( O6 )

49 11 0
                                    

Kata & takdirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kata & takdirnya





"Gua kaya, bisa beli ndiri" sakras juna ia bangkit dari duduknya bersiap pergi "gua duluan ya".

"Gua juga pamit, ibu biasanya masak nasgor sayang kalo gak dimakan" ucap ega sambil terkekeh ringan.

Ega merapihkan tasnya dan membuang sisa makanan serta minuman yang ia beli.

Ia berjalan pergi meninggal kan kata dan hana.

"Yee soal makanan aja gercep" tentu tidak bisa di pungkiri siapa yang menolak dimasakin nasgor? Apalagi nasgor kesukaannya.

"Han mau pulang kapan?" Tanya kata.

"Sekarang aja bentar lagi bus nya lewat dari pada nunggu jam 2"

"Hati-hati"

Melangkah memasuki bus yang akan jalan dalam beberapa menit lagi dengan sebuah roti digengamannya agar bisa ia makan saat di bus, itu niat hana pada awalnya.

Memakan waktu 30 menit untuk sampai di halte bus tujuannya lumayan membuat ia pegal karena berdiri pasalnya kursi penumpang telah penuh.

"Akhirnya" ucap hana.

"Pegel banget" ucapnya dengan tangan yang memijat mijat betis nya dengan pelan.

Namun ia tidak langsung sampai, ia harus berjalan 15 menit menuju tempat tinggal nya.

Melewati gang yang dipenuhi anak-anak kecil berlalulalang sedikit menyebalkan baginya.

Ia lebih suka suasana hening meskipun berbahaya.

Namun sesuatu mengganggu pandang nya. Ia melihat juna duduk di taman dekat rumah nya.

Hana yang saat itu berniat menghampiri juna pun gagal ketika juna menaiki ojek motor.

Firasatnya yang tidak enak mengganggu pikiran hana sehingga ia memutuskan untuk mengikuti ojek yang juna tumpangi.

Tentu Ia harus menghabiskan uang sakunya untuk mengikuti juna dengan ojek yang ia tumpangi.

Juna terlihat berhenti di rumah dengan dua tingkat yang dihalangi pagar putih tanpa motif.

Ia membuka pagar dengan perlahan berjalan menuju pintu utama namun suara teriakan yang sepertinya berasal dari ruang tamu terdengar jelas.

Dengan tidak sopan nya Arta menerobos masuk kerumah juna dan benar saja juna hampir ditampar namun juna menahan tramparan dengan menggenggam lengan ibu tirinya,

Sarah.

Kata & takdirnya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang