan kamu gimana Alisa?" - Kata Hanzo dengan tatapan serius.

"Bang, bukan aku mau santai atau ngelakuin hal bebas yang aku mau. toh disini juga aku bebas ngelakuin apa aja. Yang membuat aku ga nyaman disini adalah keluarga ini"

"aku kesel banget gimana si bapak tua itu bertingkah seolah dia adalah ayah asli aku"

"Aku masih ga terima juga, ibu bisa - bisanya menikah dalam waktu dekat" - Ujar Alisa mencurahkan isi hatinya.

Menurut sepengetahuan Hanzo, Alisa ini masih masa puberty ditambah dengan meninggal nya Ayah.

Hanzo sendiri tau bagaimana kedekatan Alisa dengan Ayahnya itu, apalagi setelah Ayah Haikal meninggal Alisa menjadi nakal dan keras kepala. Memang sama sepertinya tapi setidaknya Hanzo sudah cukup dewasa, ia akan marah jika hal - hal tertentu. Tidak seperti Alisa, dikit - dikit saja ia marah.

.

Alisa dan Hanzo memang kerap sering menghabiskan waktunya diperpustakaan keluarga tirinya itu.

Bahkan sesekali mereka tertawa bersama karna Hanzo yang melawak.

Tapi Alisa akan langsung merubah senyuman nya ketika ia melihat Mirage masuk dan duduk disamping nya.

Seperti saat ini, awalnya Alisa dan Hanzo masih tertawa karna Hanzo mengikuti meme yang sedang ramai diperbincangkan.

Sampai dimana Mirage datang dengan senyuman sumringahnya dan duduk disamping Alisa tanpa permisi.

Hanzo yang awalnya masih menirukan perlahan memasang wajah galak, berbeda dengan Alisa bahkan kini wajahnya sangat angkuh.

Tanpa banyak omong Alisa langsung pergi begitu Mirage ingin mengucapkan sesuatu dan tentu saja langsung diikuti Hanzo.

Mirage menarik napas mencoba sabar, Ia memang sering ditinggalkan seperti ini. Kejadian ini memang bukan sekali dua kali, Sangat sering sekali.

Bahkan ketika Alisa saat itu baru saja berenang lalu satu menit kemudian datang Mirage yang sedang bersiap berenang pun Langsung Alisa tinggal, Bahkan Alisa baru saja berenang.

Atau saat sang supir tidak bisa mengantarkan, Hanzo dengan tegas mengatakan bahwa "sorry kalau mobil gue didudukin elo nanti kotor".

Padahal selama ini Mirage mencoba dekat dengan mereka akan tetapi mereka sangat sulit untuk didekati.

Mirage menangis tanpa diketahui, Air matanya keluar begitu saja.

Tak lama-Chandra datang langsung memeluk Mirage. "maafin daddy, maaf belum bisa buat kamu senang" - ucap Chandra merasa bersalah sambil mengelus kepala anaknya itu.

Awalnya Mirage sendiri menolak kehadiran Sandara, ketika Chandra mengenalkan ibu tirinya itu kepada Mirage.

Tetapi ketika ia mengetahui bahwa Sandara tidak galak seperti ibu tiri lainnya, ia memulai menerimanya. Bahkan ia sangat bahagia ketika ia mendengar bahwa Sandara mempunyai anak perempuan yang seumuran dengannya, ia bahkan sudah membayangkan akan tidur satu kamar bersama dan ia juga senang jika punya kaka Laki - laki karna dari dulu ia ingin sekali kaka Laki - laki.

Tapi ternyata bayangannya tidak sesuai ekspetasi, bahkan karna prilaku Alisa dan Hanzo membuat Mirage menangis setiap malam.

.

Saat makan siang tadi, Chandra menyuruh Alisa dan Hanzo untuk datang ke ruangan keluarga.

Entah yang akan bapak tua itu katakan, tetapi saat ini keduanya duduk dengan angkuh diruang keluarga.

Ternyata bukan hanya ada dirinya, di hadapan nya ada Ibunya dan Mirage juga.

"ayah mengumpulkan kalian kesini cuman mau nyampein, gimana kalau kita berlibur bersama?" - Katanya lalu menatap kesemuanya.

Alisa tak menoleh masih menatap kearah depan, "menolak" - ucapnya singkat.

Bahkan Mirage yang awalnya akan berujar langsung menutut mulutnya rapat - rapat.

Si bontot saja sudah menolak, mau bagaimana.

"liburan nya keluar kota loh" - ajaknya lagi dan penuh harap terhadap Alisa.

Hanzo terkekeh menertawakan ajakan Ayah tirinya itu, "orang kaya lho dek" - komentarnya masih dengan tawaanya yang meledek.

"jaga sopan santun kalian" - bentak Sandara, Membuat semuanya menatap kearahnya.

"dengan rasa hormat saya menolak ajakan kalian, jika ingin berlibur silahkan saja" - ucap Alisa lau berdiri dan pergi.

Diikuti Hanzo yang berdiri, "dari pada berlibur mending kepemakaman ayah" - sahut Hanzo lalu berlenggang mengikuti Alisa.

.

Seminggu ini Alisa hanya menemani Hanzo, menurutnya Hanzo itu sangat mirip sekali dengan Ayahnya. Jadi jika ia rindu dengan Ayahnya tinggal melihat Hanzo saja.

Bahkan ia sudah tak bertemu dengan kekasihnya, sudah satu bulan lamanya. Karna sang kekasih disibukkan dengan ujian.

Alisa melihat Hanzo yang sibuk main game,
"bang, kok kak Wonu sibuk belajar abang sibuk ngegame?" - Tanyanya.

Hanzo masih menatap layar handphone nya dengan serius, "eung, anu abang sama Wonu kan beda style" - Jawab Hanzo yang masih sibuk bermain game.

"style bapakmu"

"bapak ku sudah meninggal, akukan yatim" - jawabnya.

Alisa diam - diam tersenyum melihat lawakan Abangnya itu.

the story of AlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang