6

2.1K 84 0
                                    

"hai"

"Lo ngapain jemput gue"

"Kemarin gue kan udah bilang sama Lo"

"Gue gak mau"

"Dan gue juga gak terima penolakan"

"Nyebelin banget Lo anjir"

"Mau telat?"

"Oke-oke" Amara pasrah.

***

Dimotor

"Sekolah kita kan gak kesini" teriak Amara

"Iku gue aja"

"hah"

"hah"

"hah. Lo ngomong apa?"

"hah"

Sepanjang jalan Amara hanya mamainkan handphone miliknya. Terdapat satu pesan dari nomor yang tidak dikenal. Motor Aldo berhenti dirumah yang tua tapi elegan.

"Ngapain kesini"

"Markas gue"

"Oh"

Amara Aldo memasuki rumah itu terdapat bingkai foto jaman tua. Foto yang diberi figura yang sangat elegan. Dalam rumah ini juga bagus banget. Markas seperti rumah orang kaya.

"Duduk"

"Sepi banget. ini markas atau kuburan" ejek Amara

"Markas lah"

"Amara Lo udah nyampe" tanya Lisa tiba-tiba muncul dari dapur

"Lah kalian juga disini. Bolos sekolah juga?"

"hehehe iya Ra" Lisa tersenyum

"Makanannya udah siap"

"Lah Sinta Lo juga bolos?" Tanya Amara

"Nih diajak cendol" Sinta menyenggol Lisa.

"Ini buatan Lo sin?" Tanya Amara

"Iya hehe" Sinta tersenyum malu

"Ini enak bangett" Amara melahap seperti orang belum makan

"Kalau makan pelan-pelan, sampe belepotan gini" Aldo mengambil tisu dan membersihkan makanan yang ada di mulut Amara

Degg. Jantung Amara seperti dihantam batu. Amara tidak pernah diperhatikan sama cowo sebelumnya. Cuma ayahnya Amara saja yang peduli dan sayang sama Amara.

"ehem ehem. Nempel terus" ejek Lisa

"Apaan sih" sinis Amara

"Baperin anak orang, tapi kagak jadian" sindir Lisa

"Udah sore nih. Gue mau pulang"

"Gue antar pulang ya" tawar Aldo

Anggota geng laxer mulai berdatangan sebab hari udah mulai sore, pulang sekolah pada langsung ke markas. Amara, Lisa dan Sinta terkejut banyak sekali anggota geng laxer sampai memenuhi ruangan ini.

Dear, My Little FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang