Kata & takdirnya
"JUNA JUGA GAK MAU JADI KAYAK GINI"
"JUNA GAK PERNAH MINTA DILAHIRIN" juna lelah memendam semuanya ia tak bisa terus dituntut menjadi apa yang orang tua nya mau.
wanita didepan Juna hampir melayangkan tamparan namun sebuah tangan menepis nya.
Ia itu hana- ia mengikuti juna sampai kerumahnya.
Firasatnya mengatakan akan ada hal buruk menimpa juna, dan Benar ada nya hal buruk.
Hana yang tiba nelihat juna hampir di layangkan tamparan sontak berlari dan menepas tangan tersebut.
Hana berjalan menatap wanita didepannya dan mengungkap kan kalimat yang mengubah suasana dirumah juna.
"Tante sebelumnya maaf saya lancang, seharusnya tante bersyukur bisa melahirkan seorang pria tangguh dari tubuh tante kalo tante liat diluar sana tidak semua nya yang menikah bisa memiliki anak bahkan ada yang berpuluh puluh tahun ia baru memiliki anak."
"Ketika tante melahirkan seseorang tante sudah siap menerima segala resiko yang terjadi tante siap sama bagaimana keadaan anak tante. Tante gak bisa kalo terus nuntut anak tante buat jadi apa yang tante mau seharusnya tante nuntun dia bukan nuntut. Anak tante punya hak buat nentuin jalan kedepannya tante seharusnya mendukung juna."
"SAYA IBU NYA SAYA YANG MELAHIRKAN BUKAN KAMU" wanita dihadapan hana menaikan nada bicaranya.
Hana menghembuskan napas dengan kasar, "memang tante yang melahirkan, saya tidak pernah menikah bahkan melahirkan bahkan usia saya seumuran anak tante. Saya bahkan gak punya ibu kalo tante tau-
Tapi satu hal yang tante harus tau dia anak dia bukan orang lain dia juna. Kalo tante terus bersikeras nuntut dia buat jadi apa yang tante mau tante ngebunuh perasaan Juna secara perlahan. Saya harap tante sadar." Sakras hana.
Hana menarik tangan juna ia hendak membawa juna pergi dari neraka ini.
Ia muak dengan ibunya juna.
"Terima kasih atas hidangan-nya saya pamit dan maaf atas ketidaksopanan saya"
Hana berniat membawa juna menjauh dari 'neraka itu' baginya juna butuh ketenagan sekarang.
Mereka pergi kesebuah taman didekat apatermen milik hana, sekedar menghirup udara segar.
"Jun, capek yah?" Tanya hana.
"Kalo tau jawabannya kenapa nanya?" Hana lantas memutar bola mata malas.
"HAHAHA lucu yah orang ngiranya juna itu bijak, suka motivasi orang, suka marah marah, bahagia terus nyata nya-
Berbanding terbaik, lu hebat Jun. Rumah yang seharusnya jadi tempat pulang ternyaman tapi nyata nya malah jadi luka terbesar" ucap hana.
"Senderan boleh gak? Mau istirahat"
Hana mengangguk menepuk pundaknya. "Tempat berteduh lu"
Lantas juna tertawa ringan "Haha thanks"
Hana mengusap rambut juna dengan lembut membiarkan juna bersandar dipundak nya Ia harap itu bisa meringan kan sediki beban juna.
"Jangan ngerasa sendiri jun, tinggal call gua kapan pun kalo lu butuh tempat curhat"
"Kesannya gua nyusahin lu gak si?"tanya juna.
"Itu kalimat yang gak seharusnya lu kasi ke gua. Lu cukup bilang iya"
"Iya nyonya Hana"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata & takdirnya.
Fanfiction''takdir yang salah, atau kata yang nuntut sempurna?" S' November , 8 2021 Written by . Tjenoplee | 2021