Kata & takdirnya
Kata tengah merapihkan buku bukunya, ia terlalu lelah untuk turun kebawah. Ia menaruh gelas dan piringnya didekat meja.Ia naik ke atas kasur milik nya, menarik selimutnya untuk menyelimut tubuhnya-
"KATAAA SINI KAMU" Seorang wanita berteriak dengan melempar beberapa barang ke arah tangga.
Kata berjalan menuju kebawah menuju tempat seorang wanita yang meneriakinya malam malam.
Sejujurnya ia merasa pusing sekali kepalanya, ia tak mengerti apa yang terjadi pada dirinya
Biarkan saja la harus segera kebawah atau tidak sesuatu buruk akan terjadi
Wanita tersebut ibu dari kata,
Sebut saja nyonya arga, tidak ia bukan nyonya Arga lagi
Suaminya beberapa hari lalu mengirimkannya surat bercerai
Itu sungguh memuakan baginya enak saja ayah anak haram ini tidak bertanggung jawab setelah melakukan hal haram padanyaKedua orang tuanya kata tidak ada yang waras
Sama sama memuakan bagi hana,
PLAKK
"Mana ayah mu sialan?"
Kata tak menjawab ia sedang menahan sakit dibagian pipinya hanya itu yang dia lakukan.
BUGH
BUGH"apa kau mendadak bisu huh?"
Tidak kata tidak bisu,
Sakit sekali hati kata, segitu tidak diingikan nya kah diri ini?
Lagi dan lagi- ya Tuhan kenapa kata terlahir seperti ini?- batin nya."Ayah g-gak pulang semalem" jujur ia takut sesuatu hal buruk terjadi. Bahkan rasa sakit ditubuhnya dan pipinya belum sembuh.
Menyedihkan sekali dirinya
"GAK TAU KAMU BILANG? SINI KAMU" ia menarik kata kekamar mandi.
Ia menyalahkan keran dan mendorong kata hingga tersungkur kebawah, ia menarik rambut kata. Ia juga menyiramnya dengan air.
Bahkan ia beberapa kali menendang perut kata yang beberapa menit lalu terisi mie goreng.
Kata harap ia tidak akan memuntahkannya
Setelah melakukan hal keji kepada anaknya tersebut, ia pergi meninggalkan kata dengan kondisi mengenaskan,
Kata berusaha bangkit, ia kedinginan kata harus cepat berganti pakaian atau tidak ia akan terkena demam "Akhh- sakit sekali".
"Kata ayok bangun kata jangan terlihat lemah" tidak, ia tidak bisa ia menyenderkan punggungnya ke tembok yang dingin ia memeluk kakinya berusaha menahan tangisnya.
Ia tidak bisa-
Ini sungguh terlalu sakit untuk hatinya.
tak ada seorang anak yang mau diperlakukan hal keji ini, oleh orang tuanya sendiri, hanya saja kedua orang tuanya yang aneh dan tak berperasaan.
Lantas bagaimana bisa orang tua melakukan hal itu, apa yang ada dipikirannya?
"hanya saja itu tidak berlaku untuk ibu bahkan ayahku" ucapnya
Ia tak bisa menahan tangisnya, terlalu banyak waktu yang di gunakan untuk menahan tangisnya.
Kata hanya takut ketika ia tidak bisa menangis lagi-
Kata tidak bisa bangkit tubuhnya benar benar lelah, ia memutuskan untuk tertidur di kamar mandi hingga pagi
"Baiklah, kata ayok berdamai dengan tangisanmu sekarang segera tidur""Selamat malam- diri ku" akhirnya ia benar benar terlelap
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata & takdirnya.
Fanfiction''takdir yang salah, atau kata yang nuntut sempurna?" S' November , 8 2021 Written by . Tjenoplee | 2021